40. You're mine

38.3K 1.7K 3
                                    

Axel Wellington

Aku masih berada di dalam mobilku dan melihatnya tersenyum sedang berbincang dengan lelaki itu. Apa yang sedang mereka lakukan? berkencan? Aku masih terus menatap mereka dan tetap dalam jarak pandangku agar aku tidak terlihat oleh mereka.

Aku tidak dapat menahan diriku lagi ketika melihatnya tersenyum pada laki-laki itu. Aku segera keluar dari mobilku dan memasuki restaurant.

"Harus berapa kali aku katakan untuk berhenti mencari dan menemui istriku." kataku dan memberikannya pukulan di wajahnya.

"Axel" Ia melihatku kaget dan tidak percaya aku memukul temannya itu. Ia mendekati Ethan ketika lelaki itu menyentuh hidung yang berdarah.

"Aku sudah mengatakan sebelumnya padamu, Dia adalah milikku, dan selalu menjadi milikku ." kataku marah dan segera mendekat memberikannya pukulan lagi namun Sierra berdiri di hadapanku, memisahkan aku dan Ethan yang terjatuh.

"Hentikan Axel, apa yang kamu lakukan?!" katanya menatapku.

"Ayo kita pulang Mrs. Wellington." kataku dan menggengam tangannya.

"Tidak, Aku tidak mau. Aku harus menolong Ethan. Hidungnya berdarah"

"Baiklah, Kau memilih caraku." lalu aku menggendongnya di pundakku.

"Axel turunkan aku! turunkan aku!" Ia berusaha untuk turun dan terus bergerak di bahuku tetapi aku memegangnya erat.

Aku membuka pintu mobilku, menurunkannya dan meletakkannya di dalam mobil. Aku mengunci pintu mobil dan segera berlari menuju kemudiku.

"Aku tidak percaya kau melakukan ini! Aku meninggalkan tas dan handphoneku di restaurant." katanya menatapku.

Aku hanya terdiam dan berusaha mengendalikan amarahku. Aku memarkirkan mobilku dan ia keluar dari mobilku dengan marah.

Aku berjalan mengikuti di belakangnya. Ketika kami sudah tiba di penthouse, ia berbalik dan berjalan menujuku.

"Aku butuh kunci kamarku." pintanya sambil mengangkat telapak tangannya di hadapanku.

"Mengapa kamu masih pergi menemuinya? Mengapa masih pergi berkencan denganya?" Tanyaku setenang mungkin.

"Apa? berkencan? Ohh.. Yaa, Aku memang sedang berkencan dengannya, Apa ada masalah denganmu?"

"Aku tidak akan mengizinkanmu untuk melakukan hal itu."

"Kau bukan ayahku, kau tidak perlu melarang apapun yang ingin aku lakukan!" katanya marah padaku.

"Aku ini suamimu." Ia tertawa kecil dan tersenyum menatapku.

"Oh.. sekarang akhirnya kau menyadari bahwa aku istrimu? Oh.. maaf karena aku bahkan tidak pernah merasakan bahwa aku ini istrimu."

"Aku akan menunjukkan padamu bahwa kau adalah istriku." Aku memeluknya erat dan menciumnya. Ia berusaha untuk mendorongku tetapi aku masih tetap menciumnya. Aku tidak dapat mengendalikan diriku untuk menunjukkan padanya bahwa ia milikku dan hanya milikku seorang. Sierra, aku sangat menyayangimu dan aku sangat menginginkanmu.

Sierra Wellington

Axel menciumku. Aku masih berusaha untuk mendorongnya tetapi aku tidak bisa. Aku dapat merasakan bahwa ia menginginkanku dan aku tidak dapat membohongi diriku lagi. Aku menciumnya.

"Aku menyayangimu Sierra, aku sangat menginginkanmu. Kau adalah istriku dan kau adalah milikku seorang." Katanya menatapku penuh arti dan ia menggendongku tanpa melepaskan ciumannya padaku.

"Maukah kau memaafkanku? Bisakah kita memulai lagi semuanya dari awal?" Ia menautkan dahi kami.

"Aku membutuhkan waktu Axel." kataku ragu.

"Kau memiliki waktu selamanya denganku sayang." katanya menciumku lagi.

Untuk pertama kalinya, aku merasakan bahwa ia sangat menyayangiku, merasakan sentuhannya dan cintanya dan ini semua benar nyata selama ini bahwa ia mencintaiku dan ia sudah menunjukkannya padaku.

"Aku menginginkanmu Sierra." katanya berbisik padaku. Aku mengangguk malu, jantungku berdebar cepat dan aku dapat merasakan cinta yang tidak pernah aku rasakan sebelumnya, merasakan sentuhan yang aku tidak pernah rasakan sebelumnya. Tanpa aku sadari aku pun menginginkannya, seutuhnya sebagaimana ia menginginkanku. Aku tidak dapat membohongi diriku lagi bahwa jauh di lubuk hatiku aku sudah memaafkannya dan bahkan rasa cintaku masih tetap sama untuknya dan tidak berkurang sedikitpun. Aku berharap ini semua bukanlah mimpi, bahkan jika memang ini semua mimpi, maka biarkanlah aku untuk tertidur selamanya.

Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang