Part 28. Tentang Perjodohan

3.1K 324 16
                                    

Part 28. Tentang Perjodohan.

Happy Reading.
Jangan lupa Vote dan komen

~~~~

Kelas pertamanya selesai. Setelah mengucapkan salam penutup pembelajaran, Dosen yang mengajar kelas pertamanya tentang pengantar Bisnis itu keluar diikuti Mahasiswa-mahasiswa yang juga berhambur keluar.

Zahril beranjak dari kursi kemudian memakai ransel.

"Mau ke kantin?"

Zahril melirik Nanda saat mendengar cewek itu. "Nanti, setelah ke perpustakaan."

Nanda mengangguk. "Aku mau ke kantin. Kamu mau pesan apa? Biar aku pesankan juga. Sekalian," kata gadis itu sambil tersenyum tipis.

Zahril diam  sebentar sebelum menyebutkan pesannya. "Mie ayam aja deh. Nanti gue nyusul."

"Aku tunggu di kantin." Sahut Nanda sembari menatap punggung Zahril yang sudah melangkah keluar kelas. Nanda tidak bisa menghentikan senyumnya, dia tidak menyangka akan ketemu lagi dengan cowok itu setelah setahun mereka tidak lagi bertemu.

Nanda juga membereskan peralatannya kemudian memasukkannya di Tas ransel. Gadis itu kemudian mendongak dan baru menyadari kelas sudah kosong, hanya satu dua Mahasiswa yang masih berada di kelas. Tanpa menunggu lama lagi, Nanda keluar kelas dan menuju ke kantin.

.
.
.
.
.

Zahril mengambil beberapa buku tentang bisnis dan perkembangannya kemudian ke meja petugas untuk meminjam. Cowok itu meletakkan tumpukan buku bersama dengan kartu perpustakaan nya. "Tolong, Kak. Saya mau pinjam buku ini."

Seorang pria yang tadinya fokus ke komputer menoleh, menatap Zahril sebentar sebelum mengambil buku yang dipinjamnya kemudian mencatat. "Nama kamu?"

"Zahril Mubarak." Zahril menjawab sopan.

"Kartu perpustakaan?" Tanya pria itu lagi.

"Itu, Kak." Zahril menunjuk kartunya yang berada di atas buku.

"Maba, ya? Fakultas apa?" Tanya pria itu. "Oh iya, gue Andi. Petugas Perpustakaan."

Zahril memperhatikan Andi yang masih sibuk mengetik. "Zahril. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Kak."

Andi mengangguk, menyerahkan kembali buku dan kartu perpustakaan Zahril. "Jangka peminjaman buku hanya seminggu, kalau lewat dari itu dikenakan denda satu hari sepuluh ribu rupiah untuk semua buku."

Zahril mengangguk, memasukkan buku ke dalam ranselnya kemudian pamit dan berjalan keluar perpustakaan.

Sesampainya di kantin, Zahril langsung mencari keberadaan Nanda yang berada di meja kantin sudut dekat jendela kaca. Zahril langsung menghampirinya.

"Hai." Sapanya.

Nanda mendongak. "Urusan di perpus udah selesai? Oh iya, ini Mie Ayamnya." Nanda menyerahkan nampan yang berisi semangkuk Mie Ayam dan segelas air mineral.

Zahril menerima nampan tersebut. "Udah selesai, gue duduk di sini aja." Zahril menunjuk meja kosong yang berada di samping meja Nanda.

Nanda mengangguk kemudian memperhatikan Zahril yang bergerak duduk di meja itu.

"Selamat makan, Zahril." Ujar Nanda pelan tapi masih bisa didengar oleh Zahril yang baru saja selesai mencampur bumbu di mangkuk Ayamnya.

"Selamat makan juga." Zahril tersenyum tipis.

.
.
.
.
.

"Zah, Kak Zahril kuliah di mana?" Tanya Putri yang berjalan di samping Zahra. Mereka dalam perjalanan ke gerbang sekolah.

PUTRI (Selesai) Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt