32. Waiting you home

37.1K 1.9K 12
                                    

Sierra Wellington

Aku terbangun dari tidurku, aku pasti bermimpi, aku dapat mencium wangi parfumnya dan dapat kurasakan ia ada didekatku. Aku lalu keluar dari kamar dan segera menuju ke lantai bawah. Hari sudah siang, aku baru tidur ketika pagi menjelang, ku harap aku dapat menemukan Judy di lantai bawah.

"Hi..." Kataku tersenyum. Ini pasti Sam, anaknya Judy, aku belum pernah bertemu langsung dengannya namun Judy banyak menceritakan tentangnya.

"Hi! Apa sudah lebih baik?" Tanyanya.

"Tidak begitu baik." Kataku menggeleng pelan.

"Mau pancakes? Aku membuatnya sendiri."

"Ya aku mau." Ia meletakkan pancakes dengan sirup maple dan menghidangkannya di hadapanku.

"mmm ini sangat enak. Maukah kamu mengajarkan aku bagaimana cara membuatnya?"

"Ya, tentu saja aku akan mengajarimu." Aku mendengar seseorang datang, aku menoleh dan menemukan Judy yang datang menghampiri kami yang sedang duduk di meja makan.

"Oh.. Kau sudah terbangun." Judy mendekat dan bergabung bersama kami di meja makan.

"Judy.. aku minta maaf sebelumnya, aku membangunkanmu semalam. Aku tidak tahu harus pergi kemana, aku tidak memiliki tempat untuk di tuju. Aku hanya teringat rumahmu ketika waktu lalu kau mengajariku memasak dan akhirnya aku datang kemari." Kataku menjelaskan

"Jadi... maukah kau menceritakan padaku apa yang terjadi semalam?" Aku terdiam dan menghela nafasku lalu menatap Judy dan Sam yang menatapku juga. Mereka menungguku untuk menceritakan semuanya.

"Dia... dia marah ketika ia pulang ke rumah, ia juga menepis kue coklat dan membuatnya hancur jatuh ke lantai dan ia juga membentakku. Aku sudah tidak bisa menahannya lagi Judy. Aku sangat lelah. Mungkin memang kita tidak ditakdirkan untuk bersama.." Aku tersenyum sedih.

"Apa kau sudah menyerah?"

"Aku sudah berusaha yang terbaik Judy." Kataku menatapnya.

"Jangan menyerah padanya.." Kata Sam. Aku dan Judy menoleh menatapnya.

"Ayahku meninggalkan aku ketika aku masih berusia 10 tahun. Ia mengidap penyakit kanker darah. Ia berjuang untuk tetap hidup hampir selama 4 tahun. Dia bahkan tidak pernah menyerah untuk berjuang dan bertahan hidup dan ibu bahkan tidak pernah menyerah merawat dan menjaga ayah. Aku ingat ibu selalu berkata jika ia masih memiliki waktu dan kesempatan untuk dapat menjaga dan merawat ayah, ia akan melakukannya, ia akan merawat dan menjaga nya bahkan jika memerlukan waktu selamanya dan bahkan akan selalu melakukannya sepanjang hidupnya jika ia masih memiliki kesempatan itu." Aku menatap Judy, ia mengusap air matanya ketika Sam menceritakan hal ini.

"Aku minta maaf mendengarkan hal ini Judy, maaf membuatmu bersedih." Kataku memeluknya.

"Aku hanya merindukannya setiap hari dan setiap malam. Tetapi aku tidak pernah menyesali atas apa yang telah terjadi di hidupku sebelumnya, karena aku tidak pernah menyerah padanya, seperti ia tidak pernah menyerah dengan penyakitnya itu. Tetapi Tuhan memiliki rencana yang lebih indah dan tempat yang lebih baik untuknya." Judy tersenyum.

"Axel adalah pria yang baik, Ia membantu keuangan kami dan seluruh biaya pengobatan ayah ia juga yang menanggungnya, meskipun aku rasa ia cukup aneh karena ia lebih banyak diam dan tidak banyak bicara dengan siapapun." Kata Sam menjelaskan.

"Sam-" Judy menatapnya memberikannya tanda untuk tidak ikut berbicara.

"Aku hanya memberitahukan kebenarannya bu." Sam tersenyum.

"Jangan pernah menyerah dengan seseorang yang kau cintai." kata Judy berusaha meyakinkanku.

"Aku tidak tahu apa yang harus aku lakukan sekarang Judy. Aku memerlukan waktu untuk diriku sendiri, aku perlu berpikir mengenai semua hal yang sudah terjadi sebelumnya. Aku bahkan tidak dapat menjelaskan dalam kata-kata bagaimana sekarang perasaanku." kataku sambil berusaha untuk tersenyum.

"Aku mengerti dan mengetahui bahwa ini semua pasti tidak mudah untukmu, Kau pasti sangat kecewa dan marah akan ini semua, tapi kau tetap harus menghadapinya, jangan menghindarinya. Kau sudah berjuang sejauh ini, kau sudah sampai disini, dimana tempatmu sekarang, Apakah kamu ingin terus bertahan dan berjuang atau kau memilih untuk berhenti sampai disini. Itu semua merupakan keputusanmu. Pulanglah Sierra, Ia pasti menunggumu di rumah, selesaikan semuanya." Judy menggengam tanganku di atas meja.

"Tidak, dia tidak akan menungguku." kataku yakin.

"Ia datang kemari hari ini." kata Sam sambil memakan pancake nya.

"Sammmmm.." Judy menatapnya lalu menghela nafasnya dan menatapku.

"Ia datang kemari hari ini mencarimu."

"Aku tidak ingin bertemu dengannya untuk sekarang ini." Aku menggelengkan kepalaku.

"Ikuti kata hatimu Sierra. Selain itu kau dapat tinggal sementara disini jika kau mau." Ia tersenyum padaku.

Apakah aku harus pulang dan menemuinya? Apakah ia menginginkan aku untuk pulang ke rumah?

Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)Where stories live. Discover now