42. Mengingat Kembali

4K 582 22
                                    

Dante membuka matanya ketika mendengar ucapan Helena, ia tersenyum mendapati gadis itu yang terperangah dengan apa yang dikatakannya sendiri

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Dante membuka matanya ketika mendengar ucapan Helena, ia tersenyum mendapati gadis itu yang terperangah dengan apa yang dikatakannya sendiri.

"Aku yakin kau akan mengingat semuanya" ujar pria itu menenangkan. Tangan Helena yang berada di rambutnya ia raih untuk dikecup kemudian di taruh di dadanya.

"Apa kita pernah berada di situasi seperti ini?" Tanya gadis itu.

"Pernah, tapi di kebun apel di wilayah Davies, ketika itu aku menculik dan memaksamu ikut denganku melihat bintang, sama seperti sekarang"

"Oh, ternyata kau dari dulu memang suka menculik ya!" Balas Helena yang langsung menarik tangannya.

"Aku hanya melakukannya padamu, saat itu aku mulai tertarik, tapi kau masih tidak acuh, jadi ku gunakan cara itu biar kita bisa lebih dekat" terang Dante kembali menggenggam tangan  Helena.

Kehangatannya masih sama, hanya bentuk dan ukurannya sudah berbeda, pria itu kembali tersenyum melihat betapa mungil tangan gadis itu sekarang.

"Bagaimana kita dulu dan kenapa kau bisa menyukaiku?" Tanya Helena lagi.

"Kita sama seperti sekarang, sikapmu tidak berubah. Kerena itu, meski wajahmu berbeda, bagiku kau tidak asing. Untunglah tidak butuh waktu lama untuk menyadari kalau kau adalah Helena yang kucintai. Kalau tidak, aku akan mengutuk diriku karena tertarik dengan perempuan lain"

"Apa kau menyukai wajahku yang dulu?" Meski mulai merasa nyaman dengan Dante. Helena tetap perlu tahu isi hati terdalam pria itu.

"Aku menyukai segala yang ada pada dirimu baik dulu maupun sekarang. Lagi pula bukan hanya wajahmu yang berubah, aku juga kan? Bukankah tadi sore kau masih menyebutku Gorilla?" Goda pria itu menyinggung panggilan yang disematkan untuknya.

Helena tersenyum mengingat kesan pertamanya bertemu Dante. Siapa yang mengira jika siang tadi mereka kejar-kejaran sebagai musuh, tapi sekarang malah menghabiskan waktu bersama menikmati malam.

"Intinya bukan rupa yang menjadi patokan perasaan, tapi hati" lanjut pria itu lagi.

"Lalu setelah ini apa? Apa kau akan menunggu sampai aku mengingat semuanya?" Tanya Helena pelan. Kehadiran Dante dan fakta tentangnya membuat gadis itu kini memiliki pemikiran lain tentang hidupnya yang awalnya hanya ingin ia habiskan di hutan Laos.

"Kau ingat atau tidak, bagiku tidak masalah asalkan bersamamu, kita bisa membuat kenangan baru, dulu kau ikut kemanapun aku pergi, sekarang aku yang akan ikut denganmu" balas Dante penuh keyakinan, ia sudah bangun dari pangkuan Helena dan duduk berhadapan dengan gadis itu.

"Sekarang tidurlah, kita akan menghadapinya bersama, aku tidak akan lagi meninggalkanmu sendirian"

Pria itu lalu kembali berbaring di atas jaring yang ikut bergoyang ketika mereka bergerak. Dia membawa Helena kedalam pelukan lalu menepuk pelan punggungnya. Suara detak jantung Dante menjadi irama pengantar tidur penguasa hutan Laos itu memasuki alam mimpinya.

My Helena (End)Where stories live. Discover now