28.Nightmare Noren ver.

4.5K 395 16
                                    

Hamparan langit berbintang itu mencuri seluruh atensi namja manis kelahiran china bernama lengkapkan Huang Renjun ini.

Ntah apa yang membuatnya terjaga dari tidur sehingga berakhir menatap kilauan langit tengah malam melalui balkon kamar.

Hanya berbungkuskan piyama putih polos, si manis berani keluar menghadap hawa malam yang dingin luar biasa. Ntah sudah berapa lama Renjun duduk di sofa kecilnya menghadap bintang bintang itu.

Grep!

Sepasang tangan kekar meliliti bahu kecil Renjun tiba tiba. Si manis sampai sempat sedikit terlonjak kaget.

"Disini dingin njun kenapa disini jam jam begini hm?" Tanya sang pelaku yang merangkap sebagai kekasih si manis.Namanya Lee Jeno, namja asli korea selatan.

"Hanya ingin." Jawab Renjun. Bahkan tanpa ia sadar bibirnya menjadi pucat dan sedikit bergetar saking dinginnya hawa persekitaran yang menusuk kulit kulit putihnya.

Jeno tanpa diperintah langsung mengangkat tubuh kecil Renjun, membawa tubuh mungil itu masuk ke dalam kamar yang dilengkapkan alat pemanas ruangan.

Renjun tak protes walau pada mulanya ia sendiri kaget karna merasa badannya melayang.

Jeno membawa tubuh mungil kesayangannya ke kasur luas mereka. Mendudukkan dirinya dan mendudukkan Renjun di atas pangkuannya berhadapan dengannya.

Kedua tangan kekar Jeno menyentuh lembut kedua pipi putih kekasih mungilnya lalu Menyatukan kening mereka.

"Gabisa tidur lagi?"

Renjun tak bersuara. Benar si manis asal china ini susah tidur akhir kahir ini. Tadi saja ia hanya tidur 2 jam lalu terbangun lagi dikarenakan mimpi buruk.

"Renjunie sayang... Kamu terlalu banyak fikir, bercerita lah padaku jika ada perkara yang mengganggumu. Jangan pendam, aku tak mau kamu sakit nantinya." Ucap Jeno lembut. Sungguh ia khawatir dengan si mungil yang sudah beberapa hari ini mempunyai masalah untuk beristirahat. Jeno takut itu akan mendatangkan sakit pada fisik juga mental si mungil nantinya.

"Aku mimpi buruk beberapa hari ini..." Cicit Renjun perlahan.

"Aku melihat diriku di suatu tempat, lalu tiba tiba ada mobil menabrakku. Aku tak tau kenapa mimpi itu terasa nyata sekali." Sambung Renjun lagi.

Jeno melilitkan tangannya ke pinggang serta punggung Renjun. Menarik si manisnya ke pelukan lembut.

"Apa yang ada difikiranmu Junie?" Orang yang terlalu banyak berfikir biasanya akan bermimpi hal hal buruk menurut Jeno karna pernah ia terbaca tentang artikel mimpi seperti itu.

"Banyak..."

"Ingat aku saja jika begitu."

Renjun tak faham.

"Ingat yang aku selalu mencintaimu, ada untukmu. Kau tak sendirian. Datang padaku dan aku akan sentiasa menyambutmu."

Jeno menambah erat pelukan itu. Selama mereka menjadi sepasang kekasih, Renjun masih saja tak mahu membuka diri pada masalahnya.

Itu membuat Jeno bimbang.

"Maaf..." Lirih Renjun.

"Untuk apa?"

"Maaf aku tak baik untuk Jeno hiks.."

Wait. Jeno kaget. Sesegeranya ia melepas pelukan mereka lalu menatap wajah manis kekasihnya yang sudah berurai air mata.

"Hei, kenapa bicara seperti ini sih hm, aku tak suka tau." Tegas Jeno seraya menangkup kedua pipi putih si kekasih, mengelus lembut area yang dibasahi air mata itu.

"Kau adalah yang terbaik buatku. Jantungku sendiri memilih Huang Renjun sebagai masa depanku. Tak mungkin jantungku salah memilih Junie."

Renjun masih saja terisak. Jeno membawa wajah Renjun ke dadanya sambil mengelus helaian rambut lembut Renjun serta mengelus punggung kecil si kekasihnya. Sesekali bergumam menenangkan si manisnya dari terus menangis.

Setelah merasa Renjun sudah lebih baik. Ia melirik sekilas wajah manis Renjun di balik dadanya. Mata itu tertutup menandakan si pemilik sudah berada di alam bawah sadar walau bibir si manis sesekali mengeluarkan isakan.

Renjun jarang menangis, sekali ia menangis si manis ini akan mengambil masa lama sehingga ia merasa penat dan tertidur.

Jeno membaringkan tubuh mereka, masih dalam posisi berpelukan. Sekilas ia mengecup kening si manis lalu beranjak ke dunia bawah sadar juga.

"Ku harap kau akan bisa lebih terbuka padaku kedepannya. Good night I'll be here for you."













The End.



....
Goodnight, may tomorrow be good.

Our Love Story?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang