(SUDAH TERBIT)
18+ Bijaklah dalam memilih bacaan anda
Harga dirinya diinjak-injak dan ia disakiti. Tetapi seorang Florentina Hana tetap bertahan demi cintanya kepada lelaki yang berbeda kasta dengannya itu. Hana tetap berjuang agar bisa bersamany...
*Oy, udah pada follow akunku belum? Kalau belum kuylah wall follow @Natalia_YG Kalo udah makasih ya 😘*
Part ini didedikasikan untuk ;
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dan juga untuk @FargasLindu dan @MohamadSyarifudin Karena mereka yg selalu kasih komen terbanyak 😂
* * *
Happy Reading
Tanpa Jonathan sadari, Catherine sedari tadi terus mengikutinya. Termasuk saat ia bertemu dengan Axel, semua itu tidak lepas dari penglihatan Catherine. Ternyata yang ingin ditemui Jonathan adalah seorang anak kecil.
Dari belakang, Catherine menyaksikan keceriaan Jonathan dengan anak kecil itu. Rasa sakit menyerang ulu hatinya. Mungkin ini salahnya karena tidak bisa mempunyai keturunan. Melihat Jonathan bermain dengan anak yang bukan anak kandungnya membuat Catherine sangat merasa sedih.
"Hasil pemeriksaan saya menyatakan bahwa ibu Catherine memang tidak bisa mempunyai keturunan atau yang sering disebut mandul."
Terngiang ucapan dokter Rio dikepala Catherine saat secara diam-diam pergi memeriksakan dirinya di Rumah Sakit.
Ia tidak bisa hamil..apa yang harus ia lakukan?
Tiba-tiba ditengah kesedihannya, suara nada dering ponselnya berbunyi membuat Catherine segera mengangangkatnya.
"Hallo?
"Kamu dimana? Ayo bertemu di Kafe langganan."
"Baiklah, aku akan segera ke sana." Catherine segera menutup telefon. Ia kembali menatap pemandangan di depannya. Jonathan dan anak itu sedang memakan es krim sembari tertawa ria. Catherine menghela napas sejenak lalu pergi membawa rasa luka.
---
"Axel!!!" Hana berteriak memanggil nama anaknya sambil mencari-cari keberadaan bocah itu.
Hana menelan ludahnya susah. Semoga saja tidak ada terjadi apa-apa pada Axel, harapnya dicampur rasa khawatir.
Lagi, ia melangkahkan kakinya tanpa mengenal lelah. Semua tempat telah ia telusuri namun tak menemukan Axel. Hatinya gelisah dan pikirannya tak menentu.
Akhirnya sampailah Hana di sebuah taman. Taman itu tampak sepi tanpa pengunjung. Ia segera mengedarkan pandangannya.
Dan tepat pada saat ia menoleh ke arah Timur Laut, ia langsung menemukan keberadaan Axel yang tengah menikmati es krim.
