22. I'm Nothing

31.5K 1.8K 16
                                    

Sierra Wellington

"Aku akan mentraktirmu makan siang hari ini." Kataku saat kami berjalan menuju restaurant di dekat kantor kami. Aku dan Ethan akan melakukan meeting mengenai persiapan acara Charity untuk anak yatim piatu yang diadakan di akhir pekan ini.

"Okay, aku akan makan dua porsi kali ini." Kata Ethan dan kami tertawa bersama.

Seketika aku melihat sesuatu yang membuatku berhenti tertawa. Aku berharap aku tidak pernah melihatnya, tetapi sekarang aku melihatnya sendiri. Ya, aku tahu bahwa itu dirinya. Dia memiliki pertemuan penting, itu hal yang aku ketahui dari Judy dan juga resepsionist nya. Jadi ini pertemuan pentingnya, pertemuan penting nya dengan Adeline? Aku hanya berdiri terdiam dan melihat mereka. Aku melihat Axel yang mendekat dan mencium pipi wanita di hadapannya itu.

Bodoh! Aku tidak dapat menahan air mataku yang menetes. Mengapa aku menjadi lemah seperti ini ketika melihat mereka berdua disana. Aku segera mengusapnya dan berbalik berhadapan dengan Ethan yang ada di belakangku.

"Ethan, bagaimana kalau kita pergi ke tempat lain saja untuk makan siang? Aku tidak ingin makan disini. Kali ini aku akan mentraktirmu bahkan sampai tiga porsi tidak apa." Kataku tersenyum senang dan bersikap seolah aku tidak melihat apapun.

"Jangan menangis. Aku sudah bilang sebelumnya, aku tidak suka melihatmu menangis." Ethan mengusap pipiku yang masih basah karena air mata.

"Aku tidak menangis... ini hanya debu yang masuk ke mataku dan membuatnya sedikit berair seperti ini." Kataku berbohong padanya.

"Jangan menghindarinya, hadapi ini semua, aku akan selalu ada disini di sampingmu. Ayooo .... aku sangat lapar." Kata Ethan sambil mendorong perlahan bahuku dan berjalan maju menuju meja tempat mereka duduk.

"Ethan kumohon jangan-" dan sudah terlambat semuanya, sekarang aku dan Ethan sudah berdiri di sisi meja mereka.

"Sorry... apakah kalian tidak keberatan jika kami bergabung bersama kalian?" Tanya Ethan.

"Oh Ethan! Kau ada disini! Tentu saja boleh, kita baru saja akan memesan makan siang, kita bisa makan siang bersama." Kata Adeline ramah.

"Perkenalkan aku memperkenalkan Asistenku yang cantik ini, Sierra, ini Adeline, model dan brand ambassador untuk produk kita." Aku tersenyum dan menjabat tangannya berkenalan. Axel hanya menatapku dingin, aku dapat mengetahui ia tidak suka dengan keberadaanku disini.

"Sierra" kataku tersenyum memperkenalkan diri.

"Adeline..Oh Ethan.. perkenalkan ini temanku Axel Wellington.. Ini Ethan Woods." Ethan and Axel saling berjabat tangan satu dengan lainnya.

"Senang bertemu dan berkenalan denganmu Mr. Wellington. Ini adalah pertemuan pertama kita secara langsung." Kata Ethan.

"Aku juga, Senang berkenalan dengan anda Mr. Woods." Kata Axel datar.

Ethan menarik kursi dan mempersilahkan aku duduk di sisinya. Ia selalu memperlakukan aku dengan sangat baik. Aku tersenyum lalu duduk dengan Axel yang masih terus menatapku tajam.

"Apa yang mau kamu pesan?" Ethan bertanya padaku disaat aku masih melihat menu di hadapanku.

"steak dengan saus blackpapper disini sangat enak dan kau harus mencobanya." Kata Adeline.

"Dia alergi dengan blackpapper." Kata Ethan melihatku dan aku juga melihat Axel menatapku, tatapan Axel membuatku takut. Mengapa ia selalu terlihat marah padaku? Apakah aku melakukan hal yang ia tidak suka?

"Sierra! Aku tidak pernah mengetahui bahwa Ethan memiliki seorang kekasih sebelumnya. Aku pikir ia seorang gay." Adeline tertawa dan aku tersenyum dengan pernyataan nya itu.

"Tidak. Aku bukan kekasihnya, Kami bersahabat dekat semenjak di universitas." Kataku menjelaskan. Adeline tersenyum dan mengangguk.

"Axel,  maukah kau menemaniku pergi ke acara Charity di akhir pekan ini? Perusahaan Ethan membuat acara charity dan aku rasa aku  memerlukan pasangan untuk menemaniku menghadirinya, mungkin kamu dan ak-" Adeline bertanya pada Axel apakah ia mau menemaninya ke acara charity. Ku harap kau menolaknya Axel, ku mohon, kataku dalam hati menunggu jawabannya.

"Tentu saja.. Aku akan menjadi pasanganmu dan menemanimu." Axel tersenyum padanya dan aku bisa melihat wajah Adeline senang atas jawaban itu.

"Apakah kau yakin? Aku pikir kamu memiliki kekasih. Aku tidak tahu apakah benar atau tidak tapi managerku mengatakan bahwa kau terlihat sedang bersama dengan seorang wanita beberapa waktu yang lalu."

"Tidak, aku tidak memiliki kekasih." Kata Axel menjelaskan.

"Suatu kehormatan apabila anda bisa datang dan bergabung bersama di acara charity Mr. Wellington." Kata Ethan ramah. Aku hanya bisa terdiam dan melihat tanganku yang ada di atas pangkuanku, aku berharap aku bisa menghilang saat ini.

"Dan kau.. Apakah kau kekasih dari Mr. Wellington? Aku pikir dia sudah memiliki kekasih dari berita terakhir tentangnya." Ethan bertanya pada Adeline.

"Oh.. Tidak, Maksudku yaa aku belum mengetahuinya. Kita memang memiliki hubungan yang dekat sebelumnya tetapj sekarang mungkin hanya teman.... oh ya benar, aku juga melihat berita nya. Siapa wanita yang bersamamu itu Axel?" Tanya Adeline. Aku menggengam erat tanganku dan melihat Axel di hadapanku.

"Dia bukan siapa siapa." Axel mengatakannya sambil menatapku. Aku bukan siapa-siapa.. Empat kata itu, hanya dengan keempat kata itu, ia seperti sudah menghancurkan aku, kata kata itu seperti menikamkan pisau tepat di hatiku.

"Oh.. Dia bukan siapa-siapa?" Kata Ethan setengah tertawa mengejek. Aku menggengam tangan Ethan dan memberikannya tatapan  'Kumohon Ethan jangan'

"Maaf permisi aku ingin ke toilet." Kataku berlalu menuju toilet. Aku sudah tidak dapat menahannya, aku tidak ingin menangis di depannya. Hatiku sangat sakit, haruskah aku menyerah? Aku memasuki toilet dan menangis di dalamnya.

Ethan Woods

Sudah sepuluh menit berlalu namun Sierra masih belum kembali dari toilet. Aku pergi mengecek apakah ia tidak apa-apa. Aku menunggunya di lorong di depan toilet wanita.

Dia berjalan keluar toilet dengan hidungnya yang memerah dengan matanya yang masih berair. Aku tahu ia habis menangis di dalam sana.

"Oh apa yang kau lakukan disini?" Tanyanya ketika melihatku

"Apa yang kamu lakukan di dalam? Menangis? 3 tahun aku mengenalmu dan hanya dalam beberapa waktu yang sangat jarang aku melihatmu menangis tetapi di minggu ini bahkan aku sudah melihatmu menangis untuk ketiga kalinya." Kataku menatapnya.

"Ethan.. Bisakah kita tidak membicarakan ini dan kembali ke meja kita? Menyelesaikan makan siang dan kembali lagi ke kantor setelahnya?" Katanya pelan.

"Untuk apa? Kamu masih ingin melihat suamimu disana bersama dengan calon kekasihnya? Dan setelah itu kau akan menangis lagi seperti ini?" Kataku yang tidak bisa menahan amarahku, aku tidak suka melihatnya menangis seperti ini.

"Ethan-"

"Tetaplah disini.. Aku akan mengambil tasmu, kita akan makan siang di tempat lain." Kataku dan segera berlalu meninggalkannya sendiri. Aku tidak bisa berdiam diri melihatnya terluka seperti ini.

Aku kembali ke meja dan mengambil tas Sierra disana.

"Maaf sebelumnya sepertinya kami tidak bisa melanjutkan makan siang ini karena aku rasa Sierra tidak enak badan dan aku akan mengantarnya pulang." Kataku sambil memegang tasnya.

"Apa ia baik-baik saja?" Tanya Adeline khawatir.

"Mungkin tidak." Kataku menatap tajam ke Axel yang juga menatapku.

"Aku rasa aku juga harus pergi, mungkin aku bisa mengantarnya kembali ke rumah." Kata Axel.

"Tidak perlu Mr. Wellington, aku dapat mengantarnya pulang dengan mobilku. Jangan tinggalkan teman makan siangmu hari ini. Permisi." Kataku tersenyum dan segera berlalu meninggalkan mereka

Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang