Jumpa Gebetan

16 5 4
                                    

Malam minggu adalah malamnya para pasangan yang memiliki ikatan belandaskan perasaan. Tidak cocok untuk Bulan yang tidak memiliki pasangan.

Kadang Nina, Bundanya Bulan kasihan mengapa Bulan belum memiliki seorang kekasih sampai sekarang? Apakah dia tidak laku? Bukan. Anak gadisnya selalu berkata ia belum mau pacaran karena belum bisa menjatuhkan hati pada seseorang.

Nina bosan melihat anaknya selalu melihat Oppa-Oppa kesayangan yang ada di dalam fantasi dan tidak melihat cogan-cogan yang dikenyataan yang berlalu lalang menghampiri.

"Lan, kok kamu gak punya pacar?" Tanya Nina pada anaknya.

"Belum, ada yang buat hati aku jatuh Bun." Ucapnya jujur.

"Kan ada Langit sama Bintang. Kenapa kamu gak suka sama mereka aja? Mereka ganteng dan sopan kok." Jelas Nina pada anaknya.

"Bunda, aku sama mereka cuma temenan."

"Terus Galang?"

"Dia sekelas sama Bulan, tapi Bulan udah gak suka." Raut wajah Bulan berubah muram.

Tring

Bunyi nontifkasi masuk terdengar dari handphone Bulan. Membuat pemiliknya membuka pesan yang didapatkan.

Bintatang
Gw malming ke rumah lo
Tnggu kdatangn gw ya sayang

BulanAlula
serah.

Bintatang
sana ganti baju! gw aslian mau ngapel ke rumah mertua.

Setelah mendapat pesan dari Bintang. Bulan berbicara pada Bundanya. "Bun, Bintang mau ke rumah. Bulan ganti baju dulu ya!"

"Iya sana."

Bulan pun menaiki tangga, lalu masuk menuju kamarnya untuk berganti baju selayaknya. Belum selesai ia mengganti baju ketukan pintu dan salam sudah terdengar.

Bunda Bulan membuka pintu dan mendapatkan salam.

"Assalamualaikum Bunda!" Ucap Bintang dengan mencium tangan Nina.

"Waalaikum salam Bintang. Kamu langsung ke atas aja!" Seru Nina.

"Ke kamar?"

"Bukan, ke ruang keluarga lah. Kamu mau dipukul sama Bunda kalau ke kamar Bulan?"

Bintang menggeleng dan pergi ke ruang yang telah disebutkan.

Ketika sudah sampai ia duduk di sofa menunggu Bulan, gadis itu lama sekali di kamar padahal makanan dan minuman sudah diantarkan oleh Bundanya. Setelah sekian lama menunggu, akhirnya Bulan datang duduk disampingnya.

"Sayang, kamu kemana aja?" Tanya Bintang dengan tersenyum.

"Di kamar lah." Elaknya tak terima.

"Ganti baju kok lama amat. Habis darimana hayoh?" Bintang tersenyum jahil.

"Tadi tuh ke air dulu kebelet pipis makanya sedikit lama. Ngapain kesini?"

"Ngapel."

Mata Bulan menyipit. "Bukannya ngapel ke rumah gebetan malah ke rumah teman. Gebetan lo apa kabar?"

"Kabar dia mah baik selalu. Gue males ke rumah gebetan gak kenal sama keluarganya. Lebih baik ke rumah teman sekalian ngisi perut yang kosong." Ucapnya menjawab pertanyaan Bulan.

"Gue mau ketemu gebetan lo itu."

Sebuah pernyataan yang lolos dari mulut Bulan membungkam aktivitas Bintang yang akan meminum mimuman berwarna di depannya.

"Yakin gak cemburu?" Tanya Bintang.

"Lo mau kena tinju?" Tangan Bulan sudah terkepal.

"Iya nanti gue pertemukan lo dengan sang masa depan gue." Ucap Bintang pasrah.

Bulan mengangkat jari kelingkingnya. "Janji?"

Jari kelingking Bintang mengait disana. "Janji. Lo mau kapan ketemunya?"

"Besok gimana?"

Bintang mengangguk sebagai tanda mengiyakan jawaban.

Bintang bertanya kembali." Jam dan dimana?"

Jarinya bermain dipipi bertanda ia sedang berpikir."Jam 12 di cafe deket sekolah. Gimana?"

"Oke. Besok gue jemput lo."

Kening gadis itu berkerut."Bukannya lo jemput dia?"

"Dia mandiri, gak manja kayak lo!" Cetus Bintang.

Bulan cemberut untuk kesekian kalinya disebabkan oleh Bintang.









Hai Araa kembalii😥
Udah lama nih ga updet karena semua ujian yang berlalu lalang membebani

Jangan lupa like, juga comment ya❤

Penghuni MalamUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum