私はバカです Noren ver.[2]

4K 328 56
                                    

[Lie read; Liye]
[Lian read; Liyen]

Apartment sederhana itu mulai diterangi cahaya lampu saat si pemilik rumah pulang bersama dua anak laki laki masing masing di sisi kanan dan kirinya, tangan kecil kedua anak laki laki yang tinggi hanya sebatas pinggang si laki laki pemilik rumah itu menggenggam hujung jaket masing masing sisinya.

"A-Lie dan A-Lian mengantuk?" Tanya Renjun sembari berlutut mensejajarkan tinggi badannya dengan kedua anak kembarnya.

Keduanya mengangguk dengan wajah bantal membuat Renjun terkekeh. Tangan lembut si mama muda itu singgah ke puncak kepala masing masing anaknya lalu memberi kecupan sayang di dahi kedua anak kembar itu.

"Kita mandi dulu ya"

"Okay mommy~"

Sehabis mandi dan berpiyama, kedua kembar serta Renjun sendiri duduk bersantai di atas sofa depan telivisi yang menyala sebelum beranjak tidur ke kamar

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Sehabis mandi dan berpiyama, kedua kembar serta Renjun sendiri duduk bersantai di atas sofa depan telivisi yang menyala sebelum beranjak tidur ke kamar. Kenapa tidak langsung tidur saja? Ntahlah, tanyakan pada si kembar.

Tangan kurusnya memeluk tubuh mungil Lie dan Lian yang berada di atas pangkuannya, dia tersenyum kecil saat merasa kembar non-identic ini bersandar nyaman padanya.

Sudah hampir genap 6 tahun Renjun hidup hanya bersama anak-anaknya, Lee Lian dan Lee Lie. Iya, dia mengenakan marga Lee di dalam nama anak-anaknya karna bagaimanapun juga mereka adalah darah dari seorang Lee.

Hari itu, saat kedua orang tuanya memutuskan untuk membuangnya, dia kembali ke China namun bukan ke tanah kelahirannya sebaliknya ke Beijing. Kenapa Beijing? Karna peluang pekerjaan di megalopolis itu lebih luas dan penawaran gajinya juga lebih besar daripada di Jilin.

Juga... Karna dia ingin dirinya lenyap dari pengetahuan orang terdekatnya. Jilin bukanlah sebuah pilihan yang baik mengingat semua orang terdekatnya tahu kota itu adalah kota kelahirannya. Ini akan menebalkan kemungkinan pertemuan dengan orang orang yang si manis Huang itu mati matian hindari.

Untuk memberi si kembar kehidupan yang layak, dia harus bijak mengurus aliran masuk sumber kewangannya dan keamanan mereka, karna itu setelah dipikir-pikir ada lebih baik dia hidup di Beijing bersama anak-anaknya. Iya kan? Tidak akan ada yang menyangka bahwa dirinya akan memilih melarikan diri ke megalopolis itu.

Setidaknya begitu pikirnya.

Sejak hari itu juga dia memutuskan segala akses yang berkaitan kedua orang tuanya, atau haruskah dia memanggil mereka bekas orang tua? Jika boleh jujur, Renjun rindu kedua pasangan itu... Meski kasih sayang yang ia terima sangat terbatas.

Tapi meninggalkan mereka juga bukanlah sebuah kesalahan, dia hanya ingin menghidupi anaknya. Apa itu salah? Tidak adalah jawabannya.

"-Mommy!"

Renjun tersadar dari lamunannya saat suara Lee Lian memanggilnya. Dilihatnya kedua anak kembar itu menatapnya khawatir membuat bibirnya menyungging senyum manis, merasa senang karna perhatian kecil yang diberi kedua kembar itu.

Ngomong-ngomong, Lee Lian itu adalah si kembar kedua. Seorang anak yang ceria dan penuh senyum manakala si kembar pertama, Lee Lie, lebih pendiam namun jika bersama mommynya, dia akan menjadi pribadi yang lebih ekspresif, banyak bicara dan manja.

Begitu Renjun menggambarkan kedua anaknya.

Kedua telapak tangan Renjun singgah ke sisi wajah masing masing anak kembar itu, mengelus kecil wajah mereka.

"Ada apa hm?"

"Mommy okay?"

Aw, Renjun rasanya ingin meneteskan air mata, dirinya tidak menyesal melahirkan mereka karna selama hidupnya, tidak ada seorang pun yang pernah menanyakan keadaannya, tidak orang tuanya, tidak pula ayah dari kedua kembar ini... Perhatian seperti itu baru dia dapatkan dari kedua kembar yang notabenenya anak anak biologisnya. Anak anak yang ia pertahankan sepenuh nyawanya.

"Mommy is okay babbies, Kita tidur sekarang ya?"

Kedua Lee kecil itu mengangguk sebagai balasan. Renjun membantu si kecilnya turun dari sofa yang tinggi untuk ukuran badan kembar itu.

Saat akan beranjak ke kamar tak lupa mematikan telivisi, kedua kembar itu menggandeng tangan kiri dan kanan Renjun.

"Lie sayang mommy" ucap si kembar pertama tiba tiba.

"Lian juga! Lian juga sayang mommy!"

Renjun tertawa geli saat ada rasa menggelitik menjalari dadanya.

"Mommy juga sayang kalian, tidak ada yang lebih berharga dalam hidup mommy selain a-Lie dan a-Lian."




















Sementara di tempat lain, seseorang laki laki yang juga mengenakan marga Lee di depan namanya sedang mengetuk ngetuk tidak sabaran layar i-Padnya dengan jari telunjuk. Menanti sampainya pesawat yang ia naiki ke destinasinya, Beijing Capital International Airport BCIA.









-To Be Continue(maybe)





It's been a long like almost a year is it? Anybody missing me? Or I have been forgotten for these past months? :( Anyway, have a nice day or night or whatever it is. Hopefully y'all doing well.

-This person is missing y'all.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Aug 08, 2020 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Our Love Story?Where stories live. Discover now