CHAPTER 37

146K 6.9K 1.9K
                                    


Hari mulai redup. Axel menatap wajah Hana yang kini tampak memucat. Rasa takut kembali menghantui diri Axel. Ia mulai tak merasakan hembusan napas Hana dari hidungnya.

"Mama ..." tangan mungil Axel mulai membelai wajah Hana dan merapikan anak rambut yang menghalangi wajah ibunya itu. "Axel mohon jangan tinggalkan Axel sendirian di sini. Axel janji akan menjadi anak yang berbakti kepada mama. Axel janji akan mengukir senyuman di wajah mama. Bangunlah mama, mama terlihat tidak cantik jika tertidur seperti ini."

Tak ada tanggapan. Hana masih terdiam kaku sembari terpejam.

"Mama ..." Tangisan Axel kembali pecah. "Tolong!!!" teriaknya mencari pertolongan lagi. "Please, help my mom!" Sekeras apapun teriakannya, tak akan ada yang mendengarnya di tempat itu. Hanya suara angin berhembus yang menandakan bahwa tak akan ada yang menolong mereka.

Axel yang sedari tadi terus mencari bantuan kini hanya bisa tertunduk lesu. Tak ada yang bisa menolong ibunya yang kini tengah berada di ambang kematian. Axel lalu merebahkan kepalanya di atas dada Hana yang berlumuran darah sambil memegang tangan ibunya itu dengan erat.

"It's okay, Mama. Axel tidak akan meninggalkan mama sendirian di sini. Bertahanlah sedikit lagi, Mama," ucap anakkecil itu disertai isakan tangis.

Dan tepat pada saat ia berkata demikian, tiba-tiba terdengar suara langkah seseorang dari depan sana. Hal itu sontak membuat Axel menegakkan kepalanya secepat kilat.

Terlihat seorang pria bertopeng tengah berjalan ke arah mereka berdua. Tak peduli siapa itu, Axel segera berdiri dan berlari menghampiri pria itu. Kedatangan pria itu membuat dirinya sedikit bernapas lega. Setidaknya akan ada yang menolong ibunya yang sedang sekarat.

"Uncle, tolong mama saya," mohon Axel dengan nada memelas. "Please, Uncle. Axel akan melakukan apapun yang uncle minta. Asalkan mama Axel sekarang selamat." Axel meraih tangan pria itu seraya memohon.

Tak menjawab, pria itu lantas menepis pelan tangan Axel. Membuat bocah itu terkesiap. Ia lalu berjalan menghampiri Hana yang tengah tergeletak.

Axel mengikuti langkah pria bertopeng itu. "Apa uncle akan menolong mama?" Ia menyaksikan bagaimana pria itu mengangkat tubuh Hana dan membopongnya.

"Uncle?" Axel semakin mendekat. Namun pria itu malah berjalan dan tidak menghiraukan Axel.

"Uncle. Kemana uncle akan membawa mama?" Axel berjalan mengikuti langkah pria itu. "Apa uncle akan membawa mama ke rumah sakit?" Mempercepat langkahnya agar tak tertinggal di belakang.

Lagi-lagi pria itu tak menjawab. Setelah sampai di depan mobil, ia segera memindahkan tubuh Hana ke dalam dan menutup pintu mobil. Axel yang tak tahu apa-apa hanya terdiam dan menunggu gilirannya masuk ke dalam mobil.

Tiba-tiba pria misterius itu berjalan menghampirinya dan berlutut di hadapannya.

"Apa mama akan selamat?" tanya Axel pelan.

Lama pria itu memandangi wajah Axel. Tiba-tiba tangannya terangkat dan mulai mengelus rambut hitam Axel. "Maaf," ucap pria itu dengan suara rendah. Membuat Axel kebingungan. Pria itu lalu berdiri dan berjalan tergesa-gesa masuk ke dalam mobil.

Blam!

Pintu mobil tertutup dengan cepat.

***

The Victim (End ✔️)Where stories live. Discover now