遊び人 Noren ver.

6.5K 366 20
                                    

Malam yang semakin tua, angin malam juga bertiupan mengarahkan anak manusia segera beristirahat di dalam selimut tebal masing masing.

Mata bermanik hazelnya melirik arloji yang sedari tadi melingkar di pergelangan tangan kurusnya. Jam 10 malam. Si manis itu menghela nafas.

Seharusnya sekarang, si manis Huang Renjun ini sudah bersembunyi di balik selimut moomin kesayangannya sambil memeluk erat boneka berupa moomin kesayangannya di kamar jika saja tidak ada Lucas yang tiba tiba menarik paksa si bungsu Huang ini ntah kemana.

Mobil sport bermerk Audie yang di pandu Lucas masih membelah jalan ntah kemana tujunya, Renjun sama sekali tidak tahu. Yang ada di fikiran si manis itu hanya istirahat dengan damai bersama para moominnya.

"Jangan cemberut gitu dong Njun" bujuk Lucas yang sedari tadi melihat Renjun yang memalingkan wajah enggan menatapnya.

"Gege itu kenapa sih? Kalau mau keluar nggak usah bawa bawa aku juga bisa kan, kalau pergi ya tinggal pergi aja! Aku penat banget ini malah diseret ntah kemana!"

Tangan kurusnya ia lipat di depan dada, si manis itu berbicara tanpa menatap wajah Lucas. Dan si sulung Huang itu yakin kalau sekarang bibir si adik manisnya itu sedang ia muncungkan alias cemberut.

Lucas sampai meringis kecil, dia tahu kok adik manisnya itu penat. Beberapa bulan ini Renjun sering lewat tidur karna harus membuat persediaan penuh Final Examnya untuk lulus High School.

Tapi kan Final examnya udah tamat kemaren jadi Lucas bercadang untuk membawa Renjun refreshing sebentar dengan teman teman si sulung.

"Maaf Njun, niat gege kan cuman mau bawa adik manisnya gege ini refreshing setelah habis Final Exam."

Okay fine, Renjun luluh juga. Setidaknya kakaknya itu berniat baik untuk membawanya refreshing walau refreshing jam tengah malam sih. Bodoamat lah. Orang tua mereka juga gak bakal tahu kok soal ini karna sekarang pasangan Huang itu lagi di oversea.

.





Suara berisik dengan lampu lampu berbagai warna yang menyilaukan retina mendominasi tempat laknat ini. Renjun benar benar ingin menampar wajah Lucas yang masih duduk di jok driver saat ini melihat bagaimana hancurnya tempat yang mereka kunjungi sekarang dengan wanita wanita yang berpakaian minim. Oh tolong lah, apa mereka tidak kedinginan?

"Apa apaan?! Ge hantar aku pulang sekarang!" Pekik Renjun murka. Sekilas ia lihat bagaimana pria pria yang pernah ia lihat di lingkungan sekolahnya meminum minum alkohol dari botol kaca itu sambil mempamerkan mobil mobil sport mereka masing masing yang Renjun yakin sudah mereka modified(ubahsuai).

Lucas cengengesan.

"Ayo turun Njun" ucap Lucas dan sepantas kilat badan bongsor Lucas keluar dari mobil itu menyisakan Renjun yang benar benar ingin menangis rasanya.

Lucas membawanya ke tempat laknat anak anak jalanan!

Renjun mengerang frustasi. Situasi tempat ini benar benar sama seperti situasi di film yang diterbitkan oleh Justin Lin pada tahun 2006, The  fast and furious Tokyo drift itu.

Kacau sekali!

Tak ada pilihan, mau tak mau Renjun tetap harus keluar dari mobil ini juga karna si bodoh Lucas itu kelihatan seperti sedang menunggunya keluar.

Brak!

Ia tutup kasar pintu mobil itu tak peduli jika akan rosak sekalipun.

Badan kurusnya ia bawa melangkah ke arah Lucas dan gerombolan laki laki yang wajahnya sangat familiar di mata si manis.


"Woii gila Cas lo ngapain bawa bawa si Renjun?!" Teriak si berisik Mark sambil memandang takjub pada wajah murung si bungsu Huang.

"Sekali sekala Renjun juga butuh refreshing jadi yah gue bawa ke sini deh" ucap Lucas dengan tenangnya sambil mengelus surai lembut si adik pendeknya.

"Apasih! Ge aku mau pulang!" Renjun menyingkir paksa tangan besar Lucas yang mengelus elus rambutnya.

"Oh ayo lah Njun-"

Belum sempat si tampan sulung Huang itu menghabiskan kata katanya, si pria Tampan lain sudah mencelah.

"Sudah lah Lucas hyung hantar saja si putri tidur itu pulang"

"Lee Jeno sialan!" Pekik Renjun murka. Apa apaan putri tidur? Emang si bangsat Lee itu nggak pernah tidur? Tentu saja Renjun tidak terima dipanggil seperti itu.

Jeno yang tahu si pendek Huang itu murka malah semakin gencar menggodanya.

"Putri tidur yang pendek." Ejeknya sembari melempar senyum sinisnya.

Tangan mungil si manis Huang terkepal erat siap sedia untuk melayangkan beberapa tinjuan ke muka bangsat Lee Jeno yang merupakan musuhnya selama beberapa tahun ini.

.



Baik lah, Renjun sama sekali tidak tahu kenapa malam ini dia bisa sesial ini.

Bermula dengan perkataan si sialan Lee Jeno yang mengejeknya putri tidur dan berakhir dengan dia yang beberapa menit lagi akan berada di jok pengemudi mobil sport Lucas di belakang garis lumba bersiap untuk memecut membelah jalan.

Percayalah, Jeno itu sengaja memancing emosi Renjun lalu berakhir dengan si yang lebih pendek membuka tantangan untuk bertanding.

Tapi jangan berfikir bahawa Renjun menyesal. Penyesalan untuk sebuah keputusan yang dia putuskan tidak ada di dalam kamus hidupnya.

"Kalau kalah jangan nangis yah manis." Begitulah perkataan yang begitu menyebalkan keluar dari bibir Jeno.

"Diam! Lo yang harus nangis, kalau gue menang lo sama teman teman lo yang lain termasuk Kakak gue harus rela ninggalin dunia malam kalian yang bodoh ini."

Ucapan ngeyel Renjun yang Jeno gelar putri tidur itu pun mau tak mau menghadirkan deraian tawa dari belahan bibir Jeno dan kawan kawannya termasuk si bajingan Lucas juga.

Jeno tersenyum penuh arti, menatap Renjun dengan tatapan mengintimidasi dengan senyum anehnya.

"Deal, tapi kalau kau yang kalah kau harus menjadi budak suruhanku selama 3 bulan penuh okey baby?"









Dan tekalah apa yang terjadi seterusnya?





Haha.







End.




Hei, sekian lama tidak menerima update an? Hehe maaf

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Hei, sekian lama tidak menerima update an? Hehe maaf.

Have a nice day!♡

Our Love Story?Where stories live. Discover now