CHAPTER 8

274K 6.6K 283
                                    

Playlist : All falls down (K-391 Remix) - Alan Walker ft Noah Cyrus

Part ini didedikasikan untuk kalian yang selalu nyemangatin aku. Tengkyu so much guys, alafyuu muach 😘

Bdw, sorry kalo banyak typo bertebaran. Ane nulisnya cepat" soalnya udh gerah abis futsal 😂

🔲Happy Reading🔳

Jonathan membawa Hana ke salah satu mall terbesar di Kota. Ia cukup berani menggandeng Hana di sampingnya karena penampilan wanita itu sudah tidak terlihat kampungan lagi setelah dipermak tiga pelayan ajaibnya. Setidaknya Jonathan tidak akan malu jika berdiri di sisinya. Mata Hana mulai berpendar ke sana dan kemari, menjelajah sekelilingnya dimana orang-orang berlalu-lalang dan sibuk melakukan kegiatannya masing-masing.

"Kamu belum pernah ke tempat seperti ini?" tanya Jonathan.

Hana menggeleng pelan.

"Serius tidak pernah?" Jonathan memastikan lagi.

Hana mengangguk.

Jonathan menghela napas. "Semoga saja kamu tidak melakukan hal yang memalukan nantinya."

Hana mengulas senyum kecil, "Tidak akan."

Jonathan menatap Hana lalu mengangkat sebelah alisnya, "Yakin?" firasatnya mulai tidak enak.

Hana mengangguk. "Saya janji."

Jonathan mengangguk seraya tertawa kecil, "Ya, ya. Ya. Saya percaya kamu itu pemalu dan kalem. Cuma kalau sudah di atas ranjang, kamu tidak akan kalem lagi." Candanya.

Hana membulatkan matanya, wajahnya sudah bersemu merah karena ucapan mesum Jonathan. Sementara pria itu hanya tertawa lepas melihat semburat malu yang terpancar dari wajah Hana. Jika ditanya hobinya sekarang apa, maka jawabannya adalah menggoda Hana. Jonathan menyukai setiap mata Hana membulat serta wajahnya yang memerah seperti tomat. Itu terlihat lucu dan menggemaskan bagi Jonathan.

Beberapa saat kemudian, Jonathan dan Hana sudah berdiri di depan eskalator. Jonathan melangkah duluan dan tubuhnya mulai bergerak naik. "Setelah ini kamu pasti tidak akan menyangka betapa baiknya saya." ucap Jonathan. Ya, kali ini ia akan bermurah hati untuk membiarkan Hana membeli apapun yang ia suka.

"Sebagai gantinya nanti malam kamu harus berani memulai duluan kegiatan rutin kita. Aku sudah terlalu sering melakukannya. Oke?" ucap Jonathan sambil memandang lurus ke depan.

"Oke?" ucap Jonathan sekali lagi karena tidak mendengar suara Hana.

Sekali lagi tidak ada yang menimpal. Jonathan berdecak, ia melirik ke samping, "Ka—Jonathan membulatkan matanya. Hana tidak ada di sampingnya. Ia menolehkan kepalanya ke belakang.

"Pak. SAYA KETINGGALAN!!" teriak Hana dari bawah. Ia melambaikan tangannya kepada Jonathan.

Jonathan membuka mulutnya lebar. Astaga, jadi dari tadi ia sedang berbicara sendiri? Jonathan segera berlari naik lalu turun kembali melalui eskalator yang mengarah ke bawah.

"Kenapa kamu malah berdiri di sini?" tanya Jonathan setengah emosi kepada Hana. Namun ia memelankan nadanya karena menyadari banyak manusia di sekitarnya.

Hana menunjuk eskalator yang bergerak naik itu. "Itu. Saya takut.. Dia terus bergerak. Bagaimana saya bisa jalan kalau dia tidak berhenti?" ucap Hana polos.

Jonathan menghela napas. Ia memijit pelipisnya. Sudah ia duga hal seperti ini akan terjadi. Hana pasti merasa asing dengan benda-benda itu.

Akhirnya, Jonathan terpaksa meraih tangan Hana dan memegangnya erat. "Jangan takut. Ikuti saja langkahku." jelas Jonathan lalu dibalas dengan anggukan kepala oleh Hana.

The Victim (End ✔️)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang