Melayang

13 5 5
                                    

Sangat lelah memang merasakan sesuatu yang tak pernah terduga. Galang, lelaki itu masuk lagi ke kehidupannya. Entah apa yang akan dirasakan oleh hati gadis cuek seperti Bulan selanjutnya. Jatuh cinta kembali? Dia tak tahu hati masih menyimpan rasa atau sudah tidak ada.

Hatinya kini resah. Siapa yang menempatinya atau kosong tak ada nama. Hanya hatinya dan dia yang merasakannya.

Gadis itu diam. Tak pergi ke kantin bersama sang teman. Ia malas. Ia hanya memesan susu kotak berferisa coklat pada Alvira.

Pikiran melayang saat tangannya disentuh oleh Galang. Sentuhannya mempunyai sengatan. Membuat hatinya gemetar. Entah apa gemetar kekagetan atau gemetar kesenangan.

Sentuhan Galang berubah menjadi genggaman. Lelaki itu tersenyum saat genggamannya tercapai. Gadis tersebut tak menolaknya dengan menepisnya.

Bulan masih merasakan gemetar yang berujung pada pikiran. Apakah ia siap menerima lelaki itu kembali? Apakah ia siap menerima sakit juga bahagia yang tersembunyi?

"Lala ngelamun?" Tanya Galang.

"Per-gi sa-na!" Jawabnya terbata-bata dengan melepas genggaman yang ada.

"Lo ngusir gue La?"

"Lo gak budek kan?" Tanyanya balik.

Tangan Galang terulur mengacang rambut Bulan. Membuat gadis cuek mengatur napasnya. Bahkan dia tak tahu cara bernapas sesungguhnya.

"Lo gugup?" Tanya Galang meneliti gerak gerik Bulan.

"Siapa yang gugup?"

"Lo lah."

Galang yang tadinya berdiri duduk dikursi berhadapan dengan gadis yang berbicara dengannya saat ini.

"Lo gak ke kantin?"

"Apa urusannya sama lo."

"Males?"

Bulan tidak menjawab.

Dengan tingkah usilnya Galang menyubit kedua pipi Bulan. Menimbulkan sengatan luar biasa. Apakah pipi gadis cuek bersemu seperti gadis kebanyakan? Jawabannya tidak, ia masih bisa mengontrol sengatan karena ini bukan sengatan yang membahagiakan.

Tidak mau berlama-lama dengan cubitan Galang yang membuat suhu di Bulan naik. Membuat dirinya mengeluarkan suara. "Sakit bego." Dengan menunjukan ekspresi cuek andalan.

"Kurang imut."

Mata Bulan menajam, tangan Galang melepaskan cubitan.

"Lo diet?" Tanyanya menyelidik.

"Lo bisa lihat sendiri." Dia masih mempertahankan ekspresi cueknya.

"Iya juga sih ngapain lo diet. Terus kenapa lo gak pergi?"

Bulan sungguh malas menjawab.

"Jawab dong sayang."

Perkataan Galang yang lembut membuat hatinya makin terbang. Tidak seperti Bintang dan Kaivan yang membuatnya tumbang.

"Maksud lo?"

"Gimana kalau gue masih suka?"

Bulan menjadi patung seketika.















Jadi kalian pendukung ....

a.GalangBulan

b.BintangBulan

c.BintangZea

d.KaivanAlvira

e.AraaBaeJin

Kalau jawaban Araa sih E!!🤣

Penghuni MalamWo Geschichten leben. Entdecke jetzt