18. Dia Pelayanku

5.8K 559 20
                                    

Ketika Isabel dan Mariana sibuk memikirkan cara mendapatkan Dante, yang dipikirkan justru memikirkan perempuan lain, siapa lagi kalau bukan Helena Milton sang pelayan pembangkang yang kabur lebih dari dua bulan

К сожалению, это изображение не соответствует нашим правилам. Чтобы продолжить публикацию, пожалуйста, удалите изображение или загрузите другое.

Ketika Isabel dan Mariana sibuk memikirkan cara mendapatkan Dante, yang dipikirkan justru memikirkan perempuan lain, siapa lagi kalau bukan Helena Milton sang pelayan pembangkang yang kabur lebih dari dua bulan.

Tak ada lagi niat membunuh yang dirasakan pria itu, sebaliknya kini Helena ingin menjauh darinya. Namun Dante tidak akan lengah, baginya lebih baik menjaga musuh tetap di dekatmu agar bisa mengamati pergerakannya.

Mengenai kedatangan Isabel itu di luar prediksinya, kehadiran wanita itu sudah tentu akan merecokinya, tapi Dante tidak perduli karena tujuan utamanya adalah membawa pelayannya kembali.

Dekorasi khusus yang di siapkan Mariana untuknya sama sekali tidak ia perhatikan, laki-laki itu langsung berbaring menikmati waktu senggangnya rehat sejenak dari aktifitas sebagai seorang Duke.

🍎

Menjelang sore, Mariana baru keluar dari kamarnya, penampilannya sudah paripurna seperti biasanya.  Hanya berjalan beberapa langkah gadis itu sudah sampai di depan pintu kamar Dante. Rencananya sore ini dia ingin mengajak pria itu minum teh sambil menikmati keindahan taman bunganya.

Saat akan mengetuk pintu, dari ujung koridor dia bisa melihat Isabel semakin mendekat dan sudah pasti menuju ke tempat dirinya berdiri sekarang.

'Mau apa wanita kasar itu sekarang? Bisa-bisa rencanaku ingin berdua dengan Dante gagal kalau begini' rutuknya dalam hati sambil mengigit bibirnya agar umpatan kasar tidak keluar.

Dengan penuh rasa kesal Mariana kembali menurunkan tangannya dan berjalan beberapa langkah lagi untuk menyambut Isabel.

"Selamat sore Lady Isabel, senang bertemu anda, apa ada yang bisa saya bantu?" Sapa Mariana memamerkan senyum manisnya.

"Selamat sore Lady Mariana, terima kasih tapi saya sedang tidak butuh bantuan apapun, saya hanya ingin menemui tunangan saya dan mengajaknya jalan-jalan" balas Isabel tak kalah sopannya, tidak ada lagi wajah arogan seperti siang tadi. Karena Mariana tidak bisa di intimidasi jadi dia akan mengimbangi.

"Kebetulan sekali kalau begitu saya ingin mengajak anda dan Dante untuk minum teh di taman bunga kami yang baru saja mekar" balas Helena sengaja menegaskan suaranya ketika mengucapkan nama Dante.

Hal tersebut tentu saja memancing emosi Isabel karena hanya dirinya yang boleh memanggil Duke White itu dengan namanya. "Sebagai seorang bangsawan terpelajar Lady harusnya tida bertindak sembrono dengan memanggil seorang Duke seperti itu!" tegurnya tegah berusaha mati-matian menahan sumpah serapahnya.

"Astaga! Maaf Lady saya lupa menempatkan diri padahal kemarin saya dan Tuan Duke sudah sepakat untuk berbicara santai ketika hanya berdua, tapi mau bagaimana lagi, kepribadian kami sepertinya cocok jadi bisa dengan mudah akrab" balas Mariana dengan wajah polos tapi sekaligus menegaskan sejauh mana kedekatannya dengan Dante.

"Kau!!" Isabel hendak maju menampar wajah gadis itu namun suara pintu terbuka membuatnya mengurungkan niatnya

"Dante!" Seru Mariana langsung berbalik dan mendatangi pria yang sudah segar dan rapi itu. "Aku baru saja hendak mengajakmu minum teh bersama, aku sudah menyiapkan semuanya di taman, bagaimana apa kau bersedia?" tanyanya penuh harap, mata emasnya berbinar indah menatap objek tampan di depannya.

My Helena (End)Место, где живут истории. Откройте их для себя