33. She's home

36.8K 1.8K 0
                                    

Axel Wellington

Judy menghubungiku bahwa Sierra akan pulang ke rumah sore hari ini. Sudah dua hari lamanya ia bermalam di rumah Judy. Aku selalu datang ketika tengah malam disaat ia sudah tertidur hanya untuk melihatnya walau hanya beberapa menit. Aku hanya menatapnya ketika ia sedang tertidur. Aku tidak pernah menyadari bahwa tanpa nya selama dua hari ini membuatku sangat merindukannya, aku membutuhkannya untuk pulang ke rumah bersamaku. Aku masih terus berpikir apa yang harus aku lakukan untuk menebus semua kesalahanku dan memperbaiki semua yang sudah aku lakukan untuknya.

Aku menunggunya dengan duduk di ruang tengah. Lift menandakan seseorang datang. Aku melihatnya berjalan dan tanpa menoleh ia segera berlalu menuju ke lantai atas. Aku berjalan di belakangnya dan mengikutinya.

"Sierra, Akuu... Aku minta maaf untuk kue coklatmu dan untuk semuanya-" dan ia menutup pintu kamarnya bahkan tanpa menoleh menatapku yang mengikutinya. 

Ini akan menjadi hal yang sangat sulit bagiku. Aku sungguh tidak mengetahui bagaimana caraku untuk meminta maaf padanya. Aku mengetuk pintunya lagi dan lagi tetapi ia tetap tidak menjawab.

"Hey.. Boleh aku masuk?" Tetap tidak ada jawaban.  Aku berusaha untuk membuka pintu itu tetapi terkunci.

"Sierra...." Tidak ada jawaban lagi.

"Baby..." Aku masih tetap berusaha tetapi ia masih tidak menjawab ku.

Aku menghela nafasku frustasi dan kembali ke kamarku. Apa yang harus aku lakukan? Aku mengambil handphoneku dan mencoba menghubunginya. Ia juga tidak menjawab teleponku. Apakah ia sudah tertidur? Lebih baik aku melanjutkan pekerjaanku, aku segera berlalu menuju meja kerjaku di kamar.

Aku merenggangkan tubuhku, ini sudah tengah malam. Aku menutup laptopku dan kembali ke kamarnya, aku berusaha perlahan membuka pintu kamarnya dan pintu tersebut tidak terkunci lagi. Aku membukanya segera, dan menemukan bahwa tidak ada dia di dalam kamarnya. Aku segera menoleh melihat ke lemari pakaiannya dan bernafas lega ketika melihat bahwa pakaiannnya masih ada tergantung rapi disana. Aku sengat takut ia mengemas pakaiannya dan meninggalkanku. Dimana ia di tengah malam seperti ini?

Aku mencoba menghubunginya tetapi aku hanya mendengar nada dering teleponnya, ia masih belum juga menerima teleponku. Aku masih berusaha menghubunginya lagi dan lagi dan aku tidak akan berhenti hingga ia menjawab teleponku.

"Sierra... Dimana kamu?" tanyaku ketika ia menjawab teleponku. Ia masih terdiam sesaat namun aku dapat mendengar musik kencang dan menghentak disana, dan dapat ku pastikan ia ada di club.

"Sierra... Dimanaaa kamuu sekaranggg?" aku bertanya lagi padanya dengan nada yang lembut.

"Hell." Ia memutuskan panggilan teleponku.

Damn! Aku segera mengambil jaketku dan kunci mobilku dan segera pergi mengemudikan mobilku.

Sierra Wellington

Ia mengetuk kamarku lagi dan lagi tetapi aku tidak ingin berbicara dengannya sekarang. Aku membutuhkan waktu untuk diriku sendiri, mungkin lebih baik jika aku pergi keluar mencari udara segar dan merefresh semua pikiranku tentangnya. Aku segera menuju lemari pakaianku dan mengganti pakaianku dengan dress merah yang pas di tubuhku. Sienna memberikan aku pakaian ini tetapi aku bahkan tidak berani mengenakannya karena pakaian ini sangat terbuka bagiku, menunjukkan punggung hingga pinggangku yang terbuka, tetapi siapa yang perduli mengenai hal itu sekarang, lagipula aku akan pergi ke club saat ini.

Aku mengambil tasku, kunci mobilku dan mengambil heels merahku dan dengan perlahan keluar meninggalkan penthouse.

Aku berjalan di tengah kerumunan orang yang sangat padat di Lights club. Berikan aku satu yang terbaik karena aku berencana untuk mabuk hari ini, kataku pada bartender di hadapanku. 

"Ini untuk gadis cantik." Aku segera meneguknya dalam satu tegukkan. Rasa pahit dan panas alkohol langsung memburu di tenggorokanku tetapi ini terasa sangat baik untuk meredakan sakit hatiku. Aku memberikannya tanda dengan telunjukku dan meminta minuman yang sama lagi dengan yang aku minum sebelumnya. Aku merasa lebih baik untuk sekarang ini. Aku menoleh melihat handphoneku yang terus menerus berdering. Ini dia suamiku yang meneleponku, aku segera menjawab panggilan telepon itu.

"Dimana kamu?" tanyanya. Aku tersenyum karena pertanyaan tersebut. Untuk apa ia bertanya padaku? Apa ia sudah perduli padaku sekarang?

"Sierra... Dimanaaa kamuu sekaranggg?" katanya seolah memohonku untuk memberitahukannya keberadaanku sekarang.

"Hell." kataku memutuskan panggilan telepon itu dan kembali meneguk miumanku lagi, entah sudah berapa kali aku menegukknya.

Ku mohon Axel, ku mohon pergilah dari pikiranku hanya untuk malam ini. Seketika aku merasakan seseorang menyentuh punggungku yang terbuka dan membuatku menoleh untuk melihat siapa yang menyentuhku?

Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang