Setelah setahun menjalani pengobatan di Singapura, Helena masih tetap belum bisa berjalan. Hatinya sedih apalagi orang tuanya jarang datang menemani karena kesibukan. Untuk mengisi rasa kesepiannya gadis berusia 18 tahun itu memilih membaca novel ya...
Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
Helena dan Rose akhirnya bisa bernapas lega ketika Dante dan Mariana sudah pergi. Sementara Rose sedang curhat tentang ketegangannya tadi sambil kembali mengiris apel. Helena malah bergosip dengan para hewan pengikutnya.
"Bagaimana ini, aku dilema, mereka bertiga sudah bertemu, sepertinya mimpiku sungguh akan menjadi kenyataan" gumamnya pelan, Rose tidak melihat karena fokus dengan pekerjaannya. Suaranya tersamar oleh suara wanita itu yang masih berbicara.
"Kita kabur saja Nona, aku tidak mau melihat Duke Dante yang sok tampan di perebutkan dua perempuan" saran Sese.
"Tapi aku kok penasaran ya dengan kisah mereka, bagaimana kalau kita tetap pada rencana semula, hanya mengawasi?" Kali ini Tula tidak sepaham dengan Sese.
"Kalau aku terserah Nona saja" Lala memilih netral.
"Sudahlah, jangan berisik kepalaku jadi pusing" tegur Helena sedikit keras, hingga Rose yang tengah curhat berhenti berbicara karena mendengarnya.
"Maafkan aku Helena, aku lupa kalau kau sedang tidak enak badan tapi aku malah bicara tidak karuan"
"Ha?" Gadis itu loading sebentar, setelah paham maksud Rose dia jadi keki karena tidak tahu harus memberi alasan apa, tidak mungkin dia bilang kalau yang berisik adalah seekor Elang, King Kobra dan Tarantula.
🍎
Dante dan Mariana kembali berjalan bersisian dengan santai meski tahu apa yang menunggu mereka. Mariana sudah menyiapkan mentalnya sejak kepala pelayan memberi tahu tentang surat yang di kirim Isabella, dia tidak bisa berbuat banyak untuk mencegahnya, yang bisa di lakukannya adalah secepatnya mengakrabkan diri dengan Dante dan sepertinya itu berhasil.
"Hubungan kalian sepertinya sangat harmonis, Lady Isabel bahkan tidak sanggup jauh darimu" ujarnya sekaligus ingin mencari tahu sejauh mana hubungan keduanya.
"Dia memang tidak bisa jauh dariku" balas Dante singkat tapi tidak membuat Mariana puas karena hanya menjelaskan dari sisi Isabella, yang ingin dia ketahui adalah perasaan pria itu sesungguhnya.
"Lady Isabel ternyata sangat mencintaimu, aku senang kalian masih awet sampai sekarang, tidak seperti rumor yang beredar kalau kau sudah memutuskan pertunangan" Pancingnya lagi.
"Namanya juga rumor itu bisa benar bisa juga salah" balas Dante dengan ekspresi datar. Mariana gagal mengorek isi hati pria itu, tapi tak mengapa dia masih punya banyak waktu.
Yang tidak di ketahui Mariana dan jelas berada di luar prediksinya, bukan dirinya atau Isabel yang sedang ada di pikiran pria tampan itu, melainkan gadis lain yang saat ini masih berjibaku di dapur.
🍎
Isabella sudah di sambut hangat oleh Marquess Davies, tapi terpaksa meninggalkannya karena ada urusan pekerjaan, barang bawaannya sudah di antar ke kamar lebih dulu, tapi dia bersikeras menunggu Dante datang.
