24. Charity

32K 1.8K 16
                                    

Sierra Wellington

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Sierra Wellington

Aku merias wajahku dan menata rambutku untuk acara malam ini. Aku membiarkan rambut ikalku terurai. Aku melihat cerminan diriku di kaca. Aku pikir aku cukup menarik dan manis tetapi Axel mengatakan bahwa aku ini jelek, kurus seperti tusuk gigi Apakah benar aku sejelek itu? Aku menghela nafasku lagi ketika aku mengingat perkataan nya padaku.

Hari ini aku mengenakan dress baby pink dengan one shoulder dan backless. Aku rasa dress ini cukup elegant untuk dikenakan di acara charity seperti ini. Aku akan memberikan sambutan bagi pada tamu yang menghadiri charity ini, aku berharap melalui charity ini, kami dapat mengumpulkan dana untuk anak-anak yatim piatu.. Aku memberitahu Ethan bahwa ia tidak perlu menjemputku karena mungkin aku akan pergi bersama dengan Axel ke charity.

Aku menuruni tangga dan menemui Axel yang sudah bersiap dengan setelan jas hitamnya. Axel terlihat sangat tampan dan ia selalu tampan bagiku. Ia menatapku datar ketika aku menuruni tangga.

"Apakah kau keberatan jika aku berangkat bersamamu ke acara charity?Maksudku, aku hanya ikut denganmu untuk sampai kesana?" tanyaku ragu-ragu.

"Aku tidak bisa. Kau tau aku memiliki teman kencanku untuk menghadiri acara charity itu kan?" Katanya tersenyum. Aku mengangguk perlahan dan mengerti dan aku berusaha untuk tersenyum padanya, walau ada rasa sakit yang aku rasakan ketika ia memilih untuk pergi bersama dengan wanita lain. Aku berjalan meninggalkannya dan mengambil kunci mobilku dari tasku.

"Apakah kau yakin mengenakan dress itu? Seperti kekurangan bahan? atau memang kau sengaja untuk menarik perhatian laki-laki lainnya dengan mengenakan pakaian yang terbuka seperti itu?" Aku menatapnya tidak percaya, ada apa dengannya? mengapa ia selalu menyebalkan seperti ini.

"Kenapa? Bagaimana jika aku katakan aku memang ingin mendapatkan perhatian dari lelaki lainnya dengan mengenakan pakaian terbuka seperti ini?" kataku setengah kesal.

Ia tertawa kecil. "Yaa, lakukanlah jika memang itu maumu." katanya meninggalkanku dan memasuki lift.

Aku memejamkan mataku dan menghela nafasku. Aku akan mengemudi mobilku sendiri untuk dapat sampai kesana.

Axel Wellington

Sierra menuruni tangga dan aku tidak dapat melepaskan pandanganku padanya. Dia terlihat sangat cantik saat ini. Aku tidak pernah melihatnya seperti ini sebelumnya. Ia tidak pernah mengenakan make up atau mengenakan gaun malam yang sangat indah dan menawan. Dia terlihat seperti seorang tuan putri kali ini. Aku bahkan tidak dapat mengalihkan pandanganku dari padanya.

"Apakah kau keberatan jika aku berangkat bersamamu ke acara charity? Maksudku, aku hanya ikut denganmu untuk sampai kesana?"Tanyanya sambil berjalan mendekat padaku. Aku kembali teringat bahwa ia akan menemani Ethan ke acara Charity hari ini, dan tentu saja ia akan selalu bersama Ethan sepanjang malam ini.

"Aku tidak bisa. Kau tau aku memiliki teman kencanku untuk menghadiri acara charity itu kan?" ia mengangguk dan tersenyum. Mengapa ia harus terlihat sangat cantik seperti ini ?! dan mengapa ia melakukan ini untuk Ethan dan bukan melakukannya untukku?! aku melihat punggungnya yang terbuka menunjukkan kulit yang yang putih bersih dan merona. Aku bahkan menghela nafasku ketika melihatnya, ia membuatku menginginkannya bahkan hanya dengan melihatnya.

"Apakah kau yakin mengenakan dress itu? Seperti kekurangan bahan? atau memang kau sengaja untuk menarik perhatian laki-laki lainnya dengan mengenakan pakaian yang terbuka seperti itu?" Aku tidak ingin banyak orang melihatnya dengan pakaian yang seperti itu. Aku tidak ingin berbagi apa yang menjadi milikku dengan lelaki lainnya.

"Kenapa? Bagaimana jika aku katakan aku memang ingin mendapatkan perhatian dari lelaki lainnya dengan mengenakan pakaian terbuka seperti ini?" Apa yang barusaja ia katakan?! Benarkah? Ingat Axel, dia hanya bermain denganmu, kau hanya bagian dari permainannya, baiklah aku akan mengikuti permainannya ini.

"Yaa, lakukanlah jika memang itu maumu." aku tertawa kecil dan segera berlalu meninggalkannya. Amarahku mulai muncul ketika aku kembali teringat bahwa ia masih akan terus bersama dengan Ethan.

Aku berjalan memasuki ballroom tempat diadakannya acara tersebut dengan Adeline yang berjalan di sisiku. Aku tidak dapat menghindari bahwa aku mencari keberadaannya di keramaian orang-orang yang ada disini. Aku melihatnya sedang berbincang dan tersenyum dengan beberapa orang di sisi ballroom. Aku tidak dapat berhenti memandangi dan berfokus padanya.

"Kami berharap akan dapat selalu mengulurkan tangan dan hati kami untuk membantu anak yatim dan piatu, mereka membutuhkan pendidikan yang layak, membutuhkan kasih sayang dan keperdulian dari kita semua. Nikmatilah acara charity malam ini." katanya memberikan sambutan untuk membuka acara charity ini. Aku dapat melihat banyak pasang mata yang melihatnya dan aku tidak menyukai ini.

"Mengapa kau sangat diam malam ini?" tanya Adeline padaku.

"Oh.. tidak, aku hanya bosan dengan acara ini. aku ingin mencari udara segar di luar, aku akan segera kembali." ia menangguk dan aku segera berlalu meninggalkannya di dalam ballroom.

Aku menuju salah satu sudut balkon dan menemukannya sedang berdiri disana. Apa yang ia lakukan disini?

"Sudah mendapatkan banyak perhatian dari lelaki lainnya?" tanyaku padanya. Ia berbalik dan melihatku.

"Tinggalkan aku sendiri Axel, aku sedang tidak mood untuk berbicara denganmu saat ini." Katanya lalu berjalan menjauh dan tanpa aku sadari aku memegang lengannya dan meletakkan tanganku di pinggangnya dan menciumnya.

Aku tidak dapat menahan diriku lagi untuk tidak melakukannya semenjak pertama kali aku melihatnya tadi di penthouse. Dia adalah milikku dan selalu menjadi milikku, meskipun ia lebih memilih untuk bersama dengan pria itu, aku tahu aku sudah kalah, tetapi aku sudah tidak perduli lagi. Ia hanya terdiam ketika aku menciumnya.

"Um.. sorry" aku mendengar pria brengsek itu! Aku melepaskan ciumanku darinya.

"Aku hanya meninggalkanmu beberapa menit untuk mengambilkanmu minuman dan seseorang sudah menciummu.. Maaf Mr. Wellington, Aku pikir kau sudah memiliki teman kencanmu di acara malam ini?" katanya menatapku tajam.

"Yaaa, aku hanya memberikannya ciuman keberuntungan. Jadi dia dapat lebih baik lagi menarik perhatian dari laki-laki lainnya. Permisi, Aku harus pergi menemui teman kencanku." kataku berlalu dan meninggalkan mereka.

Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)Where stories live. Discover now