47. Memulihkan Herios

3.5K 517 20
                                    

Karena terlalu fokus pada Dante, Mariana tidak memperhatikan wanita yang ada di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena terlalu fokus pada Dante, Mariana tidak memperhatikan wanita yang ada di sampingnya. Niatnya untuk bersanding dengan pria yang sekarang telah menjadi penguasa tidak pernah surut.

Saat melihatnya datang, harapannya semakin besar. Dia tahu Dante pria yang baik dan tidak akan mendendam terlalu lama dan pasti akan luluh dengan air matanya.

Namun sekali lagi impiannya terhempas, sudah ada wanita lain di sisi pria itu. Wanita asing yang berani memberikan senyum mengejek padanya. Wanita rendahan yang tidak layak berada di sisi Dante.

Ketika para penjaga sudah pergi dan menguncinya dalam asrama pelayan. Mariana mulai berpikir keras apa yang harus ia lakukan untuk terbebas dari Agatha dan Hendrik. Kedatangan Dante tidak akan ia sia-siakan

"Kenapa kau bengong begitu, mana makanannya? Bukankah kau ku suruh untuk pergi mencari bahan makanan untuk dimasak" hardik Agatha dengan wajah bangun tidurnya. Dia baru saja keluar dari salah satu jejeran kamar pelayan.

"Akan kusiapkan Bu"

Mariana yang muak melihat wajah Agatha bergegas pergi ke dapur kecil yang ada di ujung koridor. Dari dalam teko tua, dia mengeluarkan satu bungkusan berisi biji apel yang selama ini dia kumpulkan. Kalau Dante tidak bisa membebaskannya, maka dia akan membebaskan dirinya sendiri.

Biji-biji apel itu kemudian dihaluskan lalu dicampur dengan tepung gandum yang akan dia buat roti sebagai sarapan terakhir untuk mertua dan suami pemalasnya. Tidak semua dia gunakan, sebagian Mariana sisakan untuk seseorang.

🍎

Malam itu juga Dante mengumpulkan para pemimpin wilayah untuk memperkenalkan Helena dan menyampaikan rencananya untuk memulihkan Herios. Tidak seperti di Lasios, para pemimpin wilayah di Herios patuh dan menyambut baik wanita yang diperkenalkan sebagai Ratu mereka.

Sejak awal mereka merasa berutang budi pada Dante yang selalu mencukupi pangan mereka meski tahu hal itu tidak selalu mudah.

Malam itu juga mereka menyatakan sumpah setia pada Dante dan Helena serta keturunan mereka.

"Ternyata masyarakat di sini jauh lebih baik, mereka lebih menghargaimu" tutur Helena saat keduanya kembali berjalan menuju kamar.

Istana sudah bersih seperti sedia kala, para prajurit sudah berjaga di setiap sisi strategis, para pelayan-pun siap sedia membantu kapan saja di butuhkan, hanya saja jumlahnya tidak terlalu banyak karena hanya ada mereka berdua untuk dilayani.

"Mereka sudah menderita selama puluhan tahun, sikap congkak itu terkikis dengan sendirinya karena mereka sadar itu tidak berguna saat mereka kekurangan. Beda dengan Lasios. Kondisi di sana stabil dan masih banyak hal yang membuat mereka berbangga diri" balas Dante lugas.

"Saat semua kembali normal, batu permata akan kembali jadi barang berharga, apa kau sudah berpikir bagaimana cara mencegah agar tidak terjadi penambangan besar-besaran. Sifat tamak mereka bisa saja muncul kembali"

My Helena (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang