Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)

19. 1% for Me

Sierra Wellington

Handphoneku berdering lagi dan lagi . Dengan mata yang masih terpejam aku mengambilnya dari nakas di sisi tempat tidurku tanpa melihat terlebih dahulu siapa yang meneleponku sepagi ini.

"hmmm"

"Sierra! Oh Gosh! Kau ada di berita hari ini!"

"Huh?" Aku berusaha mengembalikan kesadaranku sepenuhnya dan berpikir siapa yang meneleponku.

"Bangunlah pemalas! Mengapa kau selalu tidur seperti hibernasi?"

"Sienna?"

"Ya, tentu saja aku! Bangunlah dan lihatlah pesan yang ku kirimkan padamu, disana ada berita yang harus kau baca. Aku harus pergi sekarang, Jason sedang menungguku dan aku akan meneleponmu lagi segera." katanya lalu menutup sambungan telepon itu.

Aku mengusap mataku dan melihat handphoneku. Aku mendapat banyak pesan masuk dari beberapa temanku yang mengirimkanku beberapa pesan seperti ini

Apakah kamu serius pacaran sama AXEL WELLINGTON?!!!!

Apa kamu benar pacar Axel Wellington ?

Apakah benar kamu dating sama seorang Axel Wellington?!

Dan banyak pesan lainnya seperti itu. Ada apa dengan mereka semua. Mengapa bertanya padaku pertanyaan seperti itu? Aku tahu aku membuat pesta pernikahanku yang sederhana dan private untuk makan malam perayaan pernikahan kamu, hanya keluarga kami dan beberapa teman dekat yang datang menghadirinya. Aku bahkan bukan pacarnya, Aku ini istrinya. Aku lalu membuka pesan dari Sienna dan membuka link berita yang ia kirimkan untukku. Aku mengedipkan mataku ketika aku membaca judul berita tersebut.

BILLIONER AXEL WELLINGTON TERTANGKAP KAMERA SEDANG BERSAMA DENGAN SEORANG GADIS LAIN! DAN DIA BUKAN ADELINE! SIAPAKAH GADIS INI?!

Aku lalu melihat foto yang ada di berita tersebut. Foto itu ketika kami pergi keluar dari restaurant kemarin, Axel yang mengenakan topi hitam dan kaca mata hitamnya dan aku yang berjalan di sisinya dan foto lainnya ketika aku sedang berjalan sendiri memasuki apartement Axel.

Adeline? Aku selalu mencari tahu berita tentang Axel, Aku tahu wanita itu adalah wanita yang dikabarkan dekat dan memiliki hubungan khusus dengan Axel. Dia adalah seorang model, sexy, hot dan juga cantik. Tetapi mengapa mereka harus menulis nama Adeline di judul berita itu? dan kenapa aku harus menjadi 'gadis lain'? apakah ia masih memiliki hubungan special dengan Axel? Aku tidak pernah mengetahui tentang hal ini, Axel tidak pernah memberitahukan aku apapun mengenai dirinya, tetapi Axel selalu pulang larut malam. Jangan berpikir terlalu banyak Sierra! Jika kamu ingin mengetahuinya, bertanyalah dan jangan berasumsi sendiri dengan pikiranmu itu!

Aku segera turun dan menemukan Axel and Judy ada di ruang makan. Aku memberikannya handphoneku dengan beritanya yang ada di layar handphoneku.

"Apa?" Tanya nya datar tanpa ada ekspresi apapun.

"Mereka bilang aku adalah si gadis lain? dan mereka juga menulis nama Adeline di berita ini." kataku menatapnya menunggu jawaban dari pertanyaan ku itu.

"Apakah ada yang salah dengan kata gadis lain itu?"

"Aku ini istri mu bukan si gadis lain." kataku gemas menahan kesalku.

"Judy, bisa kau tinggalkan kami sendiri?" katanya menghela nafas dan Judy keluar meninggalkan kami berdua di meja makan.

Dia menatapku serius. "Berhenti mengatakan bahwa kau itu istriku. Aku sudah katakan sebelumnya dan aku tidak akan mengulanginya lagi."

"Axel... berhentilah melihat di sekitarmu dan lihatlah aku yang ada disini, di hadapanmu dan di sisimu? Aku... aku menyukaimu dan aku mencintaimu."

Ia tertawa kecil dan menatapku dengan wajahnya yang serius

"99% aku bahkan tidak tertarik untuk melihatmu."

"dan masih ada 1 % untukku. Aku gak akan menyerah Axel."

"Haruskah aku mengatakannya dengan sangat jelas? bahwa kamu itu jelek, kurus, dan tidak menarik?" Katanya meledekku.

"Kau sangat kasar Axel, Jagalah ucapanmu itu!" kataku menatapnya.

"Aku hanya berkata apa yang harus aku katakan."

"Apakah kamu memiliki hubungan special dengan Adeline?" Aku berusaha mengumpulkan keberanianku untuk bertanya hal ini padanya.

"Bagaimana jika aku mengatakan iya? Apakah aku harus memiliki izin untuk melakukan itu? Aku akan melakukan apa yang ingin aku lakukan! Urusi saja urusanmu sendiri."

"Aku ini istri-"

"Berhentilah mengatakan ini"

"Tapi-"

"Aku tidak pernah menginginkan kamu menjadi istri aku." Aku terdiam dan hampir tidak percaya dengan apa yang aku dengar sebelumnya.

Aku dapat merasakan rasa sakit yang teramat yang ada di dalam hatiku ketika mendengarkan pernyataannya itu.

"Kamu tidak pernah menginginkan aku?" kataku berbisik pelan.

"Benar! kau sudah mengerti! gadis pintar!"

"Aku masih belum akan menyerah sama kamu." kataku menatapnya.

"aku tidak perduli sweetheart." Katanya tersenyum dan meninggalkan aku sendiri.

Pandanganku mulai buram, air mata mulai memenuhi penglihatanku dan hatiku sangat sakit. Aku menangis dalam diamku. Axel, kau selalu menghancurkan setiap bagian dari diriku menjadi serpihan terkecil. Aku hanya berusaha untuk bertanya dan tidak berasumsi sendiri dengan pikiranku tetapi aku malah berakhir dengan menangis disini seperti orang bodoh.