CHAPTER 18

180K 6.4K 497
                                    

Play mulmed diatas ☝️

Sudah tiga hari semenjak Jonathan menyatakan keinginannya untuk mengakhiri hubungannya dengan Hana. Dan sampai hari ini, dia tidak pernah lagi menjenguk dan menampakkan wajahnya di depan Hana. Dia benar-benar pergi dari hidup Hana, meninggalkan bekas luka yang masih terasa sampai sekarang. Hati Hana terluka bagai disayat-sayat secara paksa.

Setelah semua yang dilalui, dia dengan teganya pergi begitu saja dengan alasan tak ingin menyakiti lagi. Nyatanya apa yang menurutnya baik itulah yang membuat Hana semakin tersakiti.

Jonathan bodoh—tidak, Hana yang bodoh. Sudah tahu ia tidak layak dicintai namun masih berani mengharapkan cinta dari lelaki yang berbeda kasta dengannya. Rasakan sendiri akibatnya!

Ceklek,

Suara pintu yang terbuka bersamaan dengan suara gemersik plastik membuat lamunan Hana sontak terhenti. Ia menoleh pada seorang pria yang tengah tersenyum ke arahnya.

Billy berjalan menghampiri Hana dengan menenteng dua plastik. "Aku membawakanmu bubur ayam." ucapnya.

Hana tersenyum tipis. "Terimakasih. Maaf karena sudah merepotkanmu." balasnya.

"Ah, siapa bilang merepotkan? Aku suka melakukannya." ucap Billy seraya membuka plastik dan memindahkan isinya ke dalam wadah yang ada. Billy mengambil tempat duduk di samping Hana dan mulai mengaduk-aduk bubur tersebut agar tercampur merata. Karena masih panas, Billy harus meniupnya terlebih dahulu.

"Kamu harus makan banyak. Karena sekarang kamu sudah tidak sendiri. Dan si kecil membutuhkan asupan yang cukup di dalam sana." ucap Billy lalu mulai mengarahkan sesendok bubur ke dalam mulut Hana.

Ya, Hana telah mengatakan apa yang sebenarnya terjadi. Sebenarnya Billy merasa kecewa, tapi ia juga tak akan heran jika Hana akan hamil seperti ini. Karena dari awal ia sudah tahu jika wanita ini bersetubuh dengan Jonathan. Akan tetapi ada sesuatu yang membuat Billy juga penasaran. Setahunya wanita-wanita yang pernah ditiduri Jonathan tidak akan pernah hamil. Jonathan selalu menggunakan pengaman jika berhubungan dengan para pelacurnya.

Billy merasa ini sangat tidak adil bagi Hana. Tentu saja ia marah karena Jonathan tega meninggalkan Hana dalam kondisi seperti ini. Jika ia bukan saudara kandungnya, mungkin dari hari pertama ia meninggalkan Hana, Billy sudah pergi menginjak lehernya hingga patah. Sayangnya Billy masih menghormati dan menghargai pendapat kakaknya itu. Ia juga paham dengan kondisi Jonathan.

Hana membuka mulutnya dan melahap bubur tersebut. "Aku ingin anakku tumbuh sehat di dalam perutku." ucap Hana tegar.

Billy tersenyum, "Aku menunggumu mengatakan hal itu. Kamu harus semangat agar bayimu juga semangat. Jangan bersedih terus. Iya kan baby?" ucap Billy sembari memegang perut Hana.

"Mamamu selalu sedih tiap hari. Itu membuat uncle ikut merasa sedih. uncle sudah coba berbagai cara untuk membuat mamamu kembali tertawa. Tapi dia masih suka menangis. Apa yang harus uncle lakukan?" Billy berinteraksi dengan perut Hana.

Melihat hal itu membuat Hana tak sengaja meneteskan air matanya. Seandainya Jonathan melakukan apa yang telah dilakukan oleh Billy. Mungkin Hana tidak akan merasa sesakit ini.

"Lihat? Dia menangis lagi." ucap Billy sembari mencebikkan bibirnya lalu menatap Hana yang terisak-isak.

Billy segera meletakkan piring ke atas nakas. Lalu beberapa detik kemudian kedua tangannya sudah meraih tangan Hana dan menggenggamnya erat. "Percayalah, kebahagiaan sedang menanti di akhir perjuangan. Kamu baru saja memulai petualanganmu. Penderitaanmu hari ini akan berakhir manis." ucap Billy lembut.

The Victim (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang