Part 27

27.8K 1.5K 35
                                    

Ariana mengangguk, membiarkan pria itu melanjutkan ucapannya. "Aku yakin kau bingung dengan hubunganku dengan Steven, kan?" tanya Damian.

Ariana mengangguk. Ia sebenarnya tidak begitu memikirkan tentang hal ini, ia hanya penasaran saja. Tidak lebih.

"Dia bukan anakku," ucap Damian membuat dahi Ariana berkerut. "Dia adalah anak dari kakakku yang telah meninggal."

"Kau punya kakak?"

Damian tidak pernah bercerita mengenai kakaknya, di rumah pria itu juga tidak ada foto kakak Damian, hanya ada foto Damian dengan kedua orang tuanya.

"Ya, kami memang tidak terlalu dekat. Dia begitu sibuk dengan pekerjaannya." Damian menjawab semua pertanyaan dalam benak Ariana.

"Lalu kenapa Steven mengira bahwa kau adalah ayah kandungnya?"

"Karena aku telah berjanji kepada kakakku untuk menganggap Steven sebagai anakku sendiri, selain itu juga karena wajah kami yang mirip."

Ariana mengangguk tanda mengerti. Pengakuan pertama pria itu sudah berhasil membuatnya terkejut, entah pengakuan apalagi yang akan Damian buat selanjutnya.

"Pengakuan kedua," ujarnya sambil tersenyum ke arah langit malam. "Aku tidak mencintaimu, Hana," lanjutnya kali ini membuat Ariana benar-benar terkejut.

"Apa?"

"Aku berkata jujur kepadamu. Aku tidak mencintaimu sejak pertama kali kita bertemu," jawab Damian. "Bagiku kau hanya gadis manja yang memanfaatkan popularitasku di dunia hiburan," lanjutnya membuat Ariana sedikit marah.

"Kalau begitu kenapa kau terus mengatakan bahwa kau mencintaiku?! Kenapa kau berperilaku seolah-olah kau menyayangiku?"

Damian menggenggam tangan Ariana. "Tapi itu dulu, Hana. Semuanya berubah sejak kita menikah, ternyata pemikiranku tentangmu salah. Kau adalah gadis pemberani yang tidak cinta popularitas ataupun kekayaan."

"Dan kini aku benar-benar yakin dengan perasaanku. Aku sangat mencintaimu, lebih daripada apapun juga di dunia ini," tutur Damian. "Aku akan melawan seluruh dunia ini untuk bersamamu. Oleh karena itu , tetaplah berada di sisiku, Hana. Buatlah jantungku terus berdetak kencang, jadilah malaikat yang selalu aku butuhkan."

Damian segera menarik Ariana ke dalam pelukannya, ia menggerakan jemarinya membelai punggung Ariana yang bergetar. "Kenapa kamu menangis? Seharusnya kamu bahagia, Sayang," bisik Damian.

Ucapan Damian membuat Ariana semakin terisak. Damian melepaskan pelukannya dan menghapus air mata Ariana. "Apa kau juga ingin membuat pengakuan?"

Ariana berusaha menghentikan isakannya, matanya sudah membengkak akibat air mata yang tak berhenti mengalir dari matanya. "Aku... aku sangat mencintaimu," lirih Ariana.

"Apakah kau berkata jujur, Hana?"

Ariana mengangguk. "Aku sangat mencintaimu. Sudah 10 tahun berlalu dan aku masih tidak bisa berhenti mencintaimu, apa yang harus aku lakukan?" isak Ariana.

Damian tersenyum dan menangkup wajah Ariana. "Yang harus kau lakukan adalah terus mencintaiku. Apapun yang terjadi, jangan pernah membiarkan cinta itu hilang dari hatimu," jawab Damian.

Bagaimana bisa aku berhenti mencintaimu, Damian? Mungkin sampai mati pun aku tidak akan bisa melakukannya.

"Apa ada pengakuan lain?" tanya Damian.

Ariana menggeleng sambil tersenyum, tapi tiba-tiba Damian melepaskan tangannya dari tangan Ariana. Pria itu bangkit berdiri sambil membelakangi Ariana. "Kau menyembunyikan sesuatu, Hana," ucap Damian sambil menghela napas.

DamiAna [COMPLETED]Where stories live. Discover now