Part 20. Api Unggun dan Nyanyian Bersama

3.3K 324 12
                                    

Part 21. Api Unggun dan Nyanyian Bersama.

Happy Reading
Vote dan komen untuk dukungannya.

~~~~

Perkemahan tanpa api unggun layaknya malam tanpa bintang, seperti ada yang kurang dan tidak lengkap. Suhu malam di puncak itu membuat siswa-siswi kian mendekat ke Api unggun raksasa yang berada di tengah tenda-tenda untuk mencari kehangatan. Suara gitar klasik membuat tubuh mereka bergerak pelan mengikuti alunan musik. Putri tersenyum lebar menatap lingkaran siswa yang mengelilingi Api, cewek itu memakai jaket tebal yang menutupi tubuhnya.

"Dingin, ya?" Bisik Adhi sambil menatap kedua tangan Putri yang saling bergesekan. Mereka berdua duduk jauh dari Api unggun, Adhi mengajak Putri duduk di depan tendanya. Mereka hanya berdua.

"Ha?" Putri melirik Adhi. "Iya sedikit."

"Mau gabung, nggak?" Tanya Adhi lembut.

Putri mengangguk. Adhi mengambil sebelah tangan cewek itu dan menggenggamnya erat kemudian mengajaknya mendekat ke Api unggun.

"Di sini aja." Sahut Putri menunjuk ruang kosong yang masih tersisa di lingkaran. Mereka langsung duduk dan menatap ke arah depan, dimana bunyi gitar berasal.

Putri menyunggingkan senyum tipis saat melihat Zahril memainkan gitar dengan semua siswa ikut bernyanyi.
Lagu dari Fiersa Besari "Celengan Rindu" mengalun di sekitar api unggun itu.

"Dan tunggulah aku di sana
Memecahkan celengan rinduku
Berboncengan denganmu mengelilingi kota.
menikmati surya perlahan menghilang." Suara Zahril sendiri sekarang, cowok itu tersenyum lebar menikmati musik yang dia ciptakan sendiri.

Putri bersenandung pelan ikut mengikuti suara Zahril.
"Hingga kejamnya waktu
Menarik paksa kau dari pelukku
Lalu kita kembali menabung rasa rindu..
Saling mengirim doa
Sampai nanti sayangku."

Tapi ternyata tidak terlalu pelan, Zul terlanjut mendengarnya dan berbalik menatap Putri yang langsung mengatupkan mulutnya menatap curiga ke arah Zul kemudian melirik sekeliling dan terkejut mendapatkan semua tatapan terarah padanya.

"Ohhh... Kita hampir lupa dengan pasangan romansa dari pangeran sekolah kita!! "Seru Zul keras menghadirkan sorakan. Zahril berhenti memainkan gitarnya dan memandang Zul dengan bingung yang sudah berdiri dan berjalan cepat menghampiri Putri kemudian menarik cewek itu  hingga di dekat Zahril. "Tes, satu dua tiga, tes mic." Zul berdehem kemudian menyeringai kepada Zahril yang sudah menatap tajam dirinya.

"Oke. Beri tepuk tangan meriah kepada pasangan malam hari ini." Ujar Zul sambil merentangkan sebelah tangannya kemudian terbatuk pelan. "Bukankah mereka berdua sangat serasi?"

Sorak-sorakkan terus terdengar membuat Zul lebih gencar untuk menggoda Zahril dan Putri. "Nggak usah kasih tahu gue. Gue juga tau kok kalau Zahril diam-diam suka kepada Princess sekolah kita." Canda Zul diikuti tawa yang pecah semua siswa siswi. Lain dengan Putri yang berdiri tidak nyaman dan Zahril yang mengalihkan wajah salah tingkah.

"Khusus malam ini, kita akan melihat tampilan mereka." Zul mengangkat dagunya menghadap Zahril yang sudah melemparkan tatapan tajam nya. "Biar nggak bosanin kan? Setuju nggak kalau mau dengar suara emas mereka?" seru Zul dengan suara keras yang dijawab oleh sorakan membahana juga.

"Setuju!!"

"Inilah diaaa.. teng tedededeng.... Dededeng... Pangeran dan princess sekolah kita!! Ayo, beri tepuk tangan yang meriah."Zul menyingkir dan duduk kembali di tempatnya meninggalkan kedua remaja yang saling melirik canggung. Teriakkan dan tepuk tangan pecah di perkemahan itu.

PUTRI (Selesai) Where stories live. Discover now