Kata Keramat

9 5 1
                                    

Hari ini begitu cerah. Bunga-bunga berseri dan merekah. Entah sedang mempertandakan apa. Senyum yang biasanya dipendam beberapa kali mengembang tak dipungkiri. Walaupun hanya sebuah kuncup bukan bunga sejati.

Bulan berangkat seperti biasa, datang terlambat ke kelasnya. Gadis itu berjalan dengan wajah andalan. Cuek bukan riang.

Memang hatinya senang, tapi raut muka tak bisa diubahkan? Dia melewati koridor yang biasa ia lewati sebelum memasuki area kelas.

Ketika memasuki area kelas langkahnya membeku. Galang ada di depan kelas membawa gitar juga coklat ditangan. Lelaki itu tersenyum ke arahnya. Ia tak berhalusinasikan?

Ia bingung harus bertindak seperti apa. Takutnya ia salah sangka. Ia pun berbalik dan melihat Bintang di belakangnya. Tak mungkin kan Galang tersenyum pada Bintang?

Bulan melanjutkan langkahnya dan terhenti pada whiteboard yang akan dilewatinya. Disana tertulis kalimat "Maaf Lala".

Galang meminta maaf padanya?

Bulan mengarahkan kepalanya ke arah lelaki yang meminta maaf. Ia meminta jawaban.

"Gue mau minta maaf La. Selama ini gue banyak salah sama lo. Gue sungguh minta maaf. Gue juga minta maaf atas kelakuan gue kemarin-kemarin. Lo mau terima maaf gue?"

Bulan hanya diam. Ia ingin memberi tapi tak bisa mengangguk atau menggeleng. Ia hanya bisa menangis.

Galang yang tak tega ingin menarik Bulan dalam dekapannya. Tapi ia tak bisa. Pasti gadis itu tak suka. Maka dia hanya mengelus rambut Bulan dengan sayangnya.

Suasana kelas sekarang ramai karena murid pindahan baru saja memenangkan princess cuek yang diidamkan.

Sementara teman-teman Bulan menganga.

"Itu Bulan?" Tanya Kaivan yang tak menyangka.

"Iyalah, lo gak bisa lihat?" Alvira malah berbalik tanya.

"Akhirnya dia bisa jatuh cinta." Ucap Zhafira bahagia. Karena baru kali ini ia melihat Bulan bersama laki-laki selain Bintang dan Langit.

"Anjir, kesayangan gue dielus orang selain gue." Ucapan Bintang membuat ketiga orang itu mengalihkan pandangan kepadanya.

"Lo tuh udah terlalu lama berdampingan sama dia, lo harus kasih kesempatan buat orang lain juga." Celetuk Kaivan.

"Gak ada kesempatan buat yang lain, cukup gue aja."

"Emang dia pacar lo apa?" Tanya Alvira.

"Tapi kan, gue sahabat terdekatnya. Dari kelas 10 lagi, jadi gak ada kesempatan buat orang lain. Bahkan dia pernah minta dipeluk tapi gue gak mau takut kebiasaan."

Mata Alvira melebar mendengarkan penuturan Bintang."Lo mau gue gampar?"

"Gampar Vir, gampar." Celetuk Zhafira.

"Gampar Vir! Bang Kaivan mendukungmu."

Alvira mendengus. "Abang dari mananya?"

Perbincangan antara keempat orang tersebut terhenti karena sebuah lagu yang terdengar dari arah depan.

Terlihat Galang yang memainkan gitar dan bernyanyi untuk Bulan.

You gotta go and get angry at all of my honesty

You know I try but I don't do too well with apologies

I hope I don't run out of time, could someone call a referee?

Cause I just need one more shot at forgiveness

I know you know that I made those mistakes maybe once or twice

By once or twice I mean maybe a couple a hundred times

So let me, oh let me redeem, oh redeem, oh myself tonight

Cause I just need one more shot at second chances

Yeah, is it too late now to say sorry?

Cause I'm missing more than just your body

Is it too late now to say sorry?

Yeah I know that I let you down

Is it too late to say I'm sorry now?

I'm sorry, yeah

Sorry, yeah

Sorry

Yeah I know that I let you down

Is it too late to say sorry now?

"Lala lo mau terima maaf gue kan?" Tanya Galang setelah bernyanyi dan memainkan gitar.

"Gue gak tau."






Hayoloh Galang minta maaf
sama Bulan!😰

Apakah ini bertanda mereka
baikan?🤔

Kalian penasaran?🤣

Araa juga😢

Penghuni MalamWhere stories live. Discover now