CHAPTER 21

151K 6.9K 600
                                    

Selamat ulang tahun untuk yang sedang berulang tahun. Ini surprise buat kalian hehe

---

Happy Reading


Jonathan berlari keluar dari rumah menggunakan payungnya. "Sial. Kemana sebenarnya wanita itu." umpatnya ditengah derasnya hujan. Ia sedang mencari Hana. Semenjak pagi tadi—seusai sarapan, wanita itu langsung pergi dan menghilang dari pandangan Jonathan. Semua penghuni rumah juga mengatakan bahwa mereka tidak melihat Hana. Termasuk Billy yang baru saja pulang entah dari mana.

"Semoga dia tidak kenapa-napa." ucap Jonathan dengan raut khawatir sembari menoleh ke kiri dan ke kanan. Ia segera beranjak keluar dari halaman rumah lalu berjalan di sekitar kompleks perumahan.

Rasa gelisah menghantui benaknya saat curah hujan kian membesar. Waktu kian berlalu, sudah dua jam Jonathan mencari Hana namun sampai sekarang ia masih belum nenemukannya. Ia berjalan lagi, mengenyahkan niatnya untuk berhenti dan pulang saja. Setidaknya Jonathan harus menemukannya dan memastikan kondisi wanita itu baik-baik saja.

Dan saat ia menoleh ke kiri, tak jauh dari tempat ia berada, seorang wanita yang Telah basah kuyup dibantu oleh seorang pria memasuki sebuah mobil. Jonathan hendak berjalan kembali dan mengabaikan pemandangan tersebut, namun niatnya terhenti kala mengingat sesuatu. Ia segera menoleh ke arah pria dan wanita tadi. Pakaian yang dipakai Hana tadi pagi sama dengan pakaian wanita itu. itu berarti...

Tanpa menunggu lebih lama lagi, Jonathan melemparkan payungnya ke sembarang arah dan berlari menyusuri Hana. Pikirannya menjadi semakin kalut. Hana bersama pria asing. Ia tidak boleh membiarkannya pergi bersama orang itu. Bisa saja pria itu adalah orang yang jahat.

"Hana, berhenti!" teriak Jonathan berusaha menghentikan mereka. Namun terlambat. Keduanya telah memasuki mobil dan kendaraan itu mulai berjalan. Jonathan semakin mempercepat larinya. Tak peduli dengan percikan hujan yang terasa sakit menyentuh kulit wajahnya saat ia berlari kencang.

"Berhenti!" teriak Jonathan sekuat tenaga sembari terus berlari ditengah derasnya hujan. Namun mobil itu terus berjalan dan jaraknya semakin jauh dengan Jonathan. Tapi Jonathan tidak akan menyerah. Ia menggertakkan giginya dan semakin mempercepat kecepatan kakinya meski kekuatannya semakin menipis.

Sementara itu di dalam mobil, Hana tak menyadari sama sekali dengan keberadaan Jonathan di belakangnya. Pikiran dan hatinya sibuk memikirkan sesuatu. Hana ingin bangkit dari semua penderitaannya selama ini. Sudah cukup semua hinaan dan cercaan yang ia terima. Ia bertekad untuk melakukan sesuatu yang akan membungkam semua mulut yang menghinanya.

"Sepertinya ada yang mengejar kita." Ucap Mark tiba-tiba, memecahkan lamunan Hana.

Hana memutar kepalanya dan benar ada seseorang dibelakang sana. Samar-samar namun ia bisa melihat wajah orang itu. "Jonathan?" Hana tersentak kaget saat melihat dengan teliti wajah pria dibelakang mobil. Ia kembali menoleh ke depan dan melirik Mark.

"Tenang saja, meskipun aku sepupu Catherine, aku tidak akan melaporkannya kepadanya." Ucap Mark sambil fokus menyetir.

Hana menundukkan kepalanya sejenak, tampak berpikir. Lalu sejurus kemudian ia berkata, "Bisa hentikan mobilnya sebentar?" pintanya.

Mark mengangguk lalu menghentikan mobil lalu berkata, "Jangan lupa payung—" ucapannya terhenti karena Hana langsung keluar dari mobil tanpa mendengar terlebih dahulu perkataannya.

***

Di tengah derasnya hujan, Jonathan bernapas terengah-engah akibat rasa lelah yang menyerang tubuhnya. Namun semua penat yang ia rasakan langsung sirna saat mobil yang ia kejar tiba-tiba berhenti tak jauh di depannya.

The Victim (End ✔️)Where stories live. Discover now