Part 27

5.7K 299 34
                                    





I am Back🎉

Bonus pict Iqbaal

Apa kabar?

Jangan jadi siders ya guys🙏










🌷HAPPY READING🌷



















"Makan di sini gak pa-pa kan Sal?" kata Iqbaal setelah mereka berhenti di depan sebuah gerobak pedagang kaki lima.

Salsha hanya mengangguk. Tidak ada suara yang kekuar dari mulutnya. Bahkan saat mereka sudah duduk berdua.

"Kenapa Sal?" tanya Iqbaal.

Lagi, Salsha tidak bersuara. Dia hanya menggeleng sebagai jawabannya. Membuat Iqbaal ingin kembali bertanya.

"Kok diem aja?"

"Gue terlalu lemas buat bicara," kata Salsha akhirnya.

"Laper banget?" Iqbaal mengambil ponselnya dari saku celana  jeansnya. Lalu segera mencari nama orang yang ingin dia hubungi. Setelah mendapatkannya, Iqbaal segera mengirim pesan. Iqbaal memberi kabar bahwa dia akan sedikit terlambat.

"Enggak juga sih," kata Salsha memainkan ujung rambutnya.

"Terus?"

"Gue penasaran kenapa lo jemput gue," kata Salsha jujur mengeluarkan suara hatinya.

Laki-laki di hadapannya hanya tersenyum. Ternyata sedari tadi Salsha diam hanya karena memikirkan itu. Iqbaal kira apa, sampai membuat gadis yang tadinya semangat jadi lesu tak memiliki niat.

"Makan sate ayam," jawab Iqbaal santai masih memainkan ponselnya.

"Itukan gue yang ngajak." Salsha mendengus, bicara dengan Iqbaal memang membutuhkan kesabaran.

Lalu dengan tanpa berdosanya, Iqbaal menatap Salsha lalu mengangkat kedua bahunya seolah tidak tahu apa-apa. Dan sebelahnya kembali ke aktifitas sebelumnya. Apalagi jika bukan memainkan ponsel tercinta.

Sebelum sempat protes, penjual sate ayam sudah datang duluan. Dan membawa obat penenang emosi Salsha. Lalu tanpa melanjutkan kata apapun, Salsha mengambil piring yang diisi oleh potongan daging yang sudah ditusuk. Dan memakannya dalam diam.

"Gitu doang ngambek," kata Iqbaal yang membuat Salsha hampir teesedak daging ayam yang belum dikunyah olehnya.

"Siapa yang ngambek?" tanya Salaha memastikan apakah yang Iqbal maksud itu dirinya.

"Itu, Mbak yang lagi makan sate." Tunjuk Iqbaal ke arah Salsha menggunakan dagunya.

Karena sedang gagal fokus, Salsha mengira bahwa Iqbaal menunjuk wanita yang tengah makan berdua dengan pacarnya di belakang Salsha. Sebenarnya Salsha tidak tahu mereka berpacaran atau tidak, tapi menurutnya orang yang makan berdua di luar saat malam-malam begini biasanya pacaran.

Tunggu! jika itu yang ada dipikiran Salsha. Lalu bagaimana tentang dia dan Iqbaal. Bukankah mereka melakukan hal yang Salsha diktekan tadi. Tapi mereka berdua tidak pacaran. Jangankan pacaran, mereka berdua saja tidak berteman. Entah lah hubungan mereka apa, mungkin hanya partner kerja saja. Lebih tepatnya, calon ketua OSIS dan wakilnya.

Tapi secara tidak sengaja, pertanyaan kedekatan mereka tiba-tiba saja keluar dari mulut Salsha. Tanpa terhalangi apapun. Pertanyaan itu meluncur dengan mulusnya, dari lidah Salsha.

FRIENDZONEOù les histoires vivent. Découvrez maintenant