Part 12

35.6K 1.8K 19
                                    

"Aku bilang lepaskan!" Ariana terus berusaha menarik tangannya dari genggaman Damian. Damian terus berjalan dan mengabaikan pemberontakan Ariana.

"Lo harus percaya sama suami lo. Tempat ini gak seaman yang lo kira," bisik Nathan yang saat ini sedang berjalan di sisi kiri Ariana.

Ucapan Nathan membuat Ariana reflek mengedarkan pandangannya, mencoba mencari sesuatu yang mencurigakan di bandara internasional itu. "Apa maksudmu?" tanya Ariana kepada Nathan.

"Lo tahukan kalau kami berdua ini aktor terkenal?" tanya Nathan, tanpa berpikir panjang Ariana langsung mengangguk. "Itu sebabnya kami harus berjalan secepat mungkin dan memastikan bahwa milik kami aman," jelas Nathan.

Ariana mengangguk mengerti walaupun sebenarnya ia masing bingung kenapa Damian harus pergi ke Singapore dan kenapa ia juga harus ikut? Namun rasanya percuma untuk menanyakan semua itu pada Damian saat ini. Entah mengapa, pria itu terlihat berbeda setelah mendapat sebuah panggilan saat mereka dalam perjalanan menuju bandara tadi. Damian terlihat sangat kesal saat itu walaupun pria itu menyembunyikannya dengan cara diam.

Tiba-tiba langkah mereka bertiga terhenti saat sekelompok orang menghalau jalan di hadapan mereka. Seorang pria di antara kelompok itu keluar, pria itu berumur sekitar lima puluh tahun namun wajahnya masih terlihat bersahaja. "Astaga aku sangat merindukan kalian berdua," ujar pria itu sambil menepuk pundak Damian dan Nathan.

"Ah, kau pasti istri Damian kan? Perkenalkan namaku Jason, aku adalah sutradara dari film yang suamimu akan perankan," ucapnya sambil mengulurkan tangannya kepada Ariana.

Ariana segera membalas uluran tangan itu sambil tersenyum. "Senang bertemu dengan anda, Mr. Jason. Namaku Ari, ehm, maksudku Hana," ucap Ariana.

"Kau sangat cantik, Hana. Aku rasa suatu saat nanti kau bisa jadi model terkenal," balas Mr. Jason sambil melirik Damian sekilas.

"Kau terlalu berlebihan, Mr. Jason," ungkap Ariana.

Ariana dapat merasakan tubuhnya terdorong ke arah Nathan, untung dengan sigap Nathan segera menangkap tubuh Ariana.

"Aku begitu merindukanmu, Damian. Dan aku senang sekali bisa bertemu lagi denganmu," ujar Selena yang tadi telah mendorong tubuh Ariana.

Damian segera mendorong tubuh Selena menjauh darinya, namun wanita itu kembali menempel pada Damian layaknya lintah yang haus akan darah.

"Sepertinya pesawat akan segera berangkat, kita harus bergegas." Mr. Jason mengajak seluruh anggota timnya untuk kembali berjalan.

Ariana mendengus kesal melihat Selena yang terus menggoda Damian. "Jadi dia yang namanya Selena?" bisik Ariana kepada Nathan. "Ternyata dia gak secantik yang aku pikir, dia hanya wanita yang menghabiskan banyak waktu untuk merias wajahnya agar terlihat cantik."

Nathan tertawa. "Ya lo benar, cuma lo harus hati-hati sama dia. Dia bukan perempuan biasa, dia akan membuat siapa saja yang mengganggunya hidup menderita"

"Benarkah?" tanya Ariana dengan pandangan mengejek.

"Tentu. Ini hanya rahasia kita berdua ya, gue pernah ngeliat dia membunuh seseorang," bisik Nathan dengan suara yang begitu kecil.

"Oh begitu, tapi sayangnya aku tidak takut." Ariana bergerak ke arah Damian dan menarik tangan pria itu sehingga Selena terjatuh akibat kehilangan sandaran.

"Kau baik-baik saja, kan? Apa lintah itu menghisap darahmu?" tanya Ariana sambil membenarkan kerah kemeja Damian yang terlihat berantakan akibat ulah Selena.

"Sial, kau! Berani sekali kau berbuat seperti ini kepadaku!" bentak Selena sambil bangkit berdiri.

"Sudahlah, Selena. Gak baik merusak rumah tangga orang, kayak gak laku aja," timpal Nathan dengan tatapan mengejek.

DamiAna [COMPLETED]Where stories live. Discover now