39. Tidak Asing

3.8K 428 25
                                    

Pemandangan di hadapan Dante saat ini mengingatkannya pada peristiwa tiga tahun silam, ketika ia melihat Helena memeluk leher seekor Singa

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Pemandangan di hadapan Dante saat ini mengingatkannya pada peristiwa tiga tahun silam, ketika ia melihat Helena memeluk leher seekor Singa. Itulah yang dilakukan gadis itu sekarang. Namun bukan kunang-kunang yang terbang di atasnya melainkan sekumpulan lebah.

Leon mengaum dengan keras hingga terdengar ke seluruh penjuru hutan, ekspresi garangnya begitu mengintimidasi dan bersiap untuk menyerang, Dante juga sudah menghunuskan pedang meski ada sedikit keraguan. Ketika keduanya hendak beradu, kembali seekor hewan datang menengahi.

"Kau!" Seru Dante mengingat sosok Lala meski hanya sekali di lihatnya dengan jelas.

"Tolong turunkan pedang anda! Dan Leon kau mundurlah! Dia bukan musuh, ini pasti hanya salah paham"

"Salah paham?" Sanggah Dante tak setuju. "Gadis itu bukan dari benua ini, aku perlu menanyainya dan juga kau, tapi untuk masalah yang lain, kalian berdua harus tetap di sini!" Balas Dante tegas sambil masih memegang erat pedangnya.

"Tidak ada yang perlu ditanyakan, gadis itu adalah penghuni hutan ini sama seperti kami, anda tidak perlu menganggapnya berbahaya, saya yang akan menjaminnya"

Dante kembali mengamati dengan seksama gadis mungil yang mungkin hanya setinggi dadanya itu, dia tidak percaya apa yang di katakan sang Elang, karena rasanya mustahil ada orang dari Timur bisa menjelajah sampai ke Hutan Laos.

"Tuan konsentrasilah dan rasakan aura dari gadis itu!" Tiba-tiba Tula berbisik dari balik rambut gondrongnya yang berantakan.

Dante yang memang energinya banyak terkuras selama menjelajah hutan, ditambah menghalau sekumpulan lebah dan aksi kejar-kejaran tadi, lalu memejamkan mata dan mulai mengatur napasnya. Tak lama kemudian ia merasakan hawa sejuk seperti angin yang berhembus pelan dan membawa aroma khas kayu hutan yang menyegarkan.

Saat ia membuka mata kembali, tampaklah aura hijau terang di sekeliling gadis bergaun putih itu, aura yang sama yang dilihatnya pada Helena dulu. Hatinya-pun seketika berdesir.

"Siapa nama gadis itu dan berapa umurnya?" tanya Dante pada Lala yang bersikap sangat protektif.

"Kami memanggilnya Ella, orang tuanya tiada saat melewati hutan ini untuk pindah ke Herios 17 tahun yang lalu, karena kami yang membesarkannya jadi dia mengerti bahasa kami" jawab Lala tanpa terbata, setelahnya ia memberi tanda pada Leon untuk membawa Ella pergi.

Saat Singa itu berjalan menjauh, Ella yang duduk di punggungnya sempat berbalik dan menatap Dante lekat, Namun kala mata mereka beradu, dia dengan cepat memalingkan wajahnya.

"Baiklah, akan ku biarkan dia pergi, tapi katakan ada dimana makam Helena?" tanya Dante dengan penuh harap, wajahnya tegasnya lenyap seketika.

"Nona sudah beristirahat dengan tenang, lupakanlah dia!" Tanpa menunggu respon, Lala langsung terbang dan menghilang di balik pepohonan. Suasana kembali senyap, para lebah-pun sudah tidak ada lagi. Hanya menyisakan Dante dan Tula.

My Helena (End)Where stories live. Discover now