Pregnant? Noren ver.[3]

4.7K 493 32
                                    

Renjun terlalu lemas untuk mandi sendiri jadi Jeno maklum. Ia mengangkat bridal style tubuh istri manisnya ke kamar mandi, memandikan Renjun dengan air dingin yang ia seimbangkan dengan air hangat. Lima belas menit setelahnya ia memakaikan Renjun pakaian yang sedikit tebal mengingat sekarang sudah masuk musim dingin.

Jeno mengeringkan rambut basah Renjun dengan telaten di atas Ranjang mereka dengan posisi berhadapan.

"Maaf..." Lirih Renjun sangat pelan tapi masih bisa Jeno dengar.

"Kenapa minta maaf sweetie ?"tanya Jeno sambil masih fokus Mengeringkan surai Renjun.

"Maaf aku nyusahin kamu.." lirihan itu menghentikan tangan Jeno yang sedari tadi menggosokkan handuk ke rambut basah Renjun.

Jeno yang melihat Renjun menundukkan kepalanya langsung menarik dagu si manis memaksa si manis mendongak menatapnya. Memandangnya tepat di mata.

"Hei, aku ga suka yah kamu kayak gini. Kamu nggak nyusahin sayang. Bicaramu seperti kita orang asing saja." Marah Jeno dengan suara rendah nan dinginnya.

Diluar perkiraan Jeno, Renjunnya malah menangis sambil berlirih maaf berkali kali. Sungguh Jeno harus akui perwatakan Renjunnya berubah. Renjun hanya akan menangis bila Jeno Membentaknya bukan yang seperti tadi yang tadi itu hanya gumaman dingin.

"H-hei, kenapa nangis? Sstt uljima nanti kepala kamu makin pusing loh. Uljima jebal" mohon Jeno sambil membawa Renjun masuk kepelukannya.

Hahh, kalau seperti ini Jeno benar benar merasa tidak pantas hidup. Kenapa baru sekarang ia peka tentang perubahan Renjunnya yang sangat besar ini.

Jeno menghujani wajah manis si mungilnya dengan beberapa kecupan berharap agar Renjunnya ini tenang.




....

Kalian sangat sangat rakus kkkk. Ini update terakhir malam ini. Have nice night!

Our Love Story?Where stories live. Discover now