Part 15

33.9K 1.6K 48
                                    

"Mungkin semua itu hanya mimpi indah," ucap Ariana saat baru bangun dari tidurnya di pagi hari. Mungkin saja kejadian bahwa Damian memeluk dan menemaninya tidur semalam hanyalah sebuah bunga tidur yang begitu menyenangkan. Pasalnya saat Ariana terbangun, ia tak dapat menemukan siapa pun di dalam kamar itu.

Ariana bangkit dari kasurnya dan segera masuk ke dalam kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya. Ia benar-benar merasa jenuh saat ini, tidak ada yang bisa ia lakukan di dalam kamar itu. Jadi ia berencana untuk jalan-jalan keluar walaupun Sungapura merupakan negara yang asing baginya.

Setelah selesai membersihkan diri, ia segera mengambil tasnya dan berjalan keluar dari ruangan itu. Ia benar-benar tak sabar untuk melihat dunia luar, mungkin saja dengan begitu ia bisa sedikit melupakan masalahnya.

Ariana menarik napas dalam-dalam saat ia sudah berhasil keluar dari gedung hotel itu. Udara sejuk khas pagi hari menyapanya dengan lembut. Ariana berjalan sambil menatap gedung-gedung tinggi yang berbaris di samping kiri dan kanannya. Semua itu begitu menakjubkan, lingkungan yang begitu bersih membuat Ariana tersanjung bahkan wanita itu tak dapat menemukan sebuah sampah pun di jalanan.

Ariana telah melalui kawasan yang dipenuhi dengan gedung-gedung pencakar langit itu, sekarang ia sudah berada di kawasan Singapore River. Banyak penduduk negara Singapura yang mengisi paginya dengan berlari santai sambil menikmati indahnya langit biru.

Namun pada bagian lain dari Singapore River ada sekelompok orang yang sedang mengerumuni sesuatu. Karena penasaran, Ariana pun mendekati keramaian tersebut.

"They look so cute," ucap seseorang yang berada di samping Ariana.

"Who are they?" tanya Ariana sambil berusaha melihat objek yang sedang ramai di tonton itu. Namun karena tubuh orang-orang yang berada di depannya begitu tinggi, ia tetap tidak bisa melihat pusat perhatian tersebut.

"I've just heard that they are two popular celebrities from Indonesia, but I'm not sure about this."

Damian dan Selena? batin Ariana.

"I think they will marry soon. Oh my good, they are kissing!" pekik seorang wanita yang tepat berada di depan Ariana.

"Excuse me, can I stand in front of you? I think they're my friends," ucap Ariana sambil tersenyum ramah.

Namun orang-orang itu malah membalasnya dengan tawa dan ejekan. "Are you sure that you are their friend? I think you are insane," balas orang tersebut membuat Ariana geram.

Ariana segera menjauhi keramaian itu, ia tidak mungkin menerobos keramaian karena ia yakin tubuhnya dengan mudah akan terdorong kembali ke belakang. Jadi Ariana memutuskan untuk memanjat pohon yang berada tak jauh dari sungai tersebut. Ia memanjat pohon itu dengan begitu hati-hati walaupun sepatu yang ia gunakan saat ini sebenarnya tidak layak digunakan untuk kegiatan memanjat. Kini Ariana dapat melihat pemandangan itu dengan jelas. Ia dapat melihat bagaimana Damian memeluk pinggang Selena dan tersenyum ke arah wanita itu.

Apa ini sebuah pemotretan pre-wedding? pikirnya saat melihat gaun putih yang dikenakan Selena.

Selena dan Damian terus berganti pose, namun pada intinya pose-pose tersebut memperlihatkan kedekatan mereka. Mata Ariana terasa panas saat melihat mereka, namun Ariana tetap menahan air matanya agar tidak terlihat lemah.

Ariana memutuskan untuk turun dari pohon tanpa mempedulikan tatapan aneh orang-orang kepadanya. Namun tiba-tiba ia tergelincir sehingga tubuhnya langsung jatuh menghantam trotoar. Tatapan kerumunan itupun beralih pada Ariana, wanita itu meringis saat melihat tangannya yang mengeluarkan banyak darah. Tanpa ia sadari, sebuah mobil sport melaju ke arahnya dengan begitu cepat.

DamiAna [COMPLETED]Where stories live. Discover now