Part 69

2.9K 187 113
                                    



"Dengan segala kemungkinan, bagaimana jatuh pada pesonamu merupakan sebuah kemustahilan?"


Ps: Maaf kalau banyak typo🙏

🌷HAPPY READING🌷

Kelas Iqbaal sudah selesai sejak sepuluh menit yang lalu. Dan kini Iqbaal tengah menunggu Salsha tepat di depan kelas gadis itu.

Saat Salsha sudah keluar Iqbaal segera menghampiri gadis itu. Salsha yang bingung hanya menatap Iqbaal sekilas lalu berjalan lagi tanpa memperdulikan remja laki-laki itu.

“Ada rapat OSIS hari ini,” kata Iqbaal.

“Lo udah bilang tadi,” ujar Salsha yang nampak tidak perduli dengan kehadiran Iqbaal.

“Bisa temenin gue nanti?” tanya Iqbaal masih berjalan di samping Salsha.

“Gak, gue sibuk.”

“Gue tahu lo bisa.”

“Dih apaan sih Baal maksa,” komentar Salsha.

“Kalau gue minta baik-baik emang lo bakal mau?” ujar Iqbaal dengan alis yang terangkat satu.

“Mau!” jawab Salsha percaya diri.

“Yaudah ayo,” ajak Iqbaal.

Salsha yang menyadari dirinya tengah dijebak oleh Iqbaal memukul bahu laki-laki itu spontan. “Gak usah kayak gitu, bukan lo banget.”

“Gak boleh?”

Tentu saja tidak boleh, Iqbaal yang berubah sedikit humoris membuat jantung Salsha sulit dikendalikan. Iqbaal dengan tatapan dingin saja sudah membuatnya kelabakan, apalagi jika laki-laki berubah menjadi lebih hangat.

Meskipun Salsha masih kesal kepada Iqbaal, tetap saja pesona Iqbaal tidak bisa sebagai angin lalu untuk gadis itu. Karena terlalu sibuk memikirkan Iqbaal, Salsha tidak sadar jika kini tangannya sudah ditarik oleh Iqbaal.

Kini keduanya memasuki ruangan OSIS yang hanya diisi oleh beberapa orang. Mungkin yang lainnya belum datang, itulah yang dipikirkan oleh Salsha.

“Duduk dulu, gue mau manggil yang lain.”

Setelah mengatakan itu Iqbaal pergi meninggalkan Salsha. Sekitar sepuluh menit kemudian serombongan siswa-siswi masuk ke ruangan ini, disusul oleh Iqbaal yang paling terakhir masuk.

Keadaan ruangan yang tadi sempat ribut kini berubah menjadi tenang. Bahkan Steffi dan Cassie yangtadi asik mengobrol sekarang sudah lebih tenang.

Iqbaal dengan pakaian rapi lengkap dengan dasi kini berdiri di depan dan menjadi pusat perhatian semua orang, termasuk Salsha. Wajah penuh wibawa itu berhasil mengalihkan dunia Salsha.

“Iqbaal ganteng banget ya Sal,” celetuk Steffi kecil dengan senyuman menggoda.

Salsha yang mendengar itu segera menutup mulut Steffi dan menyuruh gaids itu diam. Karena sekarang rapatnya akan dimulai.

Walaupun dalam hati Slasha mengakui bahwa apa yang dikatakan Steffi benar adanya. Iqbaal memang semenawan itu.

*****


“Duluan ya Sal,” kata Cassie yang berpamitan karena Ojol pesanannya sudah sampai. Sedangkan Steffi gadis itu sudah pulang sejak tiga puluh menit yang lalu.

Rapat OSIS memang sudah selesai sejak tadi. Banyak juga dari anggota OSIS yang sudah pulang.

Kini tersisa Salsha yang masih menunggu di gerbang sekolahnya. Bukan menunggu jemputan atau angkutan umum lainnya. Tapi gadis itu menunggu Iqbaal, penasaran apakah Iqbaal benar-benar ingin mengajaknya pergi atau hanya bualan semata.

FRIENDZONETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang