Enam

219 41 5
                                    

Happy Reading!

“Ih! Chemistry-nya Hyunwoo sama Mbak Joy kurang greget,” tutur Anggia.

“Perasaan udah bagus chemistry-nya,” sanggah Minna yang duduk di samping Anggia.

Anggia menyangkal, ia tetap pada pendapatnya. “Iya, tapi, kurang gitu, loh. Mereka itu kan berperan sebagai kekasih, tapi kayak canggung gitu. Kurang greget.” Gadis itu masih menatap layar laptop. “Gue nggak baper banget lihatnya.”

Jingga membasahi bibir ketika mendengar perdebatan antara Anggia dan Minna. Kalau Jingga perhatikan sih, benar kata Anggia tadi. “Mereka sebagai kekahih, tapi nggak kayak seperti sepasang kekasih. Plotnya juga biasa nggak, sih?” timpal Jingga pada perdebatan Anggia dan Minna. Sebenarnya, Jingga jarang bergabung dengan Anggia. Tapi, karena Aika, Aura, dan Jeni ikut menonton drakor, akhirnya Jingga ikut juga.

“Nah! Apa gue bilang! Anggia berbinar, karena ada yang sependapat dengannya. “Mbak Joy malah bagus di drama WGM.”

Aika yang tadinya fokus dengan bacaan fun fiction BTS di wattpad jadi ikut berkomentar. Sebab, ia telah menonton drama The Liar and His Lover duluan. “Tapi dramanya ringan, sih. Nggak perlu mikir. Konfliknya juga sederhana, nggak Cuma cinta-cintaan doang.”

Jeni, gadis berpipi bulat ikut menimpali, “Gue greget sama Hangyeol yang bohong terus sama Sorim.”

“Iya.” Anggia tidak berkedip. “Oh, wow! Ganteng banget Mas Hangyeol!”

Jadi, mereka sedang menonton drama The Liar and His Lover. Di meja tengah, mereka saling merapat, melihat drakor di laptop milik Anggia. Seharusnya, ini masih jam pelajaran kedua. Namun, karena dari tadi gurunya tidak masuk tanpa keterangan apa pun, mereka memutuskan menonton drakor.

“Korea terosss!” sindir Isha yang muncul tiba-tiba, dan ikut bergabung di meja tengah. “Siapa, nih? Lee Minho?” tanyanya, dan Jingga yakin, cowok itu pasti asal nebak.

“Apaan, sih, lo!” Mengedikkan dagu. Anggia misuh-misuh sendiri. “Mata lo kemana, ha! Lo nggak lihat kalau ini Hyunwoo!”

“Dih, Hyunwoo? Apaan, orang mukanya mirip,” gumam Isha. Punya teman cowok atau cewek non kpopers pasti pernah di posisi Isha, tidak bisa membedakan wajah artis mauoun idol Korea yang lewat di layar kaca. Semua dianggap sama, alias mirip.
“Mirip mata, lo! Ketus Anggia. “Udah deh, Sha, lo pergi aja. Ganggu banget.”

Cowok itu merapikan kemejanya, sebelum memilih duduk di depan pintu bersama Vizco, Andre, Yudha, dan Satriya, ia mendengus pada Anggia.

Sekitar 10 menit kemudian, Senja dating bersama Alan, membawa pengumuman bahwa, pelajaran Antropologi hari ini disuruh mengerjakan tugas pada buku paket.

“Guys, hari ini Antropologi kosong. Kita disuruh kerjain tugas yang ada di buku paket,” ucap Senja. Cowok itu melipat selembar kertas yang berisi perintah mengerjakan Antropologi, lengkap dengan halamannya.

Daniela melambaikan tangan, lantas ia bertanya, “Kumpulin besok kamis, kan?”

“Hari ini, pulang sekolah,” jawab Senja.

Terdengar desah kecewa dari penghuni 12 Bahasa, pasalnya, kenapa juga baru sekarang mereka dikasih tugas. Mereka protes. Seharusnya, kalau kasih tugas ya, dari tadi. Mana tugasnya lumayan banyak.

“Siapa pun, kerjain tugasnya sekarang. Nanti gue nyontek!” seru salah satu murid 12 Bahasa yang langsung diangguki semangat beberapa orang.


☼☼☼

Kombinasi | New VersionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang