Part 24.1. "Dia Milik Gue."

3.4K 331 24
                                    

Part 24.1 "Dia Milik Gue."

Happy Reading
Jangan lupa Vote dan Komennya
Untuk Part ini. 😉😉

~~~~

Zahril masih menatap Adhi yang memilih berbalik dan berjalan menjauh dengan umpatan kasar. Kepalan tangan cowok itu merenggang perlahan dengan nafasnya yang mulai tenang saat melihat Adhi yang sudah sangat jauh, berjalan di koridor kelas X.

Zahril menghela nafas, dia berbalik dan menatap Zahra lama sebelum melirik Putri yang sedari tadi hanya menunduk. Sebelum akhirnya memilih melanjutkan langkahnya ke kelas tanpa mengatakan apa-apa.

Zahril menghempaskan tasnya di meja saat berada di dalam kelas kemudian duduk dengan pikiran kemana-mana. Dia menyatukan kedua tangan di atas meja dan menopang dagunya. Berpikir mengapa dia melakukan hal tadi?

Zahril tertawa pelan. Merasa miris sendiri mengklaim orang lain sebagai miliknya. Kenapa dia harus melakukan hal itu, ya? Sekali lagi dia menanyakan hal tersebut ke dirinya sendiri.

"Gue nggak nyangka kalau Zahra beneran akan dijodohkan." Celetuk Zul yang baru saja datang dan duduk di samping Zahril. "Lo nggak becandakan? Dua hari ini gue terus mikirin adek lo tau."

"Emang kenapa kalau gue bercanda?" Zahril mendengus menatap Zul malas.

"Gue senang lah. Lo nggak tau sih gue mogok makan karena Zahra yang jelas-jelasnya jodoh gue, lo bilang udah punya tameng."

"Kayak cewek aja lo, pakai acara mogok makan segala," Zahril menatap Zul. "Gue bercanda." Ucapnya kemudian dengan nada malas.

"Beneran lo?" Zul menyipitkan mata.

"Itu kan lo yang mau denger?"

Zul mengangguk polos membuat Zahril menatapnya seperti orang bodoh. "Lo bego jadi laki. Nggak cocok lo."

.
.
.
.
.

Putri termenung, lagi. Cewek itu sedang berada di kantin bersama kedua sahabatnya yang sedari tadi diam menatap Putri. Sekarang jam istirahat pertama.

"Lo kenapa jadi diam gini, Put? Nggak cocok sama lo yang bar-bar." sahut Rina sambil meletakkan sendok di mangkuk yang sudah kosong kemudian bersendawa pelan.

"Dia kenapa?" Tanyanya lagi ke Zahra yang juga sudah menyelesaikan makanannya.

"Aku nggak tau. Dari tadi kayak gitu. Sampai materi pelajaran dia abaikan padahal udah mau Mid semester minggu depan." Zahra menyahut.

"Putri!" Rina mengguncang pundak Putri pelan sampai cewek itu menatap ke arahnya sambil menyergit. "Itu makan. Udah mau bel lagi."

Putri menatap Batagornya yang masih tidak tersentuh sedari tadi. "Eh, iya. Kok gue nggak sadar kalau udah mau bel?" Tanyanya bingung.

"Makanya jangan bengong mulu. Lo kesambet baru tau rasa."

"Udah. Kamu makan aja yang cepet. Kita tungguin deh. "Ujar Zahra juga menatap Putri yang terlihat linglung. "Nggak usah mikiran yang kemarin. Lupain aja." Cewek itu masih berpikir kalau Putri begini karena hal yang kemarin. "Kamu tinggal jauhin kak Adhi deh."

PUTRI (Selesai) Where stories live. Discover now