Pregnant? Noren ver.

4.9K 484 22
                                    

Injunie Kitty🐰🍀

Jeno... Pulang nanti beliin Green Apple  ya :D

17.32pm
seen


.



Jeno melirik sekilas arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Semenit lagi tengah malam aishh. Mana ada Market 24hours yang terdekat di sekitar sini. Jadi dia memutuskan untuk pulang saja dan beli Apel hijaunya kapan kapan.

Sebenarnya ada Speedmart 24hours 0.75km dari bangunan megah perusahaannya hanya saja Jeno ingjn langsung pulang saja,badannya terlalu lelah untuk singgah kemana mana lagi.

Ia kendarai Mercedes white C250nya dengan kecepatan sedang sehingga ia tiba di tempat parkiran Kondonya. Badannya seakan remuk. Menjadi seorang pemegang syarikat bukanlah hal yang indah seperti difikirannya beberapa tahun lalu.

Kakinya melangkah ke bangunan kondo tempat dia dan istri mungilnya tinggal dan mulai memasuki elevator untuk menuju ke lantai 9 dimana unitnya berada.

Hari yang sangat melelahkan baginya. Banyak sekali yang harus ia kerjakan beberapa minggu ini sehingga ia kekurangan masa untuk beristirahat. Sebuah pelukan dengan beberapa kecupan dari si manisnya pasti menjadi obat yang paling ampuh untuk segala penat lelahnya.


Cklek
Brak


Setelah memasuki pin untuk membuka pintu berbahan logam itu, Jeno kemudiannya beranjak memasuki unitnya dan Renjun tentunya.

Keningnya berkerut, lampu ruang tengah masih terpasang. Tak biasanya Renjun tidur selewat ini. Benar saja Jeno lihat Renjunnya sedang duduk di atas sofa berhadapan dengan telivisi.

"Kok belum tidur Injunie?" Tanya Jeno sambil tangannya melepas dasi yang melingkar di kolar kemejanya.

"Jeno! Kok pulangnya lambat? Apel hijaunya mana?" Lagi lagi Jeno dibuat bingung. Ini bukan kebiasaan Renjun sama sekali. Bila ada sesuatu yang ia suruh Jeno beli, jika sudah lewat ia akan tidur dan memintanya besok saja. Ini tidak, Renjun sampai rela rela melewati masa tidurnya demi Apel Hijau?

"Aku lembur tadi Injunie, aku terlalu lelah jadi aku gaada beli Apelnya. Kapan kapan saja ya" balas Jeno sambil mata tajamnya fokus ke kancing kancing kemeja yang coba ia lepas.

Raut wajah Renjun berubah. Bibirnya ia lengkung ke bawah dengan mata berkaca kaca memandang Jeno." Tapi aku mau..."

"Besok saja ya"

"Sekarang..." Suara itu sedikit bergetar menahan tangis. Jeno segera memandang kearah wajah istri mungilnya yang sekarang sedang menitikkan air mata dengan raut wajah terkejut.

"Astaga Injunie, kau menangis karna Apel? Ini sudah malam, aku terlalu lelah untuk ke market sekarang tolong faham lah." Keluh Jeno dengan nada kesalnya.

Renjun tanpa sepatah katapun langsung meninggalkan Jeno di ruang tengah. Si manis ini bukan ke kamarnya dan Jeno malah ke kamar Tamu. Ini sangat sangat aneh bagi Jeno karna tak pernah Renjun ngambek hanya karna makanan. Pernah sih tapi bukan Apel.

Dan...


sejak kapan Renjun suka Apel hijau?






....





Jeno yang sudah mandi itu berinisiatif untuk ke kamar yang Renjun pergi tadi. Ia buka pintu itu untungnya Renjun tidak menguncinya. Jeno jalan mendekat ke arah Renjun.

Tubuh kecil istri manisnya itu hampir terkubur sempurna di dalam selimut tebal berwarna putih. Ia lihat ada jejak jejak air mata di kedua pipi putih Renjun. Jemarinya bergerak membersihkan jejak jejak air mata itu.

Jeno menghela nafas panjang sebentar, apa karna Jeno sering sibuk menjadikan dirinya tidak peka akan perubahan Renjun? Okey sebaiknya ia libur saja besok dan menyerahkan tugas tugasnya pada orang terpercayanya.

Ia raih remote ac lalu menekan tombol Off setelahnya ia angkat tubuh kecil itu, membawanya ke kamar mereka.



End.

Our Love Story?Donde viven las historias. Descúbrelo ahora