Part 31

5.5K 195 36
                                    



"Percaya atau tidak, kadang orang barulah yang membuat sebuah hubungan berantakan. Entah itu persahabatan, pacaran, atau bahkan pernikahan."





🌷HAPPY READING🌷






"Lo habis dari mana sih?" tanya Salsha bingung.

"Air," kata Karel.

Salsha menyerahkan botol air minumnya yang masih penuh kepada Karel. Dan dengan cepat Karel menghabiskannya.

"Lagi," kata Karel dengan tatapan yang memelas.

Karena tidak tega melihat Karel kehausan. Salsha mengambil botol minum Steffi yang ada di kolong meja. Salsha segera memberikan botol minum itu kepada Karel. Yang disambut dengan tangan lemas Karel.

Salsha sampai bingung, sebenarnya apa yang terjadi dengan Karel. Sampai membuat laki-laki tinggi itu kehausan seperti ini.

"Lagi Sal."

"Apa?! gak ada lagi Karel. Ke kantin aja sana, banyak air di sana."

"Gak kuat lagi Sal," kata Karel.

"Dasar!" kata Salsha lalu mengambil botol minum Cassie.

Habislah uang Salsha nanti, mengganti minum-minum sahabatnya. Karel juga sih, kayak habis makan telur naga saja. Jangan-jangan habis ini masih ingin minum. Jika iya, Salsha yakin Karel benar-benar makan telur naga.

Seperti film yang Salsha tonton dulu. Ada seorang anak yang memakan telur naga. Lalu dia kepanasan, dan meminum habis air sungai.

Salsha bergidik ngeri, memandangi Karel. Apa benar pemikirannya itu tentang Karel benar.

"Gila haus banget gue!" umpat Karel pada dirinya sendiri.

"Lo emang dari mana sih? Abis dikejar setan? atau habis makan telur naga?" tanya Salsha menuntut.

"Gue tadi habis main kejar-kejaran sama Bu Beti."

"Kok bisa? Tumben Bu Beti mau diajak main."

Salsha hanya menatap Karel polos. Karel tersenyun tipis, dia sangat suka Salsha yang seperti ini. Salsha yang selalu bertanya dengan wajah polosnya.

"Biasa," jawab Karel.

Untuk beberapa saat Salsha terdian mencerna kata-kata Karel. Dan saat itulah otaknya mengerti apa yang dimaksud Karel.

"Bolos lagi?!" tanya Salsha garang.

"Enggak kok, cuma olahraga doang tadi di lapangan. Udah lama gak main basket, gatel jadinya tangan gue."

Penjelasan Karel membuat Salsha geram. Bagaimana bisa, Karel melakukan itu di saat panas-panas seperti ini. Pantas saja tadi dia minum seperti tengah kesatanan.

"Jangan bolos terus lah Rel, gak naik kelas mampus lo!"

"Jahat banget Sal doanya gitu," kata Karel.

"Lihat aja kalau gue udah jadi wakil KETOS," kata Salsha dengan menekan kata terakhirnya.

"Lihat aja kan?" tanya Karel dengan ekspresi yang membuat Salsha ingin meninjunya.

"Gue yang bakal hukum lo kalau bolos. Gue suruh bersihin gudang selama seminggu, ngepel koridor kelas XII selama sebulan!"

Gadis dengan rambut sepunggung itu menatap Karel puas. Seakan menang dengan apa yang dia katakan.

"Oke! gue terima. Gue malah suka disuruh bersihin gudang selama seminggu, artinya gue bisa bolos seminggu. Terus gue bisa godain cewek-cewek kelas XII, waktu ngepel. Hukum gue Sal! hukum gue! Gak sabar deh dihukum sama lo," kata Karel lalu mencolek dagu Salsha.

FRIENDZONEDove le storie prendono vita. Scoprilo ora