Part 62

2.8K 150 98
                                    

"Kita, adalah dua orang yang diselimuti berbagai rasa."

Ps: Maaf kalau banyak typo:)

🌷HAPPY READING🌷


“Menurut lo?”

“Lo kayaknya emang perlu privat sama gue deh Baal. Masa gitu doang gak tahu!”

Aldy yang tengah menyalin tugas milik Iqbaal emosi sendiri saat mendengar pertanyaan Iqbaal yang sangat sangat tidak bermutu. Bagaimana bisa Iqbaal menanyakan apakah dirinya salah karena tidak suka Salsha membicarakan orang lain saat gadis itu tengah bersama dirinya.

“Emang lo siapanya Salsha sampe ngelarang-larang Salsha?” tanya Aldy sarkatis.

“Temennya,” jawab Iqbaal tanpa rasa bersalah.

“Ki ajarin dulu nih temen lo! Kesel gue jadinya,” ujar Aldy yang mendapat kekehan dari Kiki.

Sedangkan Iqbaal hanya diam memandang Aldy bingung. Memangnya apa yang salsh dari pertanyaan yang dia ajukan?

“Lo tuh cemburu Baal,” celetuk Kiki.
“Ngarang,” sahut Iqbaal cepat.

“Tuh kan! Kalau dibilangin ngeyel.”
Padahal yang tengah berbicara dengan Iqbaal adalah Kiki. Tapi malah Aldy yang emosi dan menanggapi ucapan Iqbaal.

“Terus kenapa lo gak suka kalau Iqbaal bahas cowok lain?” tanya Kiki dengan tatapan sedikit menggoda.

“Kalau ada gue kenapa harus bahas yang lain?” kata Iqbaal sedikit tidak suka.

“Namanya itu cemburu Bapak KETOS!” celetuk Aldy yang masih saja ikut-ikutan.

“Udahlah Di, lo fokus aja ngerjain tugas. Emosi mulu lo setiap ngomong,” kata Kiki menyuruh Aldy diam saja.

“Iya iya,” jawab Aldy dongkol.

Kiki mengeluarkan sebungkus pilus berukuran besar dari dalam tasnya ke atas meja. Tentu saja hal itu di sambut dengan senyum bahagia oleh Aldy.

Dengan segera remaja laki-laki yang tadinya sibuk menulis itu, kini merubah aktifitasnya menjadi mengunyah. “Dari tadi kek Ki,” omel Aldy yang tidak dihiraukan oleh Kiki.

“Baal, sebenarnya apa perasaan lo ke Salsha?” tanya Kiki serius.

Iqbaal diam. Mencerna pertanyaan Kiki. Sebenarnya dirinya sendiri juga bingung dengan perasaannya.

“Perasaan selayaknya temen biasa,” ucap Iqbaal.

“Tapi kenapa gue liatnya lebih dari itu?” tambah Kiki.

“Lo gak mau jauh dari dia,” jawab Kiki.
Apa yang Kiki katakan ada benarnya. Kadang Iqbaal merasa ingin selalu ada di dekat Salsha. Tidak ingin jika Salsha bersama orang lain.

“Salsha adalah orang yang berhasil buat lo senyum-senyum gak jelas. Iya kan?” sambung Aldy.

“Coba sekarang gue tanya. Apa yang lo rasain kalau ada di deket Salsha?” kata Kiki mengammbil alih pembicaraan.

Remaja laki-laki itu nampak berpikir sejenak. Mengingat hal apa yang dia rasakan saat bersama Salsha.

“Nyaman,” jawab Iqbaal singkat.

“Cuma itu?” tanya Kiki lagi.

“Banyak,tapi cuman ini yang bisa gue jelasin.”

“Jelasin apaan anjir? Singkat padat gitu dibilang jelasin,” komentar Aldy.

“Komen mulu lo dari tadi,” sahut Kiki.

“Gregetan soalnya,” ujar Aldy dengan menahan emosi.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang