15.雪が降る Markren ver.

6.2K 556 13
                                    

Oops! Bu görüntü içerik kurallarımıza uymuyor. Yayımlamaya devam etmek için görüntüyü kaldırmayı ya da başka bir görüntü yüklemeyi deneyin.



.


Salju kembali berguyuran saat jarum jam bergerak ke angka 6 30 sore. Mark si tampan blasteran Kanada itu terlihat gelisah.

Tidak,

Bukan dia tidak tahan dengan suhu dingin. Ketahui lah bahawa dia sangat menyukai musim ini dimana salju salju putih bersih datang menghiasi permukaan bumi.

Tapi setelah berfikir dua kali, ia menjadi takut.

Takut kalau tiba tiba tubuh mungil si manisnya tidak dapat bertahan dengan suhu sedingin ini. Si manis Huang Renjunnya juga suka salju, tapi daya tahan tubuh kecil itu pada persekitaran dingin sangat rendah.

Mark harus awas awas kalau tiba tiba Renjun pingsan.

Bisa saja kan Renjun tetap di rumah, menaikan suhu penghangat udara lalu membungkus diri di selimut moomin kesayangannya agar Mark tidak khawatir.

Tapi si mungil satu itu keras kepala. Lihat saja sekarang, dia dengan entengnya bermain salju dihalaman rumah walau bibirnya sedari tadi sudah menggigil.

Bagaimana Mark tidak khawatir?

"Renjun sudah yah mainnya kita masuk yuk"

Sudah sekitar 15 menit Mark merayu pada Renjunnya agar berhenti bermain salju tapi tak ada satupun yang ditanggapi Renjun.

"Hyung masuk duluan saja Renjun masih mau disini" ucapnya tanpa mengalihkan pandangannya dari orang salju yang sedang ia bina.

Mark menghela nafas.

Tak ada cara lain.

Tangan kekarnya langsung mengangkat paksa tubuh mungil Renjun, membawanya masuk ke dalam rumah yang suhunya lebih hangat.

Renjun berontak,

"Hyung! Renjun mau disana! Hiks jangan masuk dulu Renjun masih mau disana!"

"Besok saja Renjun ah"

Renjun masih dalam gendongan Mark, ia berhenti memberontak saat merasa itu sia sia. Kaki Mark membawa mereka ke lantai atas tepatnya di kamar.

Mark mendudukan Renjunnya di atas kasur, melepaskan jaket tebal juga mantel yang Renjun kenakan.

Ekor mata si tampan melirik ke arah mata si manisnya. Si manisnya menangis tanpa suara.

Lagi lagi Mark menghela nafas, kedua telapak tangan besarnya ia arahkan ke wajah pucat Renjun menyingkirkan setiap aliran air mata di kulit pucat itu.

"Hey, kamu kenapa sih?" Tanya Mark lembut.

Renjun menggeleng masih mengeluarkan liquid bening.

"Kamu menangis hanya karna salju? Besok kan masih bisa main lagi Renjun."

"Hyung bohong.. hiks... Aku gaakan diizinin keluar besok hiks"

Okey, iya Mark mengaku yang dia tak akan membiarkan Renjun keluar rumah besok. Bukan tanpa alasan! Dia khawatir, bagaimana kalau tiba tiba Renjun drop?

Mark memeluk si mungil lembut.

"Dengar Renjunnie.. hyung itu khawatir, hyung gamau kamu kenapa napa"

Renjun tak menjawab, si manis itu sesunggukan di cerucuk leher si tampan. Iya Mark faham, Renjunnya menyukai salju tapi Renjun tidak boleh terdedah dengan suasana yang terlalu dingin.

"I'm Sorry love but snow is not your thing even though you loved it."'

Ucap Mark sebelum ia mengecup kening bersih Renjun.

Our Love Story?Hikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin