Part 19. Aku Masih Di Sini.

2.8K 320 13
                                    

Part 19. Aku Masih Di Sini.

Happy Reading
Jangan lupa vote dan komen yah.

~~~~

Kelompok Putri baru tiba di lokasi perkemahan satu setengah jam kemudian, tenda-tenda kelas lain sudah berdiri dan kebanyakan siswa-siswa sedang istirahat.

"XI IPS 2 lokasi tenda nya dekat sungai, ya. Kalau IPA 2 di dekat pohon pinus di sana masih lumayan luas." Ujar Zul menyambut kelompok itu.

Zahra membantu menurunkan tas nya yang Zahril bawakan, cewek itu mengatur nafasnya yang masih memburu berkat mendaki tadi. "Mana tasnya, kak. Teman-teman aku udah jauh tuh."

"Nggak usah buru-buru. Gue bisa antar lo kok, Zah." Sahut Zul menghampiri dua orang tersebut.

"Alah modus." Dengus Zahril. "Tenda kita di mana?"

Zul cengegesan. "Di pinggir sana dekat jalan masuk hutan. Tenda kita jadi tenda keamanan."

Zahril mengangguk. "Sana lo, teman lo dari tadi udah nunggu." Tunjuknya kepada Putri yang berdiri tidak jauh dari mereka. Putri merasa sedikit enggan untuk bergabung saat Adhi meninggalkannya untuk bergabung bersama kelasnya.

Zahra menghadap ke arah yang ditunjukkan Zahril dan mengangguk. "Ya udah, Aku ke sana dulu, ya, kak."

"Ingat pesan Mama. Jangan pergi sendiri, ajak teman lo atau paling tidak kabarin gue."

"Oke."

Zahril memperhatikan Zahra yang berjalan menjauh menuju Putri yang tersenyum ke arahnya. Zahril hanya menatap dingin, membuat cewek itu salah tingkah dan langsung merangkul Zahra untuk mengajak sahabatnya itu menuju lokasi tenda kelasnya.

"Lokasi tenda kita lumayan jauh sama mereka, mereka di ujung selatan dekat sungai yang berbatasan dengan hutan, kalau kita di ujung satunya lagi." Ujar Zul yang masih memperhatikan Zahra dan Putri yang sudah jauh. Karena tenda Kelas XI dan kelas XII lumayan berjarak.

"Berapa jauh?" Tanya Zahril, sedikit merasa khawatir dengan Zahra karena mengetahui sikap adiknya itu yang cerobohnya bukan main.

"Hampir 500 meter. Tapi jangan khawatir, di sana juga ada tenda keamanan kok dari organisasi PMR."

Zahril menghela nafas lega.

"Ayo, tinggal tenda kita doang yang belum jadi. Lo sih, lambat banget, kayak cewek aja jalannya." Ucap Zul terkekeh sendiri.

"Adik gue. Gue nggak mungkin tinggalin dia. Bisa bonyok gue sama nyokap dan bokap." Dengus Zahril.

.
.
.
.
.

"Akhirnya...." Teriak Putri puas memandang tenda yang dia buat dengan Zahra. Tenda bulan biru berdiri di antara tenda-tenda yang lainnya.

"Kita berhasil!" Pekik Zahra sambil memeluk Putri.

Putri terkekeh. "Siapa dong yang buat. Princess Putri."

Zahra mengangguk melepaskan pelukannya. "Ayo, aku sangat ingin berkeliling sedari tadi. Pemandangan di sini sangat indah."

"Tunggu, gue mau simpan tas di tenda dulu." Ucap Putri, meraih tasnya dan tas Zahra kemudian membawanya masuk ke dalam tenda.

Zahra memasang tudung jaketnya saat hawa dingin mulai merambat, dimasukkannya kedua tangannya ke dalam saku jaket sembari menunggu Putri yang sibuk menutup kembali tenda mereka.

"Ayo." Ajak Putri sambil menggandeng lengan Zahra. "Kita ke tenda IPA 1 dulu jemput Rina."

Zahra mengangguk. Mereka melewati tenda-tenda kelas IPS dan akhirnya sampai di tenda IPA 1. "Rinaaaa!" Teriak Putri.

PUTRI (Selesai) Opowieści tętniące życiem. Odkryj je teraz