24.あなたは残酷だ Jaedo ver.

4.9K 396 8
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

.

"Jae, kau dimana? Ini sudah hampir sejam loh aku tunggu" ucap Doyoung. Dia berada di salah satu café di Mall menunggu kedatangan kekasihnya Jung Jaehyun.


'maaf Young, Taeyong minta aku menemaninya ke Busan untuk urusan keluarganya. Date hari ini kita batalkan saja yah.' ucap santai orang di seberang telefon yang tak lain tak bukan Jung Jaehyun.

Ini sudah tak terkira berapa kali Jaehyun lebih memilih Taeyong berbanding Doyoung. Kalau boleh jujur, Doyoung terluka...

Tak pernah sekali pun Jaehyun memilihnya jika itu sudah bersangkutan dengan Taeyong. Doyoung merasa tak berguna atau.. dicampakkan? Dibuang? Ntah lah.

Untuk sekali saja... Doyoung ingin egois...

"Jae..." Panggilnya pada orang di seberang panggilan telfon itu. "Dia bisa sendiri kan.. lagian kenapa harus kamu menemaninya, dia punya driver juga paman Woo ... Kenapa kau juga harus menemaninya?"

'Young jangan kekanakan-'

"Jika memang kau tak mau datang setidaknya beritahu Aku lebih awal." Air mata mulai berjatuhan dari pupil si namja kelinci. "Aku lelah Jae, aku tak tahan terus disakiti. Kau bilang kau mencintaiku tapi bukan aku yang pertama bagimu. Sekali saja izin kan aku egois! Aku rela menunggumu disini walau dalam keadaan sakit. Tapi kau malah... Hiks.."

Iya, si namja kelinci ini Anemia gara gara kurang tidur dan kurang mengkomsumsi zat besi. Di rumah ia sudah merasakan pusing tapi saat melihat notif dari Jaehyun yang mengajaknya kencan, langsung saja dia setujui tanpa berfikir tentang kondisi tubuhnya.

Bukan tanpa alasan Doyoung menyetujui ajakan kencan Jaehyun dan mengetepikan kondisinya sendiri. Ini sudah masuk 4 bulan mereka jarang bertemu ditambah lagi Jaehyun yang selalu menempeli Taeyong, mereka jadi kurang masa berdua.

Doyoung menangis tak peduli dengan keadaan sekelilingnya. Tak peduli fakta bahawa dia lagi di publik.

'kau sungguh kekanakan Doyoung! Jika sakit yah kau bisa pulang, senang kan?!'

Mendengar itu, Doyoung merasa seperti ditikam. Ia benci sensasi ini, air matanya semakin deras berjatuhan.

"Ntah kenapa aku tiba tiba... Membencimu Jae.. tapi kau benar aku seharusnya pulang, untuk apa aku menunggu seseorang yang tak akan pernah datang."

'Young-'

Bip.

Doyoung menutup panggilan itu sepihak. Dibersihkannya sekitar wajahnya yang tertempel air mata. Setelah selesai ia segera keluar meninggalkan café kunjungannya.

Our Love Story?Where stories live. Discover now