Part 44

3.9K 130 37
                                    

"Renggangnya sebuah hubungan bukan hanya karena jarak dan waktu. Melainkan karena hadirnya sosok baru."

🌷HAPPY READING🌷

"Salsha!" panggil Iqbaal saat Salsha sudah ditarik menjauh oleh Karel.

"Lo ngapain sih Lys?!" tanya Iqbaal dengan nada sinis.

Iqbaal melepaskan pelukan Lysa dari tubuhnya. Menatap gadis itu dengan tidak suka. Mata Iqbaal menyorot tajam ke arah Lysa.

"Peluk lo lah, emang kenapa? Gak boleh?" tanya Lysa yang tidak merasa bersalah.

"Lo pikir sendiri!" bentak Iqbaal lalu melangkah keluar untuk menyusul Salsha.

Lysa hanya diam di tempat. Iqbaal terlihat sangat marah kepadanya. Bahkan Lysa tidak pernah dibentak dengan Iqbaal di tempat umum seperti ini.

Satu tetes air mata melucur di pipi mulus Lysa. Hatinya hancur ketika Iqbaal membentaknya hanya karena hal sepele, hanya karena berusaha melindungi perasaan wanita lain.

"Udah Lys, Iqbaal lagi emosional aja. Dia gak bermaksud bentak lo kok," Kiki mengelus punggung Lysa berusaha menenangkan.

"Gue salah ya?" tanya Lysa dengan senyum tipis di bibirnya.

"Enggak, lo gak salah. Mungkin, waktunya aja. Lo gak seharusnya ngelakuin itu di saat ada Salsha."

Kiki tidak tahu harus mengatakan apa. Akhirnya dia hanya bisa berusaha menenangkan Lysa. Tidak ingin membebani Lysa dengan mengatakan semua ini salah dia.

Di lain sisi Iqbaal tengah mengejar Salsha. Namun langkahnya berhenti ketika gadis itu masuk ke dalam mobil. Iqbaal tidak tahu itu mobil siapa, mungkin mobil Karel.

Salsha masuk tanpa menatap Iqbaal yang berdiri jauh darinya. Iqbaal merasa Salsha mengetahui ada dirinya, hanya saja tidak ingin mengalihkan pandangan kepada Iqbaal.

Yang Iqbaal harapkan adalah Salsha yang melihatnya bukan orang lain seperti Karel. Laki-laki menatap Iqbaal tajam setelah menutup pintu mobil untuk Salsha.

Setelahnya Karel masuk ke dalam mobilnya. Sekitar satu menit, mobil itu mulai berjalan meninggalkan parkiran.

Iqbaal hanya menghembuskan napasnya pasrah. Seolah tidak ada cara lain selain kembali masuk dan pulang.

"Gimana Baal?" tanya Kiki ketika Iqbaal sudah berada tepat di hadapannya.

"Gak gimana-gimana," jawab Iqbaal acuh.

Penampilan yang tadi adalah lagu terakhir yang dibawakan oleh Iqbaal, Aldy dan Kiki. Dan juga akhir pertemuan Iqbaal dan Salsha malam ini.

"Langsung pulang Baal?" tanya Aldy ketika mengetahui Iqbaal mengambil kunci di saku jaketnya.

"Hm."

Setelahnya Iqbaal melangkah meninggalkan Aldy dan Kiki. Tapi Iqbaal merasa ada yang salah di sini. Seperti ada yang kurang.

"Lysa mana?" tanya Iqbaal.

"Tadi mau pulang katanya," jawab Aldy sekenanya.

"Gue duluan," kata Iqbaal lalu benar-benar pergi meninggalkan kafe ini.

FRIENDZONEOnde histórias criam vida. Descubra agora