Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)

31. Fixed Everything

Axel Wellington

Aku segera bergegas berlari dan menemukan bahwa yang datang bukanlah ia yang ku harapkan. Judy yang datang. Aku berlalu dan duduk di sisi sofa. Aku tidak dapat tidur semalam. Aku akan menelepon bodyguardku untuk mencari dan menemukannya.

"Cari dan temukan dia secepatnya." kataku lalu menutup panggilan telepon. Dimana kamu Sierra? Aku benar-benar ingin kau kembali pulang ke rumah.

"Kau melempar kuenya?" Judy bertanya padaku setelah ia membersihkan kue yang hancur berserakan di atas lantai.

"hmm." aku menoleh dan mengangguk.

"Dia membuatnya untukmu."

"Aku tahu itu." kataku.

"Apakah kau menyesalinya?" Aku menatap Judy.

"Apa kau tau dia ada dimana? Aku tidak tahu ia ada dimana sekarang, dia tidak pulang ke rumah tadi malam-"

"aku tanya padamu, apa kamu menyesalinya?"

"Yaa, aku menyesalinya. Tidak seharusnya aku melakukan itu." Aku segera berdiri dan mengambil kunci mobilku.

"Kau akan pergi kemana?" tanya Judy.

"Aku akan mencarinya." kataku dan berjalan menuju ke lift.

"Dia ada bersamaku. Di rumahku." aku berbalik dan segera berjalan mendekatinya.

"Benarkah? Aku harus menemuinya Judy, Aku harus berbicara padanya." kataku tersenyum senang.

"Berikan dia waktu untuk saat ini. Ia datang di tengah malam. Ia datang di tengah hujan, basah, kedinginan dan seluruh tubuhnya bergetar, ia menangis saat ia datang ke rumahku.Ia masih belum menceritakan padaku apa yang sedang terjadi. Aku mengetahui bahwa ia tidak tidur semalam, aku mendengar ia menangis semalaman dan ia baru berhenti menangis ketika pagi menjelang. Mungkin ia tertidur setelah pagi menjelang. Apa yang terjadi? Apa yang kau lakukan?" tanya Judy sambil menatapku.

"Aku marah, cemburu, sedikit mabuk semalam. Dia memiliki sahabat dekat, namanya Ethan Woods. Dia datang ke kantorku kemarin, dan memberitahukan aku bahwa ia mencitainya dan akan merebutnya dariku." katanya menjelaskan.

"Tetapi ia mencintaimu." kata Judy.

"Yaaa, Aku mengetahuinya semenjak semalam. Judy ku mohon... aku ingin memperbaiki semuanya. Aku ingin melihatnya."

"Axel-"

"Ku mohon Judy, aku ingin melihatnya, hanya beberapa menit." kataku memohon padanya.

Aku dan Judy menuju ke rumahnya. Rumah Judy hanya berbeda dua blok dari penthouseku. Aku tidak berpikir bahwa Sierra akan pergi kesana.

Aku memasuki rumah Judy. "Dia sedang tertidur di kamarku di lantai atas." aku mengangguk.

"Hi, Sam kau sudah sangat besar." kataku ketika melihat Sam, putri tunggal Judy.

"Apa kau mencarinya?" tanya Sam.

"Yaa" aku tersenyum.

"Ia masih tertidur." aku mengangguk dan segera menuju ke lantai atas dan dengan sangat perlahan membuka kamar Judy. Aku melihatnya masih tertidur, aku mendekati dan berjongkok di dekatnya lalu menyelimutinya dengan selimut. Aku mengusapnya rambutnya lembut dan meletakkan rambutnya di sisi telinganya saat ia masih tertidur. Aku melihat jarinya yang terplester, ini pasti luka setelah ia memotong salmon yang nakal itu. Aku masih terdiam menatapnya, ia menangis terus sepanjang malam, aku dapat melihat hidungnya yang merah di wajahnya yang pucat.

"Aku akan memperbaiki semuanya untukmu. Aku berjanji Schatje." aku mencium keningnya perlahan agar ia tidak terbangun.

Aku kembali menutup pintu perlahan dan turun ke lantai bawah.

"Terima kasih sudah menjaganya Judy. Aku harus pergi ke kantor hari ini. Aku akan kembali di malam hari ketika ia sudah tertidur. Apakah kau tidak keberatan jika kau membukakan pintu untukku untuk malam nanti?" Tanyaku padanya.

"Mengapa kau tidak memintanya untuk pulang ke rumah?" tanya Judy.

"Dia pasti sangat marah denganku. Aku masih takut ia tidak ingin pulang dan menemuiku. Aku masih berpikir apa yang harus aku lakukan untuk memperbaiki semua ini untuknya." Aku menatapnya penuh arti.

"Aku akan bicara dengannya." Kata Judy menenangkanku.

"Terima kasih Judy." Aku memeluknya. Judy sudah ku anggap seperti ibuku sendiri.

"Tunggulah ia pulang ke rumah, aku akan bicara padanya." Aku mengangguk dan meninggalkan rumahnya. Aku tidak sabar menunggunya untuk pulang ke rumah.

Schatje, aku akan menunggumu di rumah. Aku pergi mengemudikan mobilku.