妊娠する Jaemren ver.[2]

5K 513 68
                                    

Jam sudah menunjukkan angka 2308 dan Jaemin masih belum ada tanda tanda akan beranjak dari ruang kerjanya. Kaca mata masih tergantung di wajah tampannya, fokusnya masih belum habis dari berkas berkas yang kian menipis itu.

Brak!

Atensi si tampan Na lantas beralih dari berkas ke pintu berdaun dua ruang kerjanya yang dibuka kasar dari luar itu.

Jaemin menghela nafas kasar,

"Kau mengagetkanku Lee Sialan Jeno." Ucapnya sambil memandang tajam ke arah lelaki tampan yang merupakan sahabat dari balitanya, Lee Jeno.

Jeno lalu melangkah mendekat, mendudukkan diri tepat dihadapan Jaemin dengan senyum penuh ejekan terpatri di wajah rupawannya.

"Yang sialan itu dirimu sendiri." Ucap Jeno penuh penekanan. Namun Jaemin tetap lah Jaemin, pemuda Na itu terlalu bodoh untuk peka.

Jaemin hanya memandang sahabatnya itu dengan pandangan tak berdosanya.

"Jadi tujuanmu kesini se-malam ini untuk apa?" Tanya Jaemin seolah ayat usiran di telinga Jeno.



Si tampan Lee masih tetap dengan senyum mengejeknya. Ntah disini Jaemin yang bodoh atau memang tetap Jaemin yang bodoh.

Jeno merasa ingin menonjok wajah bersih si sahabat sehingga puas.



"Kau tidak merasa sudah melakukan kesalahan?"


"Tidak tuh."



Jeno tergelak dengan amarah yang sedari tadi ia tahan, kedua tangannya mengepal erat.

"Jaem, kenapa tidak pulang saja? Renjun kan lagi hamil, bukan seharusnya kau di rumah menjaganya dan calon bayi kalian?"


Jaemin terdiam.

Namun detik kemudian ia menghela nafas panjang.

"Aku tidak sanggup No. Aku fikir ada istri yang hamil itu akan menyenangkan. Iya sih aku senang Renjunku hamil tapi sejak dia hamil aku merasa tidak bebas No."





Kepalan tangan berurat itu semakin kuat. Jeno berusaha menahan amarahnya yang sebentar lagi akan meledak.


"Memang seharusnya seperti itu lah anjing, kalian itu sudah menikah. Hidup menikah dan pacaran itu beda sialan. Kalau nggak puas hidup bebas ngapain lo lamar dia!"


"Kalau maksud lo mau nyuruh gue pulang, gue tetap nggak akan."



Brak!

Bruk!





Akhirnya kepalan tangan si Lee itu sampai juga ke wajah Jaemin.






"Kalau seperti itu mau lo, Yasudah bangsat! Istri lo sekarat di rumah sakit hampir kehilangan calon bayinya padahal kandungannya masih di trimester kedua! Kalau gue tau lo sebrengsek ini, Mending dulu gue aja yang nikahin Renjun!"







......







Kemarin ada anak seusiaku mati bunuh diri, aku berfikir kapan waktuku

Our Love Story?Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ