34. Persiapan Pesta

4.5K 712 42
                                    

Helena tidak tahu harus melakukan apa ketika terbangun di pagi hari, dia tidak mungkin berkeliaran bebas di kerajaan orang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Helena tidak tahu harus melakukan apa ketika terbangun di pagi hari, dia tidak mungkin berkeliaran bebas di kerajaan orang. Seharian di kamar juga rasanya membosankan. Untung saja Dante datang dan mengajaknya keliling Istana.

"Tidak banyak yang bisa dilihat di Istana ini kecuali koleksi permatanya dan sayang sekali aku belum bisa mengajakmu keluar karena hari ini ada pertemuan dengan Raja" terang Dante ketika keduanya mulai berada di taman Istana.

"Tidak apa, sebisamu saja, Istana pasti sekarang sedang sibuk mempersiapkan pesta ulang tahun dan pertunangan, aku tidak mau menjadi beban"

"Kau bukan beban, jujur aku memang egois" Dante berhenti melangkah lalu menghadapkan tubuhnya pada Helena kemudian menatapnya lekat.

"Aku sebenarnya tidak suka suasana Istana, terlalu mengekang dan banyak peraturan, aku punya jiwa yang bebas makanya dulu aku suka berburu di hutan. Namun karena tanggung jawab aku tidak bisa melakukan semua yang kuinginkan. Melihatmu mengingatkan pada diriku yang dulu"

Pengakuan Dante kembali membuat Helena tercengang dan tak mampu berkata-kata untuk kedua kalinya. Pria itu baik, tidak sulit untuk menyukainya, apalagi wajahnya mirip dengan Dante cinta pertamanya, tapi menjalin hubungan emosi dengan seseorang saat ini bukanlah hal yang tepat ketika dia bahkan belum memutuskan untuk menetap. Dari lubuk hati terdalam, ia masih ingin kembali ke dunia asalnya.

"Salam Tuan Duke, maaf mengganggu, Yang Mulia Raja sudah menunggu anda di ruang kerjanya" seorang pria paruh baya yang merupakan tangan kanan Andreas datang menyela, membuat Dante terpaksa meninggalkan Helena di sana.

"Kembalilah ke kamar" titahnya sebelum pergi, dia khawatir ada yang mengintimidasi gadis itu, dan benar saja belum lama Dante pergi, Mariana dan beberapa pelayannya datang menghampiri.

"Helena, apa yang kau lakukan di sini sendirian?" Tanyanya menetap curiga

"Salam Lady Mariana, saya hanya berjalan-jalan, tapi saya sudah akan kembali ke kamar" jawab Helena sopan meski tahu gadis itu tidak menyukainya.

"Jangan sembarang berkeliaran! Di sini banyak permata berharga, aku tidak mau kau merusak nama Dente jika kedapatan mencuri" hardiknya dengan suara yang cukup keras, hingga para pelayan yang ikut bersamanya juga menatap remeh pada Helena yang memang berpakaian sederhana.

Para pelayan itu adalah pemberian Ratu untuk melayani Mariana agar ia merasa nyaman, namun entah bagaimana cara mereka dididik karena semuanya tampak angkuh.

"Terima kasih sudah memperingatkan saya Lady, saya sangat menghargainya, kalau begitu saya permisi dulu karena ada perintah Tuan Duke yang harus saya kerjakan"

Setelah memberi hormat Helena bergegas pergi, dia tidak mau berurusan dengan perempuan yang sedang cemburu, mereka bisa jadi sangat mengerikan. Buktinya, tatapan benci Mariana mengiringi setiap langkah gadis itu sampai menghilang di balik pintu.

My Helena (End)Where stories live. Discover now