12.彼は天使 Chenle's pov.

5.1K 557 16
                                    

彼は天使; He's an angel

Oops! Questa immagine non segue le nostre linee guida sui contenuti. Per continuare la pubblicazione, provare a rimuoverlo o caricare un altro.

彼は天使; He's an angel

Completed🍀

.

Aku Chenle, Zhong Chenle. Salam kenal yang membaca, umurku sekarang sudah 17 tahun. Aku ingin bercerita tentang seorang kakak yang manis. Sangat manis juga baik. Dia juga berketurunan cina sepertiku tapi menetap di Korea selatan sepertiku juga haha.

Dulu sewaktu aku diumur 7 ke 8 tahun, aku kehilangan orang tuaku. Mereka tewas di sebuah kecelakaan yang disengajakan. Jangan bimbang, pelakunya sudah tertangkap kok. Jadi di usia muda, aku sudah kehilangan kedua orang tuaku.

Sayangnya tak ada satupun dari keluarga orang tuaku yang ingin mengadopsiku. Aku tak menyalahkan mereka juga sih karna mereka pasti punya alasan tersendiri. Jadi di usia itu aku menetap di Orphanage. Kalian tau apa itu? Okey orphanage ialah sebuah rumah yang menetapkan anak anak tak punya orang tua sepertiku.

Orphan itu didirikan atas nama keluarga Huang. Terpujilah mereka yang sanggup menggadaikan harta mereka untuk membantu orang tak berumah sepertiku. Aku benar benar menyanjung tinggi keluarga ini, mereka mendirikan orphan hampir di seluruh tempat di Korea,China dan negara asia yang lainnya. Mereka tidak menyerakahkan harta, tidak seperti orang orang kaya yang lain pada umumnya.

Diwaktu aku pertama kali masuk ke rumah yang terisi beberapa orang anak anak itu, aku kekurangan teman,tak punya teman lebih tepatnya. Karna aku tak terbiasa berbicara dalam bahasa Korea, kalian tahukan aku Chinese. Bersama mama papa saja kami menggunakan bahasa cina, jadi masa itu aku tak punya teman karna mereka tak faham bahasaku begitu juga aku yang tak faham bahasa mereka.

Beberapa bulan setelahnya pun aku masih tak punya teman. Aku diantara anak yang sangat diam. Tapi suatu hari itu, keluarga Huang datang menjenguk kami. Seorang wanita cantik yang aku yakin ialah nyonya Huang,seorang laki laki tampan berperawakan tinggi dan seorang kakak laki laki manis sekitar 12 tahun.

Keluarga Huang menyapa semua kami, tapi hanya aku yang tidak menyahut karna bahasa yang mereka guna tak ku fahami. Saat itu kakak laki laki manis itu mendekat padaku yang berada agak jauh dari yang lain, ia bertanya kenapa aku tak bersama yang lain tapi ia berbicara dalam bahasa korea jadi aku tak faham.

"Kenapa kau sendirian? Kenapa tak ikut berkumpul dengan mereka disana?" Tanyanya. Dia sangat manis dengan manik kembar cokelatnya.

"对不起哥Duibuqi ge,我不明白你wo bu mingbai ni." [Maafkanku hyung,aku tak faham.] Lirihku perlahan hampir berbisik. Dia tampak terkejut namun setelahnya senyum manis terukir di bibirnya.

"你是中文 Ni shi zhongwen?"[apakah kamu berketurunan cina?] Tanyanya aku terkejut mulanya dia juga bisa berbahasa cina sepertiku.

"是 Shi.."[iya] jawabku seadaannya. Ia tersenyum lagi. Ah betapa cantiknya senyumnya, aku diusia kecil saja sudah terpesona dengan senyum lembutnya.

Ia ulurkan tangan kanannya di depanku, aku tak tahu harus apa jadi lah waktu itu aku hanya memandangnya bingung. Ia membalas tatapan bingungku dengan senyuman.

"我的名字是黄仁俊Wo de mingzi shi Huang Renjun,你可以叫我哥哥 如果你需要Okey ni keyi jiao wo gege ruguo ni xuyao okey?" [Namaku Huang Renjun, kamu boleh panggil aku hyung jika kamu mahu okey?]

Ku terima uluran tangannya takut takut.

"我是钟辰乐了Wo shi Zhong Chenle le." [Aku Zhong Chenle]

"好Hao! 可以的小辰 Keyi de xiao Chen."[baik lah, xiao chen.]

Seperti itu lah awal pertemuanku dengan kakak manis bernama Huang Renjun itu. Waktu itu banyak yang kami bualkan tentang kenapa aku tak punya teman. Dan diwaktu aku mengatakan sebabnya, dia dengan sukarela menjadi guruku dalam berbahasa Korea. Setiap hari ia akan menyinggahkan diri ke orphan untuk mengajariku. Dia sangat sangat baik, berkatnya aku jadi bisa berbahasa korea dan yang terpenting aku bisa berhubung dengan teman teman seorphanku juga teman teman di sekolahku. Jangan salah yah, orphan juga menyediakan pendidikkan seperti sekolah untuk kami. Kehidupan disana sangat lengkap jika kalian ingin tahu.

Oh iya, masuk 2 minggu bermula dia mengajarku, Renjun hyung membawa temannya Lee Jeno. Mereka berdua sering datang dan mengajarkanku ini itu dan setelahnya mereka akan membawa aku dan anak anak lainnya bermain. Kadang kadang bila waktu malam, mereka akan menginap dan membacakan kami semua cerita cerita dongeng dari buku buku cerita yang sering mereka bawa. Tapi itu tidak selalu sih. Hanya beberapa hari dalam seminggu.

Bilang Jeno hyung, dia dan Renjun hyung itu sahabat. Jeno hyung sering menjahili Renjun hyung dan terkadang membuat Renjun hyung kesal. Aku suka bila Renjun hyung kesal, dia terlihat sangat menggemaskan. Mungkin itu lah alasan kenapa Jeno hyung sering menjahili Renjun hyung hehe.

Jeno hyung dan Renjun hyung bisa dikatakan sangat dekat. Dulu sewaktu aku masih kecil, memang aku tak tau apa apa tapi sekarang aku tahu. Renjun hyung menyimpan perasaan terhadap Jeno hyung. Tapi tak ada yang tahu bahkan Jeno hyung saja tidak peka pada perasaan Renjun hyung.

Diwaktu aku sudah berumur 13 tahun, Jeno hyung serta Renjun hyung sudah ditingkat akhir High School. Mereka masih tetap datang ke Orphan untuk bermain dengan kami, tapi mereka tidak berdua. Ada lelaki manis juga ikut bersama mereka namanya Na Jaemin, Renjun hyung memanggilnya Nana.

Nana hyung itu sahabatnya Renjun dan Jeno hyung,dia baik sama seperti Renjun hyung juga cantik sama seperti Renjun hyung. Mereka bertiga menginap di orphan waktu itu. Dapat ku lihat Jeno hyung hanya fokus melayani Nana hyung, dan wajah Renjun hyung terlihat ... Sedih ... Tidak seperti hari lain ketika hanya ada dia dan Jeno hyung yang datang.

Malam itu setelah kami habis makan malam, hanya Nana hyung dan Jeno hyung yang membaca buku cerita dongeng sementara Renjun Hyung duduk di dekat kami sambil memeluk aku Felix,Jisung dan Jeongin.

Jisung straykids.

Renjun hyung kelihatan sedih, tapi ia tetap memberi senyumnya pada kami.

Selesai saja acara storytelling aka bercerita, Jeno hyung menggenggam kedua tangan Nana hyung lalu mengucapkan 'Nana, aku mencintaimu'

Waktu itu aku tak tahu tapi aku sadar, Renjun hyung memaksakan senyumnya. Renjun hyung mempalsukan kesenangannya. Renjun hyung...

terluka...

Malam itu Renjun hyung pulang ke rumahnya, bilangnya ia tak enak badan. Jadi hanya Nana hyung dan Jeno hyung yang menginap. Jujur saja waktu itu aku tak mahu Renjun hyung pulang, aku mau tidur dalam pelukannya lagi.

Pelukannya hangat...

Semenjak malam itu Renjun hyung tak pernah lagi datang bermain dengan kami. Kata Yen Ahjuma, Renjun hyung menyambung kuliahnya di luar negri setelah lulus dari peringkat High School. Kami sedih tapi bilang Yen ahjuma,Renjun hyung ada bilang kita tidak boleh sedih sedih, hidup itu harus gembira dan selalu bersemangat!

Our Love Story?Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora