Part 16

30.4K 1.6K 28
                                    

Rivanno menatap adiknya yang terbaring lemah di atas tempat tidurnya.

"Damian," gumam Ariana sambil mengeliatkan tubuhnya. Dari semalam badan Ariana memang panas dan wanita itu sampai sekarang belum juga bangun. Ia terus memanggil nama Damian dalam tidurnya.

Rivanno sudah memberitahu Damian mengenai kondisi Ariana, namun pria itu tidak datang sama sekali. Sebenarnya ia tidak marah kepada Damian, ia tahu Damian melakukan semua ini karena sebuah alasan yang sudah disepakati.

Rivanno kembali menatap ponselnya, sebuah berita tiba-tiba muncul pada layar ponselnya. "Damian akan menikah," ujarnya saat membaca berita yang menjurus pada pernikahan aktor terkenal itu.

"Apa-apaan ini?!" Ia langsung menutup halaman berita itu. "Pasti ada sesuatu yang tidak beres, pria itu tidak akan mau menikah dengan Selena," lanjutnya terdengar gelisah.

"Jadi mereka benar akan menikah ya?" tanya Ariana dengan suara lemah.

Rivanno segera bangkit dari sofanya dan berjalan mendekat ke arah Ariana. "Jangan pikirkan apapun, Ana. Sekarang fokuslah dulu pada kesembuhanmu." Rivanno mengelus kening Ariana yang masih terasa panas.

"Aku gak apa-apa kok, Kak. Sebentar lagi pasti sembuh," balas Ariana. "Kapan mereka akan menikah?"

"Besok." Rivanno menghela napas.

Ariana mengangguk mengerti. "Kakak, bisakah aku pulang ke Indonesia secepatnya?"

"Ya, kita akan pulang setelah kondisimu membaik." Rivanno mengelus kepala Ariana. "Apa kau menginginkan sesuatu?"

"Aku ingin menjauh dari Damian, Kak. Aku tidak bisa lagi berpura-pura." Mata Ariana mulai berkaca-kaca.

Tiba-tiba ponselnya berdering. Ariana langsung menggeser tombol hijau pada layar ponselnya setelah melihat nama sang penelepon. "Ada apa Hana?"

"Apa benar Damian akan menikah lagi? Kenapa Ana? Kenapa semua ini bisa terjadi?!" Hana terisak lemah. Ternyata keadaan Hana tidak jauh berbeda dengan Ariana.

"Maafkan aku, Hana. Sepertinya Damian memang menjalin hubungan gelap di belakangmu."

"Kau bilang di belakangku? Jelas-jelas aku memintamu untuk berpura-pura menjadi aku! Jadi ini semua pasti karenamu, apa kau tidak memberi Damian perhatian? Apa kau sedang dekat dengan pria lain?"

Ariana terdiam. Ia sama sekali tidak pernah melakukan hal seperti yang Hana tuduhkan. Tapi Ariana memaklumi kecurigaan Hana, karena Hana memang tidak tahu kalau ia sebenarnya mencintai Damian.

"Dengarkan aku, Ariana! Aku meminta bantuanmu bukan untuk kehilangan Damian! Kau harus menjaga pernikahan kami, kau harus membuat Damian terus mencintaimu," ucap Hana membuat sebutir air mata lagi jatuh dari manik Ariana.

"Kenapa aku harus melakukan semua ini, Hana? Kenapa kau membuatku berada dalam pilihan yang sulit?" tanya Ariana.

"Kau sudah menyetujuinya, Ana. Aku tidak mau menerima penolakan lagi darimu, pokoknya kau harus menghentikan pernikahan mereka besok. Mereka tidak boleh menikah!"

"Kau egois!" Ariana membanting ponselnya ke lantai. Ia tidak peduli lagi dengan segala ucapan Hana. Bukan hanya Hana yang tersakiti di sini, ia juga. Tapi Hana sama sekali tidak pernah berusaha mengerti perasaannya.

"Jangan turuti ucapan Hana lagi jika kau tidak sanggup, Ana. Dia memang kembaranmu, tapi dia tidak bisa memgatur hidupmu." Rivanno mengambil ponsel Ariana yang untungnya tidak rusak. Ia segera mengembalikannya kepada Ariana.

"Sebenarnya aku juga tidak mau Damian menikah lagi," isak Ariana.

Rivanno menarik Ariana ke dalam dekapan hangatnya. Ia berusaha memahami perasaan adiknya. "Aku mengerti perasaanmu," tutur Rivanno. "Kalau memang kau ingin menghentikan pernikahan itu, hentikanlah. Tetapi jangan melakukan itu semua untuk melindungi pernikahan saudara kembarmu, melainkan lakukan itu karena kamu mencintai dia."

DamiAna [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang