44. She is my wife

35.5K 1.6K 7
                                    

Sierra Wellington

"Mr. Wellington, apakah ia wanita yang sama dengan yang ada di restaurant sebelumnya? Dapatkah memberitahu kami mengenai wanita ini?" Mereka masih terus berusaha bertanya pada kami. Tiba-tiba Axel berhenti berjalan, aku hampir saja menabraknya karena aku berjalan di belakangnya, namun ia segera memelukku dan melingkarkan tangannya di pinggangku untuk menjagaku agar aku tidak terjatuh. Aku mendengarnya menghela nafas seperti mengatur amarahnya ketika melihatku hampir terjatuh seperti itu.

"Aku akan mengatakannya tetapi setelah ini, bisakah kalian berhenti menganggu kami?" kata Axel menatap mereka. Aku dapat melihat reporter-reporter itu mengangguk dan bersiap dengan apa yang akan Axel katakan pada mereka. Aku masih berdiri di sisinya dengan tangannya yang masih melingkari pinggangku, seolah tidak membiarkan aku jauh dari padanya.

"Perkenalkan istriku yang cantik, Mrs. Sierra Wellington." katanya sambil tersenyum menatapku. Aku tidak dapat menyembunyikan senyumanku saat menatapnya. Lalu Shane datang untuk membantu kami dan membawa kami kembali menuju mobil.

"Permisi." kata Axel dan segera berlalu membawaku keluar dari kerumunan. Aku masih dapat mendengar berbagai pertanyaan yang masih diajukan oleh reporter tersebut atas pernyataan yang baru saja Axel katakan. Aku masih tidak percaya apa yang ia katakan beberapa menit yang lalu. Ia membukakan pintu untukku masuk dan menyusul di sisiku setelahnya.

Aku rasa sekarang aku benar-benar sedang bermimpi. Aku kembali melihat kerumunan orang yang ada di luar mobil, aku menggeleng pelan dan menyentuh keningku.

"Apa kau baik-baik saja?" ia menggengam tanganku, aku mengangguk dan tersenyum padanya.

"Apa yang sudah kau lakukan?"

"Apa?" tanyanya.

"Apa yang baru saja kamu katakan pada mereka?"

"Kau sudah mendengarnya."

"Apakah kau sungguh-sungguh dengan yang kamu katakan?"

"Tentu saja. apakah ada hal yang salah?"

"Yeah.. aku rasa ada sesuatu yang salah denganmu. Apa kau terbentur di kepalamu atau sesuatu terjadi padamu sebelumnya?"

Ia tersenyum lalu meraihku dalam pelukannya.

"Aku jatuh cinta padamu." katanya dan mencium pelipisku.

"Kemana kita akan pergi? kita belum makan malam. Aku lapar."

"Rahasia. bersabarlah, Kita akan menuju ke suatu tempat untuk makan malam."Aku meletakkan kepalaku dan bersandar di bahunya. Kami tetap terdiam dalam perjalanan kami menuju tempat untuk makan malam. Aku memejamkan mataku dan merasa sangat nyaman dalam pelukan Axel. 

Axel.... apakah ini benar kamu? aku merasakan ia mencium rambutku dan mengusap lembut punggungku. Aku ingin tetap seperti ini selamanya bersamanya

"Bangunlah sayang.. Kita sudah sampai." katanya berbisik pelan di telingaku dan mencium pipiku.

"Aku lapar." kataku setengah mengantuk.

"Okay, kita akan segera makan malam." ia tertawa kecil.

Aku keluar dari mobil dan melihat kita sudah berada di suatu gedung, aku tidak mengetahui dimana ini karena aku tertidur sepanjang perjalanan.

Aku dapat merasakan angin berhembus kencang yang membuatku memegang kedua lenganku yang terbuka, di waktu yang sama ia mengenakan jasnya di bahuku.

"Naiklah dengan Shane, Aku harus melakukan beberapa panggilan telepon, aku akan segera menyusul." ia mencium pelipisku dan aku berjalan bersama dengan Shane dan masuk ke lift yang mengantar kami menuju restaurant.

"Apa restaurant nya ada di lantai atas Shane?" tanyaku ketika kami di lift.

"Ya nona, skydinning restaurant." aku mengangguk dan tersenyum padanya. Lift terbuka dan Shane memberikanku tanda dengan tangannya mempersilahkan aku berjalan terlebih dahulu keluar dari lift.

Aku berjalan memasuki restaurant. Aku dapat melihat pemandangan dari atas gedung ini sangat indah. Pemandangan kota New York dimalam hari dengan lampu-lampu yang menghiasi dan aku dapat melihat Brooklyn bridge. Aku memegang gaunku dan melangkah hati-hati berjalan di sepanjang restaurant. Tidak ada orang lain di restaurant ini. Ini sangat aneh pikirku. Seorang wanita menghampiriku.

"Mrs. Wellington, mari saya tunjukkan jalannya." aku tersenyum dan berjalan mengikuti wanita ini. Restaurant ini sangat indah di berbagai sudutnya. Aku dapat mendengar seseorang mengalunkan melodi dari sebuah grand piano dan bermain melodi yang sangat indah dan aku juga melihat sebuah meja yang sudah tertata dengan dua kursi di sisi sebuah kaca besar dengan pemandangan kota New York di malam hari. Aku juga dapat melihat lilin dan kelopak bunga mawar yang bertaburan menghiasi lantai restaurant.Ini sangat indah dan romantis.

Aku duduk setelah wanita tersebut mempersilahkanku dan mengucapkan terima kasih untuk hal itu.

"Permisi, apa restaurant ini buka? Karena aku tidak melihat ada customer lainnya disini."

"Semuanya sudah di booking oleh Mr. Wellington." Katanya tersenyum sedangkan aku memberikan ekspresi oh-ya-aku-mengerti.

"Permisi Mrs. Wellington, Aku akan segera mempersiapkan makan malamnya."

"Tetapi aku belum memesan makanan."

"Semua sudah di pesan oleh Mr. Wellington." Aku tersenyum dan mengangguk. 

Dimana dia sekarang? Mengapa ia selalu memberikanku surprise seperti ini ?

Fall for Sierra (COMPLETE- Indonesia)Where stories live. Discover now