part 7

10.9K 290 20
                                    

"Oke."Akhirnya Iqbaal menjawab permintaan Salsha dan Karel.

"Ya udah yok,"ucap Karel dan berjalan mendahului Iqbaal dengan menggandeng tangan Salsha.

"Eh,tunggu."Salsha berucap dan memberhentikan langkahnya sejenak."kenapa?"tanya Karel

"Emangnya kita mau makan dimana?"tanya Salsha.

"Di kafe depan aja,"jawab Karel.

Ketiganya berjalan keluar dari mall tersebut,dan pergi menuju kearah cafe yang akan mereka kunjungi.

Setelah sampai mereka segera memilih tempat duduk yang kosong karena kebetulan cafe itu lumayan ramai.

Karel memanggil salah satu pegawai cafe untuk memesan makanannya jug makanan Salsha dan Iqbaal.

Tak ada percakapan diantara mereka hanya terdengar suara pengunjung lain cafe itu.Untungnya pesanan mereka cepat sampai,kalau tidak entah sampai kapan keheningan itu terjadi.

Tak ada yang membuka suara sampai sekarang,deheman Karel sontak memecahkan keheningan diantara mereka.

"Sepi banget,"celetuk Karel yang langsung ditatap oleh Iqbaal dan Salsha.

"Rame kok,"jawab Salsha.

"Rame apanya,sepi kek gini."Karel menatap Salsha dengan tatapan aneh.

"Rame kok,liat!banyak pengunjungnya,bahkan hampir penuh ni cafe."Salsha berbicara panjang lebar jangan tanya kenapa ia seperti ini.Jika sedang didekat Karel dia memang seperti ini.

"Oh ya Baal,katanya lo daftar jadi calon ketua osis?"tanya Karel yang hanya di balas anggukan singakat oleh Iqbaal.

"Yaelah pelit amat lo Baal sama kek Salsha."Karel menunjuk Salsha dengan garpunya.

"Pelit?"tanya Iqbaal yang bingung dengan ucapan Karel barusan.

"Iya,pelit ngomong."Salsha yang mendengar langsung tersedak makanannya,dan dengan sigap Iqbaal memberikan minum untuk Salsha.

"Makasih,"ucap Salsha setelah meminum minuman dari Iqbaal tadi yang dibalas anggukan Iqbaal.

"Lo gak pa-pa Sal?"tanya Karel dan di balas gelengan kecil oleh Salsha.

Hari semakin sore,dan makan siang bersama pun sudah selesai dari tadi.

Detik ini Salsha sedang berada diatas motor bersama Iqbaal.Ntahlah Salsha juga bingung kenapa ia bisa berada di atas motor Iqbaal dan pulang bersama dengan iqbaal lagi.

Lagi,iya lagi,ini adalah kali kedua Iqbaal mengantarkan nya pulang.Seharusnya ia pulang bersama Karel,namun Karel bilang bahwa ia harus menjemput adiknya karena Mamanya yang sedang ada arisan dan papanya masih berada dikantor.

Tapi tidak tau kenapa Salsha juga senang dapat diantar pulang oleh Iqbaal,dan itu juga yang dirasakan Iqbaal.

Tak ada percakapan dintara mereka hanya keheningan yang menyelimuti perjalanan mereka dari tadi.

Jalanan cukup lenggang,yang membuat mereka lebih mudah berpikir dan berdebat dengan diri sendiri didalam hati.

Angin berhembus perlahan menerbangkan rambut Salsha yang tergerai indah.Dan karena itu lah Iqbaal sedari tadi melihat wajah cantik Salsha lewat kaca spion motornya.

Perjalanan terasa sedikit lebih cepat apabila dibandingan dengan pertama kali Iqbaal mengantarnya pulang,ntah itu hanya perasaan Salsha atau memang kenyataan.

Sampai...

Yap,kali ini Salsha sudah berdiri didepan pagar rumahnya.

"Makasih,"ucap Salsha.

FRIENDZONEWhere stories live. Discover now