CHAPTER 35

124K 5.9K 737
                                    

Happy Reading

"Kamu tidak perlu melakukan program bayi tabung, Cath. Anak itu akan menjadi milikmu seutuhnya."

---

Tubuh Catherine sontak mematung mendengar perkataan Vanesha barusan.

"A-apa maksudmu, mom?" ucap Catherine dengan wajah terkejutnya.

Vanesha semakin mendekat dan menatap Catherine dengan intens. Sorot matanya yang tajam menandakan bahwa ia sedang merencanakan sebuah rencana licik di kepalanya.

"Sudah cukup mommy menahannya selama ini, Cath.." ia menjeda ucapannya sejenak, "Tidak, bukan mommy, tapi kamu! Dan ini adalah saatnya bagimu untuk meraih kebahagiaan yang selama ini kamu impikan." lanjutnya kemudian.

"Mom, aku sungguh tidak mengerti dengan perkataanmu. Apa yang sebenarnya ingin mommy katakan?" sahut Catherine masih tak paham.

"Anak yang kita temui kemarin. Apakah kamu tahu dia siapa?" tanya Vanesha balik.

Catherine terdiam. Tentu saja ia tahu jika bocah laki-laki itu adalah anak dari Hana, ia tidak yakin dengan ini, tapi sangat mungkin jika anak itu adalah darah daging Jonathan. Catherine tidak bodoh. Ia tahu apa yang telah Jonathan dan Hana lakukan dulu. Dan jika diperhatikan, paras anak itu mewarisi tampang Jonathan saat masih kecil dulu. Mengingat hal itu membuat hatinya kembali teriris-iris. Ia kembali merasa lemah.

"Kamu tahu siapa dia, Cath?"

Catherine mengangguk pelan. "Aku tahu, mom."

"Sangat tidak adil bukan? Selama ini kamu ada dan tidak pernah dianggap ada oleh Jonathan. Kamu tahu alasannya kenapa? Karena hati Jonathan ada pada mereka."

Catherine hanya terdiam dengan mata berkaca-kaca.

"Satu-satunya cara agar kamu dilihat oleh Jonathan adalah.."

Vanesha memegang kedua bahu Catherine dan berkata dengan suara yang amat pelan. "Menjadikanmu ibu dari anak itu."

Catherine tak bisa menahan dirinya untuk tidak terkejut. Matanya membelalak dan mulutnya terbuka lebar.

"M..mom..." Catherine menutup mulutnya dengan tangan sembari menatap Vanesha dengan wajah tak percaya. Selama ini ia sangat tahu dan mengerti dengan sikap temperamen mertuanya itu. Tapi..ia sekalipun tak pernah menduga jika Vanesha akan merencanakan hal jahat seperti ini. Merebut Axel dari Hana? Ini adalah hal tergila yang pernah Catherine dengar selama ia hidup di dunia ini.

"Jangan berpikir bahwa mommy melakukan hal ini hanya untuk kesenangan mommy saja, Cath. Ini semua demi kamu! Mommy tidak akan bisa diam saja ketika mereka bahagia di atas penderitaanmu. Ini semua demi kamu, sayang.."

"Aku tidak bisa, mom." Catherine menggeleng. "Aku tidak bisa melakukannya..anak itu bukan mainan yang bisa kita tukar seenaknya. Dia manusia, mom. Dia membutuhkan ibunya yang asli!"

"Katakan kepada mommy. Apakah kamu tetap ingin hidup seperti ini selamanya?!"

"A..aku.."

"Kamu menyembunyikan derita dan kesakitanmu selama ini seorang diri. Kamu pikir mommy tidak tahu apa yang selama ini kamu alami?!" Vanesha mulai berkaca-kaca.

Catherine tersentak. "Mom..mommy mengetahuinya?"

"Mommy tidak akan bisa mendapatkan seorang cucu dari rahimmu. Benar bukan?"

The Victim (End ✔️)Where stories live. Discover now