29.私はバカです Noren ver.

4.2K 415 55
                                    

Renjun pov,



.






"maaf. Aku tak bisa meneruskan apa yang kita jalani sekarang. Aku rasa ada lebih baik kita hanya menjalinkan hubungan yang lebih wajar seperti... Sahabat.. mungkin?"

Ntah bagaimana merangkai kata, bibirku serasa terkunci saat kata kata menusuk yang kau layangkan itu mencapai indra pendengaranku. Tangan kiriku dengan sendirinya memegang permukaan perut rataku. Mengelus kecil disana.

"Kenapa?" Hanya itu yang mampu ku katakan. Dalam berjuta perkataan hanya itu yang bisa aku layangkan.

"Aku... Bosan..."

Haha, dia bosan. Dia bosan dengan hubungan kami. Dia bosan dengan kewujudanku. Atau dia memang selama ini aku sahaja yang terlalu jatuh ke jalinan hubungan ini? Terdengar lucu...

Setelah perlakuan bejatmu yang merusak kesucianku...dengan santainya kau berkata bosan padaku... Haha kenapa aku merasa..

... diperbodohkan?

"Begitu kah..." Dan akhirnya aku hanya bisa menenangkan bayi kecil yang masih dalam proses pertumbuhan di dalam diriku.

Jika sudah begini... Bagaimana bisa aku katakan yang aku sedang hamil anaknya?

"Aku akan ke America untuk meneruskan perusahaan Appa."

Haha... Bagaimana aku akan menghidupi diriku dan bayi ini setelah ini? Dengan aku yang masih berkuliah dan kau yang akan pergi...

Bagaimana reaksi orang tuaku mengetahui aku hamil tanpa menikah? Bagaimana pandangan publik terhadapku? Yang terpenting lagi... Bagaimana harus ku terangkan pada malaikat kecil ini tentang ayahnya...

"APA?!"

Aku hanya mampu menutup mata ketika mendengar pekikan murka lelaki yang merupakan Appaku itu. Ku lirik wajah eomma, dia seakan ingin menampar wajahku sekuat tenaganya.

"Maaf..." Lirihku.

Percayalah padaku, orang tuaku adalah orang tersenarai yang berpengaruh di Korea selatan juga China. Mereka kaya, tapi kekayaan mereka selama ini membuatku merasa miskin.

Miskin kasih sayang.

Aku hidup tanpa belaian mereka dari umurku masih balita... Mereka hanya menitipkan uang padaku dan menitipiku pada ahjumma ahjumma bayaran mereka.

"KAU BENAR BENAR ANAK SIALAN!TIDAK PERNAH KAMI MENGAJARIMU MELAKUKAN HAL HAL LAKNAT SEPERTI INI!"

PLAK

Aku tau Eomma akan menamparku jadi aku sudah bersedia dari awal menerima tamparannya.

Pernah kah kau bayangkan kau dimaki oleh seorang ibu yang melahirkanmu ? Perasaanku seperti diremas. Sangat ngilu rasanya.

Memang mereka tak pernah mengajariku berbuat demikian. Atau mungkin mereka tak pernah mengajariku berbuat apa apa, aku belajar memakai pakaian pun dari ibu bayaran mereka. Mereka tak tahu saja jika aku hanya seorang korban si keparat Lee Jeno itu. Aku ingin tertawa meratapi hidup. Aku ingin putus asa tapi bukan sekarang. Bayiku harus hidup.

Dia harus hidup bahagia.

"Gugurkan bayi ini."

Mataku melebar. Sontak aku menggeleng kuat. Walau bagaimanapun aku tidak akan pernah menggugurkan bayiku! Tidak akan!

"Aku tidak mau!"

PLAK!

Satu tamparan lagi yang dia layangkan. Tapi kali ini lebih keras.

"Jangan melawan! Aku tak mau menanggung malu pada publik karna memiliki anak yang hamil sebelum menikah!"

Udara seakan susah untuk ku hirup. Tenggorokkanku seakan dicekik.

"Lantas bagaimana kalian akan menanggung malu di hadapan tuhan setelah ini? Aku tau aku berdosa karna mempunyai anak sebelum menjalin ikatan suci di atas altar. Tapi aku masih punya hati ma,pa... Anak ini punya nyawa, kalian sanggup menggugurkan nyawa untuk menutup malu?"

Kedua orang tuaku terdiam. Aku tak tahu bagaimana lagi setelah ini. Tapi satu yang harus aku fikirkan, masa depan malaikat kecil ini berada di tanganku, jadi aku berhak diatasnya. Aku berhak untuk membawanya pergi dari ancaman. Aku berhak menghidupinya.

"Jika kalian malu mempunyai anak sepertiku... Maka aku akan pergi dari tempat ini besok aku berjanji tak akan membawa sepersen pun harta kalian asalkan nyawa bayiku tidak terancam. Bagaimanapun nasibku nantinya, aku akan bertanggungjawab karna dia anakku... Aku bakal menjadi seorang ibu dan tugasku melindunginya,menjaganya, mempertahankannya, dan yang terpenting... menyayanginya."




End.

....

Blessed Ash Day everyone. Have a nice day, don't forget to keep on smilling.

Our Love Story?Where stories live. Discover now