35. I Want You

40.8K 1.9K 6
                                    

Axel Wellington

Aku terbangun dengan Sierra yang masih tertidur tenang dalam pelukanku. Aku melihatnya tertidur dengan tenang, ia terlihat sangat cantik ketika tertidur seperti ini, aku tidak pernah melihatnya sedekat ini sebelumnya, aku bahkan dapat terjaga sepanjang hari hanya untuk menatapnya tertidur seperti ini. Aku rasa sepanjang malam ini masih belum cukup bagiku untuk menatapnya ketika ia sedang tertidur. Aku sungguh sangat menginginkannya. Ia benar-benar menguji kesabaranku untuk tidak menyentuhnya. Aku hanya mampu menatapnya sepanjang malam tanpa melakukan apapun. Hanya Sierra yang mampu melakukan ini padaku. Aku teringat setelah aku menikah dengannya, aku masih pergi berkencan dengan beberapa wanita tetapi ketika aku sudah sampai di hotel, aku kembali memikirkannya lagi dan lagi dan tanpa aku sadari aku tidak dapat tidur dengan wanita lainnya semenjak pernikahan kami. Aku tidak mengerti mengapa tetapi semenjak itu aku berhenti menemui wanita lain ataupun berhenti berkencan dengan mereka semua. 

Aku mencium bibirnya yang kecil, aku tidak dapat menahan diriku untuk tidak menciumnya, lalu aku bangun dan segera menuju ke lantai bawah, aku akan mengambilkannya segelas susu untuk menetralisir alkohol di tubuhnya.

Sierra Wellington

Aku merasa kepalaku sangat sakit, aku membuka mataku dan menyadari bahwa aku berbaring di atas tempat tidur. Aku berusaha untuk mengingat apa yang terjadi semalam dan apa yang aku lakukan semalam hingga aku mengalami sakit kepala yang hebat di pagi ini. Aku teringat ketika aku pergi ke Lights club dan menari dengan seorang pria namun ia berusaha dan memaksa menciumku.

Tidak! Bagaimana aku bisa sampai disini? Aku segera duduk dari tempat tidur. Ini bukan kamarku dan aku mulai melihat ruangan di sekitaku ini. Aku teringat sepertinya aku pernah berada disini sebelumnya, tetapi aku berada dimana ini? Aku menggelengkan kepalaku dan menyentuh keningku, aku rasa aku membutuhkan obat penahan rasa sakit untuk meredakan sakit kepalaku ini.

"Pagi sayang" Aku menoleh. Aku melihatnya berjalan mendekatiku dan duduk di sisi tempat tidurku. Aku menggeleng tidak percaya dan mengusap kedua mataku. Aku pasti masih bermimpi dan melihatnya dalam mimpiku ini. Aku kembali berbaring dan memejamkan mataku dan menyelimuti diriku kembali.

"Bangunlah Sierra, kau pasti masih bermimpi!" aku berkata pada diriku sendiri. Aku mendengarnya tertawa kecil.

Aku kembali membuka mataku. Aku tidak bermimpi. Aku mengedipkan mataku lagi dan aku masih melihatnya duduk di sisi tepat tidur dan memegang segelas susu di hadapanku.

"Minumlah ini, untuk menetralisir alkohol dalam tubuhmu." katanya tersenyum. Aku sungguh tidak bermimpi. Aku mengambil gelas tersebut dan meminumnya lalu memberikannya lagi gelas itu padanya.

"Jadi apa yang kau minum semalam?" Ia masih menatapku. Tatapanya berbeda dari yang sebelumnya aku lihat, kali ini ia menatapku berbeda, penuh dengan perhatian.

"Aku tidak mengetahuinya." kataku menggeleng.

"Jangan meminum sesuatu yang bahkan kau tidak mengetahui apa yang kau minum itu dan jangan berani minum jika aku tidak bersama mu lagi. Mengerti?" katanya menatapku serius.

"Tidak." kataku menatapnya lalu aku segera beranjak dari tempat tidur dan membuka selimut yang menutupiku dan kemudian aku kembali duduk dan menarik selimutku lagi.

Shit! Aku baru menyadari bahwa aku mengenakan bajunya dengan pakaian dalamku. Apa yang ia lakukan padaku!

"Apa yang kau lakukan semalam?" kataku lalu menyilangkan tanganku di depan dadaku dan menatapnya penuh curiga.

"Apa? Aku sudah melihat seluruh bagian tubuhmu mengapa kau menutupinya seperti itu. Aku mengganti pakaian istriku dan tidur bersama dengan istriku dan-" Aku memukul wajahnya dengan bantal dan setengah berlari meninggalkan kamarnya.

Aku segera menuruni tangga dan berjalan menuju ke sisi kolam renang. Aku membutuhkan udara segar saat ini untuk membantuku berpikir. Apa yang ia lakukan ketika aku sedang mabuk? tetapi mengapa aku harus semarah ini padanya. Ia itu suamiku. Seharusnya ini kan yang sesungguhnya aku inginkan. Aku ingin ia menjadi milikku seutuhnya. 

Tunggu! Apaaa?! Dari mana asal suara itu? Pikiranku mulai tidak beres! Pikiranku mulai menjadi aneh ketika memikirkannya.

"Jadi.. Apa yang kau pikir aku lakukan semalam?" Aku terlonjak dan hampir melompat kaget ketika ia berbisik di belakang telingaku. Aku berbalik dan menatapnya tidak percaya.

"Aku juga sangat menginginkan itu sayang tetapi aku tidak akan melakukannya jika kau sedang mabuk seperti itu. Tetapi jika mau memang menginginkannya dan mengulangi apa yang seharusnya terjadi semalam atau mungkin sekarang kita dapat melakukannya tanpa efek alkohol? dan dengan matamu yang tertuju padaku?" katanya tersenyum menggoda dan berbisik mendekat ke wajahku.

"Apa?" Aku pastikan wajahku sudah merah saat ini. Mengapa aku harus memerah disaat seperti ini. Ia mendekat padaku dan memegang tanganku yang aku silangkan di depan dadaku lalu ia berbisik sesuatu di telingaku.

"Aku menginginkanmu Sierra." Ia mendekat dan hampir menciumku dan seketika aku mendorongnya ke kolam renang. Ia pun terjatuh ke dalam kolam renang. Aku tidak dapat menahan diriku untuk tidak tertawa melihatnya.

"Okay... kau membiarkan aku masuk ke kolam renang ini jadi aku akan memaksamu untuk mandi bersamaku." katanya menatapku dan menggodaku. Ketika ia mulai bergerak untuk keluar dari kolam renang aku segera berlari meninggalkannya ke lantai atas.

"Ayo, kau harus bertanggung jawab dan mandi bersamaku." Aku mendengarnya yang berusaha untuk mengejarku.

"Aku membencimu Axel!" kataku segera menaiki tangga dan berlari secepat mungkin yang aku bisa.

"Aku juga mencintaimu!" Aku mendengarnya berteriak ketika aku masih berlari menuju kamarku.

Aku segera memasuki kamarku dan mengunci pintunya. Aku sudah selamat sekarang. Aku menghela nafasku lega.

Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)Where stories live. Discover now