妊娠するJaemren ver.[3]

5.1K 466 21
                                    

Ntah bagaimana ceritanya sekarang Jaemin si tampan Na itu sudah berada tepat di samping kiri Renjunnya yang sedang terbaring lemah dengan mata cantiknya yang masih tertutup di ranjang rumah sakit besar Seoul. 

Setelah mendesak Jeno dengan paksa sehingga terjadi baku hantam lagi diantara mereka semalam akhirnya Jeno dengan kebaikan hatinya memberi lokasi dimana si manis Renjun yang menjadi rebutan mereka itu dirawat.

Jaemin ingat benar apa yang terjadi diantaranya dan sahabat tampannya itu, mengingat benar kejadian Jeno yang meludah wajah babak belurnya sehabis memberi tahu lokasi Renjun.

si tampan Na itu menghela nafas lagi. Tangan beruratnya bergerak ingin menggenggam tangan mungil Renjunnya namun belum pun tersentuhnya tangan halus Renjun itu, tangannya sudah lebih dulu ditepis.

Si pelaku yang menepis tangan Jaemin itu menatap sinis si tampan Na.

"Jangan coba coba menyentuhnya dengan tangan menjijikkanmu itu sebelum kau mendapatkan maaf darinya."

Jaemin terdiam dengan wajah yang penuh penyesalan.

"Sung... aku suaminya, aku berhak menyentuhnya.."

Jisung atau Park Jisung yang menjadi lawan bicaranya merotasikan biji matanya untuk kesekian kalinya lalu tersenyum remeh. 

Jika kalian bertanya kenapa Jisung bisa ada disana, itu karna dia lah orang yang membawa Renjun ke rumah sakit semalam.

"Kau suaminya tapi mengangkat panggilan telfon darinya saja kau tak bisa. Aku tau alasanmu Tuan Na, hanya karna kau muak dengan keinginan Renjun yang mengada ngada menurutmu itu kau sanggup untuk mengabaikannya. Aku ingin sekali meludah wajahmu seperti yang dilakukan Jeno hyung jika saja ini bukan hospital."

Jaemin tahu ini semua terjadi atas kesalahannya. Dia bukan suami yang baik begitupun seorang calon ayah yang baik. Jika boleh jujur, dia sendiri rasanya ingin meludah wajahnya sendiri.

Kepalanya ia tundukkan, menyembunyikan kaca kaca yang menghiasi pelupuk matanya.

Lama lama Jisung berasa kasian juga dengan Jaemin, bagaimanapun semua orang juga akan melakukan kesilapan kan?

Jisung menghembus nafasnya perlahan mengusir egonya jauh jauh.

Jisung tidak boleh begini, dia tidak boleh berdendam. Renjun tidak pernah mengajarinya untuk bersikap kurang ajar dengan ego tinggi seperti ini.

"Minta maaflah padanya dan calon keponakanku hyung, aku memang marah tapi aku tidak boleh menghukummu terus menerus karna aku tahu pasti manusia tidak akan lari dari kesilapan. Aku mohon setelah ini jangan sakiti kakakku lagi, dia tidak layak untuk disakiti hyung."

Our Love Story?Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ